Kekuatan Tanah Dasar Prosedur Ketebalan Pelat

40 Sumber: Perencanaan teknik jalan raya, oleh Shirley L. Hendarsin Sebagian besar rencana, beban sumbu untuk tiap konfigurasi harus dikalikan dengan faktor keamanan FK seperti pada tabel 2.10 berikut ini Tabel 2.10 Faktor keamanan pada perkerasan kaku Peranan Jalan Faktor keamanan FK jalan tol jalan arteri jalan kolektor jalan lokal 1,2 1,1 1,0 1,0 Sumber: Perencanaan teknik jalan raya, oleh Shirley L. Hendarsin

2.3.6. Kekuatan Tanah Dasar

kekuatan tanah dasar dinyatakan dalam nilai modulus reaksi tanah dasar k. nilai modulus reaksi tanah dasar k diperoleh berdasarkan korelasi antara nilai k dan CBR seperti pada gambar 2.5 dibawah ini. 6 jalur - 0,4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 Gambar 2.5 Hubungan antara CBR dan modulus reaksi tanah dasar 2.3.7. Kekuatan Beton Kekuatan beton dinyatakan dalam nilai kekuatan tarik lentur pada umur 28 hari. Selain perbandingan hubungan antara kuat tarik lentur dan kuat tekan pada umur 28 hari dapat diperoleh pada gambar 2.6 di bawah ini:

2.3.8. Prosedur Ketebalan Pelat

Untuk mengetahui tebal pelat yang diperlukan maka diperhatikan langkah- langkah sebagai berikut: a. Pilih suatu harga pelat tertentu sesuai tabel 2.11 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 b. Untuk setiap kombiasi konfigurasi atau beban maka harus diperhatikan:  Tegangan lentur pelat beton  Perbandingan tegangan dihitung dengan membagi tegangan lentur pelat beton dengan MR beton  Jumlah pengulangan beban yang diijinkan ditentukan berdasarkan harga perbandingan tegangan seperti yang ditunjukan pada tabel 2.11 c. Persentase fatigue untuk tiap-tiap kombinai konfigurasi atau beban sumbu d. Langkah a sampai c diulang sampai sampai mendapatkan tebal terkecil dengan fatigue yang lebih kecil, mendekati atau sampai dengan 100. Tabel 2.11. Perbandingan tegangan dan jumlah penulangan yang diijinkan Perbandingan tegangan Jumlah pengulngan deban yang diijinkan Perbandingan tegangan Jumlah pengulangan beban yng diijinkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 0.51+ 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.58 0.59 0.60 0.61 0.62 0.63 0.64 0.65 0.66 0.67 0.68 400,000 300,000 240,000 180,000 120,000 100,000 45,000 57,000 42,000 32,000 24,000 15,000 14,000 11,000 8,000 6,000 4,500 3,500 0.69 0.70 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.76 0.77 0.78 0.79 0.80 0.81 0.82 0.83 0.84 0.85 2,500 2,000 1,500 1,100 860 650 490 360 270 210 160 120 90 70 50 40 30 Tabel 2.12. Distribusi beban sumbu dari berbagai jenis kendaraan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44

2.3.9. Arus dan Komposisi Lalu-Lintas

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA.

6 11 73

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BETUNG – SUNGAI LILIN STA 21+000 – 29+000 PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN SEI. LILIN – PENINGGALAN PROVINSI SUMATERA SELATAN STA 7+000 – STA 12+000 - POLSRI REPOSITORY

0 0 19

Perencanaan Jalan Baru Sreseh - Pangarengan STA 0+000 – STA 15+300 Kabupaten Sampang Madura Menggunakan Perkerasan Kaku - ITS Repository

0 1 191

Peningkatan Jalan Dengan Menggunakan Perkerasan Lentur Ruas Jalan Beru – Cinandang (Sta 0+000 – 3+000) Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto - ITS Repository

0 0 195