Variabel Penelitian Hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti bagi kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.

51 dan mendalam mengenai topik yang akan diapakai dalam wawancara tersebut, maka peneliti menggunakan jenis wawancara tak berstruktur. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara merupakan teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog dengan sumber data Wina Sanjaya, 2013:267. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa dialog dengan responden yang berjumlah 7 orang kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta yang telah mengisi kuesioner penelitian.

5. Kisi-Kisi Penelitian

Tabel 2. Variabel Penghayatan Hidup Bakti Variabel Aspek Indikator Item Jlh Soal Penghayatan Hidup Bakti Kaul Kemurnian: Bergembira dan bersyukur, dewasa dalam membina relasi dan komunikasi dengan sesama, total dalam pelayanan. - Mampu bersyukur atas pengalaman suka duka sebagai hidup bakti. - Mampu menjalin relasi dengan siapa pun. - Menguasai diri serta bijaksana dan dewasa dalam bertutur kata dan bersikap. 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9 10, 11,12 5 4 3 52 - Memberi diri tanpa menghitung untung rugi. 13 1 Kaul Kemiskinan: Hidup apa adanya, mampu mengendalikan diri, peka dan peduli pada orang lain tanpa membeda- bedakan orang. Kaul Ketaatan: Bersikap gembira dalam hidup berkomunitas dan tugas perutusan, tarekat, serta siap sedia ditempatkan di manapun. - Totalitas dalam bekerja - Mampu untuk hidup sederhana apa adanya. - Menggunakan sarana dan prasarana dengan bijaksana dan bertanggung jawab. - Membantu sesama tanpa membeda- bedakan. - Mampu menerima perbedaan satu sama lain dalam hidup bersama. - Siap sedia di utus - Terlibat dalam kegiatan menggereja 14 15, 16 17 18, 19, 20 21 22, 23 24, 25 1 2 1 3 1 2 2 Tabel 3. Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti. Variabel Aspek Indikator Item Jlh Soal Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti Rasa Ingin Tahu: - Bertanya mengenai bagaimana kehidupan membiara biarawan- biarawati. 26, 27, 28, 29 4 53 Sumber Motivasi Rasa Senang - Rajin berkunjung ke biara. - Berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan aksi panggilan. - Mengikuti kegiatan rekoleksi dan kegiatan aksi panggilan. - Senang melihat biarawan- biarawati rajin. - Senang melihat jubah biarawan-biarawati - Senang melihat hidup disiplin biarawan biarawati. - Senang melihat kegiatan kerasulan dan cara kerja biarawan-biarawati. - Senang mengikuti renungan dan homili yang dipimpin oleh biarawan-biarawati. - Senang melihat biarawan- biarawati mengadakan kunjungan keluarga. 30 31, 32 33, 34 35 36 37 38, 39, 40 41 42 1 2 2 1 1 1 3 1 1 Rasa Teratrik - Senang melihat jubah yang digunakan oleh kaum hidup bakti. - Mencari informasi mengenai panggilan hidup bakti dari orang tua maupun majalah dan internet - Mengikuti kegitan acara konggregasi. 43 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50 1 2 5 54

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket atau kuesioner. Pelaksanaanya dengan cara menyebarkan angket kepada kaum muda yang berjumlah 150 orang yang ada di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta pada tanggal 23 Agustus 2015, dengan maksud untuk memperoleh informasi mengenai penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati berdasarkan pengalaman dan persepsi mereka. Instrumen yang kembali sebanyak 108. Peneliti menggunakan istrumen yang kembali sebanyak 108 yang telah diisi oleh responden sebanyak 108 orang dipakai oleh peneliti sebagai sampel dan populasi penelitian.

G. Pengembangan Instrumen

1. Analisis Instrumen

a Uji coba Terpakai Pengembangan intrumen ini adalah penghayatan hidup bakti dan minat kaum muda terhadap panggilan hidup bakti dengan menggunakan uji coba terpakai. Artinya data yang diterima dari responden melalui kuesioner yang diberikan peneliti langsung dipakai untuk menganalisis intrumen. Jika ada data yang tidak valid dibuang dan sebaliknya data yang valid dipakai untuk menguji hipotesis. b Uji coba Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesihihan suatu alat ukur. Jika intrumen dikatakan valid berarti menujukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti 55 instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Riduwan, 2004:97. Jumlah responden dalam penelitian adalah 108 orang kaum muda di paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta yang telah mengisi kuesioner. Pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows 2007. Hasil validitas intrumen pada setiap variabel penghayatan hidup bakti dan variabel minat terhadap panggilan hidup bakti sebanyak 25. Setelah diuji validitasnya terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid dari variabel X yaitu pernyataan no 23, dinyatakan tidak valid karena tidak memenuhi kriteria signifikan 0,037 dan variabel Y pernyataan no 33 dengan nilai signifikansi 0,690. Data yang tidak valid tidak dipakai karena tidak memiliki koofisien korelasi. Sedangkan data yang valid dari variabel X peghayatan hidup bakti yang berjumlah 24 dan variabel Y minat kaum muda terhadap panggilan hidup bakti berjumlah 24 dipakai dalam penelitian ini karena terdapat koofisien korelasi lebih kecil dari 0,05. c Uji coba Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner artinya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas dimana item yang masuk pengujian adalah item yang valid dengan menggunakan batasan 0,6 apakah intrumen reliabel atau tidak. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha untuk mengetahui alat ukur dengan program SPSS 20.0. for windows 2007. Tabel di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas variabel 56 penghayatan hidup bakti dengan variabel minat terhadap panggilan hidup bakti berdasarkan hasil pengolahan dengan bantuan SPSS, 20.0 Tabel-4 Hasil Uji Reliability Statistik Variabel Penghayatan Hidup Bakti Cronbachs Alpha N of Items .923 24 Dari hasil analisis, memberikan nilai Alpha Cronbach untuk keseluruhan pengukuran variabel X Penghayatan Hidup Bakti sebesar 0,923 nilai Alpha Cronbach ini berada pada batas 0,9 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel Penghayatan Hidup Bakti X mempunyai reliabilitas baik atau sangat tinggi. N adalah jumlah no item menunjukkan bahwa 24 item yang teruji. Tabel-5 Hasil Uji Reliability Statistik Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti Cronbachs Alpha N of Items .910 24 Hasil analisis alpha Cronbach untuk keseluruhan pengukuran variabel X Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti sebesar 0,910 nilai Alpha Cronbach ini berada pada batas 0,9 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel Penghayatan Hidup Bakti Y mempunyai reliabilitas baik atau sangat tinggi. N adalah jumlah no item menunjukkan bahwa 24 item yang teruji. 57

2. Teknik Analisis Data dan uji Hipotesis

a Uji Normalitas Data Uji normalitas data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan uji normalitas dengan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih dari 5 atau 0,05 Priyatno, 2012:34.

b Uji Linearitas

Uji linearitas dengan tujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan linear dari dua variabel tersebut secara signifikan. Dua variabel tersebut adalah penghayatan hidup bakti X dengan minat terhadap panggilan hidup bakti Y dengan taraf signifikansi 0,05, dengan bantuan SPSS 20.0 for windows 2007. c Analisis Deskriptif Statistik Penelti dalam penilitian ini menggunakan analisis stastik deskriptif. Menurut Sugiyono, 2011:29 analisis statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau pupulasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Objek yang dimaksud adalah hubungan penghayatan hidup bakti biarawan-biarawati dengan minat kaum muda terhadap panggilan hidup bakti melalui data sampel atau populasi yang berjumlah 108 kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta. 58 Analisis statistik deskriptif yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk melihat serta mengemukakan apakah data berdistribusi dengan normal atau tidak, dengan mengetahui mean rata-rata, standar deviasi persentase data interval dan membuat klasifikasi data dalam lima tingkatan. Kriteria klasifikasi didapatkan dengan cara sebagai berikut: Rentang sakala 5 X 24 jumlah item = 120 skor maksimal. Jadi skor maksimum 120 – 24 skor minimum : dibagi 5 rentang skala = 19,2. Hasil klasifikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel-6 Kriteria Klasifikasi Variabel Penghayatan Hidup Bakti. Variabel dan Aspek Skor Max Skor Min Skala STS TS N S SS Penghayatan Hidup Bakti secara Keseluruhan 120 24 5 24-43 44-62 63-81 82-100 101-120 Kaul Kemurnian 65 13 5 13-23 24-33 34-44 45-54 55-65 Kaul Kemiskinan 35 7 5 7-12 13-18 19-23 24-29 30-35 Kaul Ketaatan 20 4 5 4-7 8-10 11-13 14-16 17-20 Tabel-7. Kriteria Klasifikasi Variabel Minat Terhadap Panggilan Hidup Bkti. Variabel dan Aspek Skor Max Skor Min Skala STS TS N S SS Minat Terhadap Panggilan Hidup Bakti secara Keseluruhan 120 24 5 24-43 44-62 63-81 82-100 101-120 59 Rasa Ingin Tahu 35 7 5 7 - 13 14-19 20-25 26 – 31 32 – 35 Sumber Motivasi 20 4 5 4 – 7 8-10 11-13 14 – 16 17 – 20 Rasa Senang 25 5 5 5 – 9 10 -13 14-17 18 – 21 22 – 25 Rasa Tertarik 40 8 5 8 - 14 15-20 21-27 28 - 33 34 – 40 d Uji Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti. Berdasarkan tujuan ini, maka peneliti menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 20.0 untuk pengujian hipotesis Priyatno, 2012:59.