3.3.5. Perhitungan Penulangan
Untuk perkerasan beton bersambung dengan tulangan Ukuran pelat:
Tebal pelat = 21 cm = 210 mm Lebar 5,02 m untuk 2 lajur 2 arah
Panjang pelat 7,5 m jarak antar sambungan Luas tulangan pada perkerasan ini dihitung dengan persamaan
2.12 sebagai berikut: 1.
Tulangan memanjang: Dari persamaan 2.12 As =
As = Luas tulangan yang diperlukan mm
2
m lebar F
= 1,8 untuk stabilisasi semen Tabel 2.13 f
s
= Tegangan tarik baja ijin Mpa ±240 Mpa L
= Jarak antar sambungan h
= Tebal pelat
As = As = 145 mm
2
m lebar Luas tulangan minimum As = 0,14 SNI 03-2847-2002
As min = 0,0014 x 210 x 1.000 = 294 mm
2
m lebar Digunakan tulangan
Ө 12 – 380 mm = As = 298 mm
2
m lebar
11,76 F.L.h f
s
11,76 1,8 x 7,5 x 210 240
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
2. Tulangan melintang
As = As = 97 mm
2
m pias As min = 0,0014 210 x 1000 = 294 mm
2
m lebar Digunakan tulangan D16 – 670 = As = 310 mm
2
m lebar Sambungan pelat melintang dari tabel 2.14, tebal pelat 210 mm
Dipakai tulangan D25 mm, panjang 460 mm, jarak 310 mm, lebar takikan 10 mm, dalam 52,5 mm 14 x h
Sambungan muai memanjang: Dipakai tulangan D25 mm, panjang 460 mm, jarak 310 mm, lebar
takikan ≤ 2h mm dalam satuan berbeda 2 x 22 = 44 mm dalam
52,5 mm 14 h 11,76 1,8 x 5,02 x 210
240
Gambar 4.6 Susunan lapisan perkerasan kaku SUB - BASE COURSE t =15 cm
SUBGRADE CBR 3,315 PLAT BETON 21 cm
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
3.3.6. Perencanaan Sambungan
Dari tabel 2.14 untuk lapisan perkerasan dengan ketebalan pelat 21 cm maka ukuran dowel yang dibutuhkan:
Diameter
: 1 in 25 cm
Panjang : 19 in 46 cm
Jarak antar dowel
: 12 in 31 cm 1.
Sambungan melintang: Berdasarkan hasil perhitungan tebal perkerasan kaku didapatkan
ketebalan pelat = 210 mm, maka diperlukan dowel 1 in 25 mm, dengan panjang 460 mm, dan jarak antar dowel 310 mm tabel
2.14 2.
Sambungan memanjang:
Keterangan:
1 = Nomor sambungan X
1, 2
= Jarak sambungan
Bahu Lajur Maka dapat dihitung jarak maksimum tie bar
3 m 2,5 m
1 X
2
X
1
X
1
2 2,5 m
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Tabel 4.12. Perhitungan jarak tie bar
Jarak maksimum tie bar cm Nomor
sambungan Jarak x
meter Ѳ12 mm
Ѳ 16 mm 1
2 5,02
3 52
110 79
Maks 120
Gambar 4.7 Tata letak sambungan dan tulangan
Gambar 4.8 Sambungan memanjang tie bar
Batang pengikat Baja profil
70 mm
Lt2 Lt2
50 mm 460 mm
10 mm Bahan penutup
¼ h h = 210mm
2,5 m
2,5 m 7,5 m
7,5 m
D12 – 180 mm D16 – 670 mm
D25 – 310 mm D25 – 300 mm
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Gambar 4.9 Sambungan muai dan susut melintang dengan dowel 4.5.
Penilaian Analisa Ekonomi Dalam Perkerasan Jalan
Anggapan: 1.
Suku bunga 15 2.
Biaya pemakaian jalan yang meliputi biaya: Inventasi awal atau biaya dari konstruksi perkerasan jalan dan juga
biaya pemeliharaan atau rutin maintenance dan periodec maintenance. Metode yang digunakan adalah Metode Future Worth
dan perhitungan masing-masing konstruksi per m’.
4.5.1. Konstruksi Fleksibel Lentur Dengan Aspal Sebagai Pengikatnya