18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perencanaan Perkerasan
Dalam proses perencanaan perkerasan jalan, bahan perkerasan jalan merupakan bagian yang diutamakan dalam pertimbangan analisis
parameter perancangan, karena salah satu perameter kekuatan konstruksi jalan terletak pada pemilihan yang tepat dan material yang digunakan
dalam suatu rancangan perkerasan jalan. Perkerasan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang
direncanakan dapat memberikan tingkat pelayanan yang tinggi bagi lalu lintas yang lewat serta menghasilkan efisiensi, keamanan, kenyamanan
yang paling optimal, namun tujuan agar tersedianya jalan yang mempunyai standar mutu yang tinggi sesuai dengan fungsinya, artinya
dapat menyediakan lapisan perkerasan jalan yang berlapis dengan susunan tertentu.
Konstruksi perkerasan dipandang dari rasa nyaman dan keamanan berlalu lintas harus memenuhi syarat :
1. Permukaan jalan yang rata, tidak bergelombang, tidak melendut
dan berlubang. 2.
Permukaan jalan cukup kaku sehingga tidak mudah berubah bentuk akibat beban yang bekerja di atasnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
3. Permukaan jalan yang cukup kasar, sehingga memberikan gesekan
yang baik antara roda kendaraan dengan permukaan jalan. Konstruksi perkerasan jalan yang dipandang dari kekuatan dalam
memikul dan menyebarkan beban haruslah memenuhi syarat : 1.
Ketebalan perkerasan yang cukup, sehingga dapat menyebarkan beban lalu lintas ke arah dasar.
2. Kedap terhadap air.
3. Permukaan mudah mengalirkan air.
4. Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja tanpa menimbulkan
deformasi yang berarti. Jenis perkerasan dibedakan berdasarkan bahan pengikatnya adalah
sebagai berikut: 1.
Perkerasan lentur flexible pavement Yaitu konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal sebagai
bahan pengikatnya. Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
2. Perkerasan kaku rigid pavement
Yaitu konstruksi perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikatnya, pelat beton dengan atau tanpa tulangan
diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa pondasi bawah, pelat tersebut yang memikul sebagian besar beban roda lalu lintas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
3. Perkerasan komposit composite pavement
Yaitu perkerasan gabungan baik itu berupa perkerasan lentur di atasnya perkerasan kaku atau perkerasan kaku di atas perkerasan
lentur. Berbeda dengan konstruksi bangunan yang lebih banyak mengacu
pada prinsip kekuatan struktur material padat, persyaratan konstruksi jalan lebih mengacu pada teori elastisitas untuk semi padat, oleh karena itu
struktur perkerasan jalan terdiri dari beberapa lapisan elemen struktur perkerasan. Pada struktur perkerasan lentur terdiri dari tanah dasar
subgrade, lapisan pondasi bawah sub-base course, lapisan pondasi atas base course dan lapisan permukaan surface course. Pada struktur
perkerasan kaku terdiri dari lapisan tanah dasar, lapisan pondasi bawah dan plat beton. Setiap elemen mempunyai nilai elastisitas bahan E sendiri.
Sehingga boleh dikatakan elemen struktur perkerasan merupakan gabungan dari komposisi bahan yang masing masing berbeda elastisitasnya. Dengan
demikian persyaratan konstruksi untuk konstruksi jalan lebih mengacu pada persyaratan toleransi tehadap suatu nilai kekuatan yang ditetapkan. Pada
perkerasan jalan ada beberapa jenis perkerasan yang dipakai, perkerasan yang sering dipakai dintaranya perkerasan lentur dan perkerasan kaku.
2.2. Perkerasan Lentur