45
Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut. Nilai koefisien
korelasi berkisar antara -1 sampai 0 atau 0 sampai 1. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1, atau -1, maka hubungan dari dua variabel
tersebut akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Menurut Priyatno, 2012:59, macam koefisien korelasi yang digunakan
adalah Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS 20. Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan
penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti bagi kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta periode 2015.
Adapun hubungan variabelnya digambarkan dalam bentuk gambar di bawah ini:
Keterangan Gambar: 1. X Variabel Bebas yaitu Hubungan Penghayatan Hidup Bakti.
2. Y Variabel Terikat yaitu Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti Bagi Kaum Muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta pada tanggal 23 Agustus 2015.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang menjadi kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Y X
46
kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:148. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung
Yogyakarta. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013:149.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan teknik populatif. Teknik populatif berarti peneliti dalam peneltian
menggunakan seluruh jumlah populasi yang ada sebagai sampel dalam penelitian. Seluruh jumlah populasi adalah seluruh kaum muda di paroki Santo Yohanes
Rasul Pringwulung Yogyakarta yang berjumlah 108. Jumlah perincian kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta sebagai berikut:
ada 17 kaum muda yang tergabung dalam paguyuban lektor, kaum muda yang tinggal di asrama Santa Angela milik para suster Ursulin yang berjumlah 21 dan
70 kaum muda yang tidak tergabung dalam paguyuban lektor dan misdinar.
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel penghayatan hidup bakti X disebut sebagai variabel independen dan variabel minat terhadap
pannggilan hidup bakti kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta, Y disebut variabel dependen Sogiyono, 2013:263.
Kedua variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala likert dalam bentuk Checlist. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial melalui instrumen berdasarkan masing-masing variabel Sugiyono, 2013:168-
47
169. Hasil data yang diperoleh dari kedua variabel dianalisis untuk menguji hipotesis melalui penelitian kuantitatif berbentuk korelasi dengan bantuan SPSS
versi 20.0 for windows 2007.
2. Defenisi Konseptual Variabel
Berdasarkan kajian pustaka pada bab II, dapat dirumuskan defenisi konseptual dari kedua variabel sebagai berikut:
a Penghayatan Hidup Bakti
Variabel X hidup bakti dipahami sebagai anugerah dari Allah kepada Gereja secara khusus diberikan kepada setiap pribadi yang memilih untuk
mempersembahkan seluruh hidup kepada Allah dan sesama dan dalam kesetiaan mengikuti dan melaksanakan nasihat-nasihat Injil yang meliputi kaul ketaatan,
kemurnian, dan kaul kemiskinan. Penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati secara konkret diwujudkan dalam hidup berkomunitas dan dalam melaksanakan
tugas perutusan di tengah masyarakat.
b Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari dua campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderngan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Sehubungan dengan prospek jangkauan masa depan dalam mana seseorang
merencanakan, dan menentukan pilihan terhadap pendidikan, jabatan, teman hidup, panggilan sebagai biarawan-biarawati hidup bakti dan sebagainya.
48
3. Defenisi Operasional Variabel
Rumusan defenisi operasional variabel bebas X penghayatan hidup bakti dan variabel terikat Y minat terhadap panggilan hidup bakti bagi kaum
muda di paroki Santo Yohanes Pringwulung Yogyakarta sebagai berikut:
a Penghayatan Hidup Bakti
Hidup bakti merupakan karunia dari Allah kepada biarawan-biarawati yang secara khusus menghayati seluruh hidupnya dengan menaati nasihat-nasihat
Injil. Nasihat-nasihat Injil tersebut antara lain:
Kaul Kemurnian
Dengan kaul kemurnian membuat biarawan-biarawati menghayati hidupnya dengan penuh kegembiran, menguasai diri, mengendalikan diri, dewasa
dalam bertutur kata, serta memberikan diri tanpa menghitung untung rugi demi kemuliaan Tuhan yang hadir dalam diri sesama.
Kaul Kemiskinan
Biarawan-biarawati menghayati kaul kemiskinan dengan hidup apa adanya, hemat dan bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh institut atau kongregasi, mampu mengendalikan diri dari keinginan yang tidak teratur dan mau menjadikan semangat hidup Yesus yang
peka dan peduli terhadap kesulitan dan penderitaan orang lain terutama mereka yang miskin dan tertindas serta membantu sesama tanpa membeda-bedakan.
Kaul Ketaatan
Menerima sesama dalam hidup berkomunitas, siap sedia menerima tugas perutusan serta siap sedia ditempatkan di mana saja.