37
Perkerasan komposit yaitu perkerasan kaku dengan pelat
beton sebagai lapisan pondasi dan aspal beton sebagai lapisan permukaan.
2.3.3. Dasar Perencanaan
Dalam perencanaan perkerasan kaku, tebal pelat beton dihitung agar mampu memiliki tegangan yang ditimbulkan oleh :
Beban roda kendaraan
Perubahan suhu dan kadar air
Perubahan volume pada lapisan di bawahnya
Untuk mengatasi repetisi pembebanan lalu lintas sesuai dengan konfigurasi dan beban sumbu, dalam perhitungan tebal pelat diterapkan
prinsip “Kelelahan” fatigue. Prinsip tersebut didasarkan pada anggapan bahwa apabila perbandingan tegangan lentur atau perbandingan antara
tegangan lentur beton akibat beban roda dengan kuat beton MR menurun, maka jumlah repetisi pembebanan sampai runtuh failure akan
meningkat. Apabila perbandingan tegangan lentur tersebut rendah di bawah
batas ketahanan lentur beton, maka beton akan mampu memikul repetisi tegangan yang tidak terbatas, tanpa kehilangan kekuatannya. Sebaliknya
pada perbandingan pada tegangan yang tinggi beton hanya mampu memikul reptisi tegangan yang sangat terbatas sebelum beton tersebut
runtuh.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38 Untuk proses perencanaan tebal perkerasan pada jenis perkerasan kaku di
dasarkan pada : 1.
Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam modulus reaksi tanah dasar. 2.
Tebal dan jenis pondasi bawah yang diperlukan untuk melayani lalu lintas pelaksanaan, mengendalikan pemompaan pumping dan
perubahan volume tanah dasar, serta untuk mendapatkan keseragaman daya dukung di bawah pelat.
3. Kekuatan beton yang dinyatakan kuat lentur MR untuk mengatasi
tegangan yang diakibatkan beban roda dari lalu lintas rencana. Kekuatan beton tidak dinyatakan dalam kekuatan tekan compressive strength,
mengingat bentuk keruntuhan pada perkerasan beton berupa retakan yang diakibatkan tegangan lentur tarik yang lebih.
Adapun persyaratan dan pembatasan yang ditetapkan dalam perkerasan kaku adalah sebagai berikut :
1. Modulus elastisitas tanah dasar k, minimal = 2kgcm
3
2. Kuat lentur tarik beton MR, pada umur 28 hari dianjurkan = 40 kgcm
2
dalam keadaan terpaksa diijinkan Mr
min
= 30 kgcm
2
3. Kelandaian maksimum = 10
4. Pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan perkerasan kaku
beton semen.
2.3.4 Penentuan Besaran Rencana