5 Dengan adanya berbagai persoalan ini, muncul berbagai pertanyaan
mendasar bagi penulis apakah kehadiran biarawan-biarawati hidup bakti masih mempunyai arti bagi kaum muda sekarang ini atau tidak. Oleh karena itu penulis
ingin meneliti lebih lanjut mengenai “Hubungan Penghayatan Hidup Bakti Dengan Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti bagi Kaum Muda di Paroki Santo
Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian
ini diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati dialami oleh kaum
muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta? 2.
Bagaimana minat kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta terhadap panggilan hidup bakti?
3. Bagaimana Hubungan Penghayatan Hidup Bakti dengan Minat Terhadap
Panggilan Hidup Bakti bagi Kaum Muda di Paroki Santo Yohanes Rasul
Pringwulung Yogyakarta?
4. Mengapa jumlah panggilan hidup bakti menurun?
5. Mengapa biarawan-biarawati kurang bahagia?
C. PEMBATASAN MASALAH
Mengingat luasnya topik penelitian dan keterbatasan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian pada Hubungan Penghayatan Hidup Bakti dengan
Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti Bagi Kaum Muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
6
D. RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana hubungan penghayatan hidup bakti
biarawan-biarawati dengan minat terhadap panggilan hidup bakti bagi kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
E. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti
bagi kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
F. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi tentang, hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti sebagai
berikut: 1.
Bagi Penulis, agar menambah pemahaman dan wawasan mengenai penghayatan hidup bakti sehingga dapat meningkatkan kesaksian yang baik
dalam tugas perutusan sehingga mampu membantu kaum muda yang berminat memilih untuk hidup bakti.
2. Bagi semua biarawan-biarawati, khususnya biarawan-biarawati di Paroki
Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta dan para suster Putri Bunda Hati Kudus agar semakin memperkaya pengetahuan dan pemahamannya
mengenai hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti sehingga melalui kesaksian hidupnya dapat memberi inspirasi bagi kaum muda
mengenai indahnya panggilan Tuhan.