IDENTIFIKASI MASALAH PEMBATASAN MASALAH
10 daya kekuatan Allah yang mendorong serta menginspirasinya kepada panggilan
sebagai biarawan-biarawati, panggilan untuk hidup berkeluarga dan sebagainya. Dalam hal ini hati manusia dipandang penting dalam membantu manusia untuk
mengenali kehadiran Allah serta memampukan manusia untuk menghayati panggilannya dengan tekun dan setia.
Kenyataan bahwa hati yang berpikir, merasa dan berkehendak secara nyata dibentuk melalui lingkungan, pengalaman, serta perjumpaan dengan sesama
manusia dan sebagai pintu masuk sapaan dan panggilan Allah Darminta, 2010:18.
Manusia adalah pribadi yang tidak lepas dari kelebihan dan kekurangannya dalam menghayati hidupnya, begitu pula dengan biarawan-
biarawati yang menerima rahmat panggilan itu juga membutuhkan usaha terus- menerus untuk menanggapinya. Panggilan hidup bakti biarawan-biarawati
merupakan salah satu cara yang memiliki karakter khas dan khusus untuk berpartisipasi menuju ke kepenuhan dalam Allah.
Panggilan hidup bakti menurut Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostoliknya mengenai hidup bakti yaitu:
Hidup bakti yang berakar mendalam pada teladan dan ajaran Kristus Tuhan, merupakan karunia Allah Bapa kepada Gereja-Nya melalui Roh
Kudus. Melalui pengikraran nasihat-nasihat Injili ciri-ciri khas Yesus-Dia murni, miskin dan taat, tiada hentinya “ditampilkan” di tengah dunia,
dan pandangan umat beriman diarahkan kepada misteri Kerajaan Allah yang sudah berkarya dalam sejarah, meskipun masih mendambakan
perwujudan sepenuhnya di surga. VC.1.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa biarawan-biarawati dalam seluruh hidupnya mengikuti Kristus yang murni, miskin dan taat. Mengikrarkan
ketiga nasihat Injil berarti biarawan-biarawati menyatakan kesanggupannya untuk
11 bertanggung jawab menaati kaul-kaul dalam seluruh hidup dan perutusannya.
Dalam LG.44 dikatakan bahwa dengan mengikrarkan kaul-kaul atau nasihat Injil biarawan-biarawati terikat untuk mengabdi Allah saja serta meluhurkan-Nya
karena alasan yang baru dan istimewa. Menurut Mardi Prasetya. 2001:9 hidup bakti dan hidup imamat adalah
anugerah khusus dan berdasar pada anugerah iman yang dimulai dalam pembaptisan. Yang dimaksud dengan anugerah iman dalam pembaptisan yaitu
dengan dibaptis manusia mati dan dikuburkan serta dibangkitkan bersama Kristus. Melalui baptis manusia menerima Roh pengangkatan menjadi anak Iman Katolik,
KWI, 1996:425. Prinsip-prinsip hidup Kristiani yang diterima dalam pembaptisan ini juga menjadi dasar untuk panggilan dan penghayatan hidup bakti
biarawan-biarawati. Yang menjadi ciri khas hidup bakti biarawan-biarawati yaitu secara khusus mau menjadikan semangat Injili sebagai pilihan hidup dan dihayati
secara total, radikal, dan konsekuen dengan hati yang tidak terbagi dan terpusat pada Tuhan, maka ditandai dengan pengikraran triprasetya Mardi Prasetya,
2001:9. Menurut romo Johanes Mangkey MSC dalam majalah warta keluarga
Chevalier, 2014:4, para pemeluk hidup bakti adalah orang-orang yang dikuduskan atau yang disendirikan untuk maksud suci. Mereka adalah orang-
orang yang dipanggil untuk secara khusus memberi diri ditransformasikan oleh cinta Allah agar mereka memiliki hati yang dibaktikan kepada Allah dan sesama
manusia. Biarawan-biarawati hidup bakti yang memilih untuk hidup tidak
menikah, miskin, dan taat mempunyai dimensi eklesial. Menurut Paul Suparno,