Kriteria Keputusan dan Batasan-Batasannya Faktor-Faktor Biaya dan Keuntungan Perkerasan Jalan

53

2.5. Analisa Ekonomi Jalan Raya

Penerapan dari prinsip ekonomi teknik untuk managemen perkerasan jalan, terjadi dua tingkat: 1. Pada tahap penetapan keputusan management, dimana segi-segi ekonomi dibutuhkan untuk menentukan kelayakan dan ketetapan waktu dalam sebuah proyek. 2. Kebutuhan untuk mencapai maksimum ekonomi dalam proyek, jika dari segi ekonomi hal itu layak secara keseluruhan. Tingkat kedua ini dapat memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan akhir yang merupakan bagian dari optimalisasi dengan memperhatikan tingkat pertama. Kelayakan proyek ditentukan pada tingkat network, dengan membandingkan satu proyek yang menggunakan struktur pekerjaan yang berbeda, dengan mempertimbangkan variasi alternatif yang sanggup memenuhi ketentuan-ketentuan keseluruhan proyek.

2.5.1. Kriteria Keputusan dan Batasan-Batasannya

Tiap badan untuk jalan raya memenuhi batasan-batasan yang mana limitasi untuk dan mencakup pelayanan-pelayanan yang memungkinkan diberikan. Batasan-batasan yang utama biasanya bersifat ekonomis misalnya kegunaan anggaran daerah, departemen atau program. Disamping itu masih banyak batasan-batasan yang lain misalnya tenaga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 kerja, material dan alat-alat, tingkat pelayanan minimum untuk dipelihara atau stabilitas tenaga kerja dan umur pemakaian alat. Tidak ada strategi yang dapat didekati tanpa mengetahui semua batasan-batasan yang ada, maka fungsi utama analisa ekonomi yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah untuk membandingkan struktur dari segi biaya. Beberapa lembaga jalan raya merencanakan anggaran yang terpisah untuk pembangunan konstruksi yang baru, rehabilitas dan pemeliharaan. Sementara lain mempunyai rencana pembangunan konstruksi yang baru. Sebaiknya, seperti beberapa departemen transportasi yang mengalokasi anggaran-anggarannya menurut kemampuan dan kebutuhan daerah atau wilayah yang ada.

2.5.2. Faktor-Faktor Biaya dan Keuntungan Perkerasan Jalan

Banyaknya faktor-faktor ekonomi harus dipertimbangkan dalam rencana investasi perkerasan jalan. Faktor-faktor ini termasuk semua biaya dan keuntungan-keuntungan yang berhubungna dengan pemilihan metode perkerasan jalan. Tidak semua biaya dan keuntungan memungkinkan dimasukan dalam analisa ekonomi, karena ada beberapa alasan antara lain: 1. Tidak semua biaya atau keuntungan dengan mudah ditentukan jumlahnya. Faktor-faktor yang tidak dapat dimasukan dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 analisa. Meskipun faktor-faktor tersebut penting, misalnya biaya operasional kendaraan, keuntungan dan lain sebagainya. 2. Beberapa keuntungan dari pengukuran yang melibatkan faktor- faktor non ekonomi yang utama dan diperhatikan selama analisa teknik. 3. Batasan-batasan waktu dan anggaran yang tidak memungkinkan pertimbangan secara terperinci faktor-faktor ekonomi untuk masing-masing strategi alternatif. Secara terperinci faktor-faktor ekonomi untuk masing-masing strategi alternatif, pada umumnya biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan yang dipergunakan dalam suatu management perkerasan jalan dapat digolongkan dalam 3 macam, yaitu: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi lembaga transportasi, misalnya biaya pemeliharaan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemakai jalan, misalnya biaya operasional kendaraan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat pada umumnya, misalnya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam harga barang- barang akibat transportasi yang lebih lancar. Seperti kebiasaan pada umunya, faktor yang diseleksi hanya kedua faktor yang pertama, yang dipakai dalam analisa ekonomi untuk management perkerasan jalan. Untuk faktor ketiga bagaimanapun juga harus diketahui oleh pengambilan keputusan, dan hal ini tidak secara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56 langsung dimasukan dalam proses penentuan keputusan dimana faktor ini akan menyangkut umumnya hal yang bersifat kuantitatif

2.3.5. Dasar Pertimbangan Dalam Memilih Metode Evaluasi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Mekanistik Desain Perkerasan Lentur Bina Marga Nomor 02/M/Bm/2013 Terhadap Pembebanan Dan Modulus Lapisan

13 102 142

ANALISA PERBANDINGAN KONSTRUKSI JALAN PERKERASAN LENTUR DENGAN PERKERASAN KAKU DITINJAU DARI METODE Analisa Perbandingan Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku Ditinjau Dari Metode Pelaksanaan Dan Biaya (Studi Kasus: Pekerjaan Peningka

0 3 16

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA.

6 11 73

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE BINA MARGA PADA RUAS JALAN SAMPANG - PAMEKASAN (Sta.84+000 – 97+000) TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OP

0 1 17

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BETUNG – SUNGAI LILIN STA 21+000 – 29+000 PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN SEI. LILIN – PENINGGALAN PROVINSI SUMATERA SELATAN STA 7+000 – STA 12+000 - POLSRI REPOSITORY

0 0 19

Perencanaan Jalan Baru Sreseh - Pangarengan STA 0+000 – STA 15+300 Kabupaten Sampang Madura Menggunakan Perkerasan Kaku - ITS Repository

0 1 191

Peningkatan Jalan Dengan Menggunakan Perkerasan Lentur Ruas Jalan Beru – Cinandang (Sta 0+000 – 3+000) Kecamatan Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto - ITS Repository

0 0 195