Penentuan Besaran Rencana Prosedur Penentuan Lalu lintas Rencana

38 Untuk proses perencanaan tebal perkerasan pada jenis perkerasan kaku di dasarkan pada : 1. Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam modulus reaksi tanah dasar. 2. Tebal dan jenis pondasi bawah yang diperlukan untuk melayani lalu lintas pelaksanaan, mengendalikan pemompaan pumping dan perubahan volume tanah dasar, serta untuk mendapatkan keseragaman daya dukung di bawah pelat. 3. Kekuatan beton yang dinyatakan kuat lentur MR untuk mengatasi tegangan yang diakibatkan beban roda dari lalu lintas rencana. Kekuatan beton tidak dinyatakan dalam kekuatan tekan compressive strength, mengingat bentuk keruntuhan pada perkerasan beton berupa retakan yang diakibatkan tegangan lentur tarik yang lebih. Adapun persyaratan dan pembatasan yang ditetapkan dalam perkerasan kaku adalah sebagai berikut : 1. Modulus elastisitas tanah dasar k, minimal = 2kgcm 3 2. Kuat lentur tarik beton MR, pada umur 28 hari dianjurkan = 40 kgcm 2 dalam keadaan terpaksa diijinkan Mr min = 30 kgcm 2 3. Kelandaian maksimum = 10 4. Pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan perkerasan kaku beton semen.

2.3.4 Penentuan Besaran Rencana

1. Dalam perencanaan perkerasan kaku umumnya umur rencana r dilaksanakan antara 20 tahun sampai 40 tahun. 2. Sedangkan hasil perhitungan volume lalu lintas dan konfigurasi sumbu, berdasarkan data terakhir  2 tahun terakhir dari pos-pos resmi setempat. 3. Untuk perkerasan kaku hanya kendaraan niaga dengan berat total minimal 5 ton yang ditinjau.

2.3.5 Prosedur Penentuan Lalu lintas Rencana

 Hitung volume lalu lintas LHR  Hitung jumlah sumbu kendaraan niaga JSKN selama umur rencana dengan persamaan: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 JSKN = 365 x JKNH x R ..........…………………..2.9 Dimana : JSKN = Jumlah sumbu kendaraan niaga maksimum JKNH = Jumlah kendaraan niaga kendaraan harian R = Faktor pertumbuhan lalu lintas I, dan umur rencana n apabila pertumbuhan lalu lintas tahunan selama umur rencana R dihitung dengan cara sebagai berikut: Untuk i ≠ 0 R = ………………………………………..2.10  Hitung jumlah repetisi kumulatif tiap-tiap kombinasi konfigurasi atau beban sumbu pada jalur rencana dangan mengalihkan jumlah sumbu kendaraan niaga JSKN dengan persentase tiap-tiap kombinasi terhadap JSKNH dan koefisien distribusi cd jalur rencana JSKN x kombinasi terhadap JSKNHx Cd…………………2.11 Tabel 2.9 Koefisien distribusi kendaaraan niaga pada lajur rencana Kendaraan niaga Jumlah jalur 1 arah 2 arah 1 jalur 1 1,00 2 jalur 0,7 0,5 3 jalur 0,5 0,475 4 jalur - 0,45 5 jalur - 0,435 1 + i n -1 e log 1 + i Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 Sumber: Perencanaan teknik jalan raya, oleh Shirley L. Hendarsin Sebagian besar rencana, beban sumbu untuk tiap konfigurasi harus dikalikan dengan faktor keamanan FK seperti pada tabel 2.10 berikut ini Tabel 2.10 Faktor keamanan pada perkerasan kaku Peranan Jalan Faktor keamanan FK jalan tol jalan arteri jalan kolektor jalan lokal 1,2 1,1 1,0 1,0 Sumber: Perencanaan teknik jalan raya, oleh Shirley L. Hendarsin

2.3.6. Kekuatan Tanah Dasar

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA.

6 11 73

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BETUNG – SUNGAI LILIN STA 21+000 – 29+000 PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN SEI. LILIN – PENINGGALAN PROVINSI SUMATERA SELATAN STA 7+000 – STA 12+000 - POLSRI REPOSITORY

0 0 19

Perencanaan Jalan Baru Sreseh - Pangarengan STA 0+000 – STA 15+300 Kabupaten Sampang Madura Menggunakan Perkerasan Kaku - ITS Repository

0 1 191

Peningkatan Jalan Dengan Menggunakan Perkerasan Lentur Ruas Jalan Beru – Cinandang (Sta 0+000 – 3+000) Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto - ITS Repository

0 0 195