Zaman Jomon dan Zaman Yayoi Zaman Kofun

14

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT

JEPANG

2.1. Sejarah Kimono di Jepang

Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi dan diadopsi oleh Jepang pada abad ke-7. Di Jepang, jubah itu disebut agekubi berleher tinggi dan tarikubi penutup leher depan, sebagaimana di Cina, jubah tersebut dipakai secara khusus oleh kaum bangsawan. Pada awalnya, pria menggunakan jubah dengan bentuk agekubi, dimana wanita mengenakan jubah tarikubi. Lambat laun, jubah agekubi tersebut hanya menjadi pakaian resmi pada acara tertentu, digunakan oleh pria untuk kepentingan formal berkaitan dengan pengadilan pemerintahan. Dan itu masih digunakan oleh anggota pengadilan sampai hari ini. Adapun sejarah kimono pada masyarakat Jepang adalah sebagai berikut:

2.1.1. Zaman Jomon dan Zaman Yayoi

Di Jepang, tidak jelas sampai kapan zaman primitif itu berlangsung. Namun dihipotesakan bahwa zaman Jomon dan zaman Yayoi adalah zaman primitif. Seperti yang diketahui dari catatan Cina, dari hubungan dengan kebudayaan Yayoi bahwa masyarakat Jepang faktanya mengenakan pakaian, sebagaimana dengan jelas dicatat oleh Cina. Masyarakat pada periode zaman Yayoi telah belajar bagaimana caranya menenun, seperti teks-teks dari Cina pada abad ke-3 Masehi bahwa pria dan wanita mengenakan kain Wa bukan dari kulit Universitas Sumatera Utara 15 binatang, seperti pada zaman Jomon sebelum ditemukannya cara menenun. Beberapa dari bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa masyarakat pada zaman Yayoi memiliki alat tenun primitif, yang termasuk tubuh penenun sebagai salah satu dari titik untuk memasukkan benang, dan dengan demikian menghasilkan panjang yang sama lebarnya dengan tubuh si pembuat. Jika dua dari panjang kain tersebut dijahit bersamaan pada bagian tepi, dengan sebuah lubang ditengah- tengah untuk kepala, itu akan menghasilkan apa yang disebut dengan poncho, seperti apa yang dicatat oleh Cina tentang apa yang Jepang kenakan pada zaman Yayoi.

2.1.2. Zaman Kofun

Pakaian pada zaman Kofun adalah lanjutan dari perkembangan utama pada masa pra-sejarah pakaian yang hanya dapat dilihat pada bentuk figur haniwa. Haniwa adalah figur atau patung yang digunakan untuk ritual dan ditimbun bersamaan dengan orang yang sudah wafat sebagai bagian dari pemakaman pada periode zaman Kofun. Perbedaan pakaian pada apa yang digambarkan Cina untuk dikenakan dan pakaian yang dibuat untuk digunakan pada haniwa dideskripsikan untuk menunjukkan banyak hal seperti kelas sosial, mengubah struktur sosial, atau hanya sekedar revolusi dalam keadaan yang dihasilkan dari hubungan yang berkelanjutan dengan Cina. Universitas Sumatera Utara 16

2.1.3. Zaman Nara