51
dan mendalam mengenai topik yang akan diapakai dalam wawancara tersebut, maka peneliti menggunakan jenis wawancara tak berstruktur. Wawancara tak
berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara merupakan teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog dengan sumber data Wina Sanjaya, 2013:267.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa dialog dengan responden yang berjumlah 7 orang kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung
Yogyakarta yang telah mengisi kuesioner penelitian.
5. Kisi-Kisi Penelitian
Tabel 2. Variabel Penghayatan Hidup Bakti Variabel
Aspek Indikator
Item Jlh
Soal
Penghayatan Hidup Bakti
Kaul Kemurnian:
Bergembira dan bersyukur,
dewasa dalam membina relasi
dan komunikasi dengan sesama,
total dalam
pelayanan.
- Mampu bersyukur atas
pengalaman suka duka sebagai hidup bakti.
- Mampu menjalin relasi
dengan siapa pun. -
Menguasai diri serta bijaksana dan dewasa
dalam bertutur kata dan
bersikap.
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9
10, 11,12
5
4 3
52
- Memberi diri tanpa
menghitung untung
rugi.
13 1
Kaul Kemiskinan:
Hidup apa adanya, mampu
mengendalikan diri, peka dan
peduli pada orang lain tanpa
membeda- bedakan orang.
Kaul Ketaatan:
Bersikap gembira dalam hidup
berkomunitas dan tugas perutusan,
tarekat, serta siap sedia
ditempatkan di manapun.
- Totalitas dalam bekerja
- Mampu untuk hidup
sederhana apa adanya. -
Menggunakan sarana dan prasarana dengan
bijaksana dan bertanggung jawab.
- Membantu sesama
tanpa membeda- bedakan.
- Mampu menerima
perbedaan satu sama lain dalam hidup
bersama. -
Siap sedia di utus -
Terlibat dalam kegiatan
menggereja
14 15, 16
17
18, 19, 20
21
22, 23 24, 25
1 2
1
3
1
2 2
Tabel 3. Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti. Variabel
Aspek Indikator
Item Jlh
Soal Minat
Terhadap Panggilan
Hidup Bakti Rasa
Ingin Tahu:
- Bertanya mengenai
bagaimana kehidupan membiara biarawan-
biarawati. 26, 27,
28, 29 4
53
Sumber Motivasi
Rasa Senang
- Rajin berkunjung ke biara.
- Berpartisipasi dalam
mengikuti kegiatan aksi
panggilan.
- Mengikuti kegiatan rekoleksi
dan kegiatan aksi panggilan. -
Senang melihat biarawan- biarawati rajin.
- Senang melihat jubah
biarawan-biarawati -
Senang melihat hidup
disiplin biarawan biarawati.
- Senang melihat kegiatan
kerasulan dan cara kerja
biarawan-biarawati.
- Senang mengikuti renungan
dan homili yang dipimpin oleh biarawan-biarawati.
- Senang melihat biarawan-
biarawati mengadakan
kunjungan keluarga.
30 31, 32
33, 34 35
36
37 38, 39,
40 41
42 1
2
2 1
1
1 3
1
1
Rasa Teratrik
- Senang melihat jubah yang
digunakan oleh kaum hidup bakti.
- Mencari informasi mengenai
panggilan hidup bakti dari orang tua maupun majalah
dan internet -
Mengikuti kegitan acara konggregasi.
43
44, 45,
46, 47, 48, 49,
50 1
2
5
54
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket atau kuesioner. Pelaksanaanya dengan cara menyebarkan angket kepada kaum muda
yang berjumlah 150 orang yang ada di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta pada tanggal 23 Agustus 2015, dengan maksud untuk memperoleh
informasi mengenai penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati berdasarkan pengalaman dan persepsi mereka. Instrumen yang kembali sebanyak 108. Peneliti
menggunakan istrumen yang kembali sebanyak 108 yang telah diisi oleh responden sebanyak 108 orang dipakai oleh peneliti sebagai sampel dan populasi
penelitian.
G. Pengembangan Instrumen
1. Analisis Instrumen
a Uji coba Terpakai
Pengembangan intrumen ini adalah penghayatan hidup bakti dan minat kaum muda terhadap panggilan hidup bakti dengan menggunakan uji coba
terpakai. Artinya data yang diterima dari responden melalui kuesioner yang diberikan peneliti langsung dipakai untuk menganalisis intrumen. Jika ada data
yang tidak valid dibuang dan sebaliknya data yang valid dipakai untuk menguji hipotesis.
b Uji coba Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesihihan suatu alat ukur. Jika intrumen dikatakan valid berarti menujukkan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
55
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Riduwan, 2004:97. Jumlah responden dalam penelitian adalah 108 orang kaum
muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta yang telah mengisi kuesioner. Pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows
2007. Hasil validitas intrumen pada setiap variabel penghayatan hidup bakti dan variabel minat terhadap panggilan hidup bakti sebanyak 25. Setelah diuji
validitasnya terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid dari variabel X yaitu pernyataan no 23, dinyatakan tidak valid karena tidak memenuhi kriteria
signifikan 0,037 dan variabel Y pernyataan no 33 dengan nilai signifikansi 0,690. Data yang tidak valid tidak dipakai karena tidak memiliki koofisien
korelasi. Sedangkan data yang valid dari variabel X peghayatan hidup bakti yang berjumlah 24 dan variabel Y minat kaum muda terhadap panggilan hidup
bakti berjumlah 24 dipakai dalam penelitian ini karena terdapat koofisien korelasi lebih kecil dari 0,05.
c Uji coba Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner artinya apakah alat ukur tersebut akan
mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas dimana item yang masuk
pengujian adalah item yang valid dengan menggunakan batasan 0,6 apakah intrumen reliabel atau tidak. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha untuk mengetahui alat ukur dengan program SPSS 20.0.
for windows 2007. Tabel di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas variabel
56
penghayatan hidup bakti dengan variabel minat terhadap panggilan hidup bakti berdasarkan hasil pengolahan dengan bantuan SPSS, 20.0
Tabel-4 Hasil Uji Reliability Statistik
Variabel Penghayatan Hidup Bakti
Cronbachs Alpha N of Items
.923 24
Dari hasil analisis, memberikan nilai Alpha Cronbach untuk keseluruhan pengukuran variabel X Penghayatan Hidup Bakti sebesar 0,923 nilai Alpha
Cronbach ini berada pada batas 0,9 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel Penghayatan Hidup Bakti X mempunyai reliabilitas baik atau sangat tinggi. N
adalah jumlah no item menunjukkan bahwa 24 item yang teruji.
Tabel-5 Hasil Uji Reliability Statistik
Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti
Cronbachs Alpha N of Items
.910 24
Hasil analisis alpha Cronbach untuk keseluruhan pengukuran variabel X Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti sebesar 0,910 nilai Alpha Cronbach
ini berada pada batas 0,9 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel Penghayatan Hidup Bakti Y mempunyai reliabilitas baik atau sangat tinggi. N adalah jumlah
no item menunjukkan bahwa 24 item yang teruji.
57
2. Teknik Analisis Data dan uji Hipotesis
a Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan uji
normalitas dengan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih dari 5 atau 0,05
Priyatno, 2012:34.
b Uji Linearitas
Uji linearitas dengan tujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan linear dari dua variabel tersebut secara signifikan. Dua variabel tersebut adalah
penghayatan hidup bakti X dengan minat terhadap panggilan hidup bakti Y dengan taraf signifikansi 0,05, dengan bantuan SPSS 20.0 for windows 2007.
c Analisis Deskriptif Statistik
Penelti dalam penilitian ini menggunakan analisis stastik deskriptif. Menurut Sugiyono, 2011:29 analisis statistik deskriptif berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau pupulasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Objek yang dimaksud adalah hubungan penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati dengan minat kaum muda
terhadap panggilan hidup bakti melalui data sampel atau populasi yang berjumlah 108 kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.
58
Analisis statistik deskriptif yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk melihat serta mengemukakan apakah data berdistribusi dengan normal
atau tidak, dengan mengetahui mean rata-rata, standar deviasi persentase data interval dan membuat klasifikasi data dalam lima tingkatan. Kriteria klasifikasi
didapatkan dengan cara sebagai berikut: Rentang sakala 5 X 24 jumlah item = 120 skor maksimal. Jadi skor
maksimum 120 – 24 skor minimum : dibagi 5 rentang skala = 19,2. Hasil
klasifikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel-6 Kriteria Klasifikasi Variabel Penghayatan Hidup Bakti.
Variabel dan Aspek
Skor Max
Skor Min
Skala STS
TS N
S SS
Penghayatan Hidup Bakti
secara Keseluruhan
120 24
5 24-43
44-62 63-81
82-100 101-120
Kaul Kemurnian 65
13 5
13-23 24-33
34-44 45-54
55-65 Kaul
Kemiskinan 35
7 5
7-12 13-18
19-23 24-29
30-35 Kaul Ketaatan
20 4
5 4-7
8-10 11-13
14-16 17-20
Tabel-7. Kriteria Klasifikasi Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bkti.
Variabel dan Aspek
Skor Max
Skor Min
Skala STS
TS N
S SS
Minat Terhadap Panggilan
Hidup Bakti secara
Keseluruhan 120
24 5
24-43 44-62
63-81 82-100
101-120
59
Rasa Ingin Tahu 35
7 5
7 - 13 14-19
20-25 26
– 31 32
– 35 Sumber
Motivasi 20
4 5
4 – 7
8-10 11-13
14 – 16
17 – 20
Rasa Senang 25
5 5
5 – 9
10 -13 14-17
18 – 21
22 – 25
Rasa Tertarik 40
8 5
8 - 14 15-20
21-27 28 - 33
34 – 40
d Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti. Berdasarkan tujuan ini, maka
peneliti menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 20.0 untuk pengujian hipotesis Priyatno,
2012:59.