Tujuan Pengendalian Persediaan Hubungan Pengendalian Persediaan dengan Perencanaan dan

yang serendah–rendahnya. Jadi kegiatan pengendalian persediaan meliputi perencanaan persediaan, scheduling untuk pemesanan, pengaturan penyimpanan dan lainnya. Setelah diketahui pengertian tentang persediaan dan pengendalian, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi persediaan, baik itu berupa bahan baku, bahan pembantu, maupun barang jadi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran proses produksinya maupun memenuhi permintaan konsumen serta kebutuhan pembelanjaan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain suatu tindakan untuk mempertahankan suatu sistem yang telah dikelola baik itu mengenai kebijakan bahan dasar, bahan pembantu maupun proses produksi bahkan memberikan koreksi agar senantiasa dengan apa yang direncanakan oleh perusahaan.

2.2. Tujuan Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan pada perusahaan mempunyai tujuan tertentu , adapun tujuan pengendalian persediaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : a. Assauri 1993 : 230 Menyatakan tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapat dinyatakan sebagai usaha untuk : 1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. 2. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh persediaan tidak terlalu besar atau berlebih–lebihan, sehingga biaya–biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Menjaga agar pembelian secara kecil–kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar. b. Freddy Rangkuti 1995 : 9 menyatakan tujuan tujuan pengendalian persediaan sebagai berikut : 1. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan. 2. Supaya pembentukan persediaan stabil. 3. Menghindari pembelian barang secara kecil – kecilan. 4. Pemesanan yang ekonomis. Dari pendapat–pendapat, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas maupun kuantitas dari bahan-bahan atau barang-barang agar bahan atau barang tersebut tersedia pada waktu yang dibutuhkan sehingga biaya yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin.

2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persediaan

Dalam menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk kepentingan pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan, maka terdapat beberapa macam faktor yang memiliki pengaruh terhadap persediaan bahan baku dan saling terkait antara satu faktor dengan faktor yang lain. Adapun beberapa faktor tersebut menurut Agus Ahyari 1986 : 163 adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.1 Perkiraan Pemakaian Bahan Baku

Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan baku, maka selayakknya manajemen perusahaan ini dapat mengadakan penyusunan perkiraan pemakaian bahan baku untuk keperluan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan . Berapa banyak unit bahan baku yang akan dipergunakan untuk kepentingan proses produksi dalam suatu periode misalnya satu tahun,akan dapat diperkirakan oleh manajemen perusahaan dengan mendasarkan diri kepada perencanaan produksi maupun schedule produksi yang telah disusun perusahaan.

2.3.2. Harga Bahan Baku

Harga bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi merupakan salah satu faktor penentu terhadap persediaan yang akan digunakan dalam proses produksi oleh perusahaan karena bahan baku akan mempengaruhi seberapa besar dana yang harus disediakan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku tersebut dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan .

2.3.3 Biaya – Biaya Persediaan

Didalam penyelenggaraan persediaan bahan baku tentunya tidak akan dapat melepaskan diri dari adanya biaya – biaya persediaan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Didalam hubungannya dengan biaya – biaya persediaan tersebut maka ada 3 macam biaya persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan dan biaya tetap persediaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.4. Kebijaksanaan Pembelanjaan

Kebijakan pembelanjaan dalam suatu perusahaan akan dapat mempengaruhi seluruh kebijakan pembelian perusahaan. Demikian pula sebaliknya seberapa besar dana yang akan dipergunakan dalam persediaan. Apakah dana untuk persediaan bahan baku ini akan memperoleh prioritas utama, kedua atau bahkan terakhir. Disamping hal tersebut tentunya kemampuan finansial di perusahaan yang bersangkutan secara keseluruhan juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membiaya seluruh kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan persediaan bahan baku dalam perusahaan.

2.3.5. Pemakaian Bahan Baku

Pemakaian bahan baku penyerapan bahan baku dari perusahaan dalam periode–periode yang telah lalu untuk keperluan proses produksi akan dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun atau merencanakan kebijaksanaan penyelenggaraan persediaan bahan baku.

2.3.6. Waktu Tunggu

Yang dimaksud dengan waktu tunggu lead time adalah merupakan tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku tersebut dilaksanakan dengan datangnya bahan baku yang dipesan. Waktu tunggu ini sangat perlu untuk diperhatikan oleh manajemen perusahaan, karena hal ini akan berhubungan langsung dengan penggunaan bahan baku pada saat pemesanan sampai dengan datangnya bahan baku tersebut. Apabila waktu tunggu ini tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diperhatikan, maka akan mengakibatkan kekurangan bahan baku walaupun sudah dipesan kembali.

2.3.7. Model Pembelian Bahan

Pemilihan model pembelian yang akan dipergunakan oleh perusahaan tentunya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari persediaan bahan baku yang bersangkutan. Dapat juga terjadi didalam perusahaan dipergunakan model pembelian yang berbeda–beda untuk beberapa jenis bahan baku. Karakteristik dari masing-masing bahan baku akan dijadikan dasar untuk mengadakan pemilihan model pembelian yang sesuai dengan masing–masing bahan baku yang bersangkutan.

2.3.8. Persediaan Pengaman

Safety Stock Pada umumnya untuk mengulangi adanya kehabisan persediaan bahan baku dalam perusahaan, maka perusahaan tersebut akan mengadakan persediaan pengaman safety stock. Persediaan pengaman ini dipergunakan apabila terjadi kekurangan bahan baku. Dengan adanya persediaan pengaman maka proses produksi dalam perusahaan berjalan tanpa adanya gangguan kekurangan bahan baku walaupun bahan baku yang dibelidipesan datangnya terlambat. Persediaan ini dibuat dalam jumlah tertentu dan merupakan suatu jumlah yang tetap dalam satu periode yang telah ditentukan sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.9. Pembelian Kembali

Didalam pelaksanaan operasi perusahan, maka bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak akan cukup apabila dilakukan hanya sekali pembelian saja. Maka secara berkala perusahaan akan mengadakan pembelian kembali terhadap bahan baku yang akan dipergunakan dalam proses produksi didalam perusahaan tersebut. Dalam melaksanakan pembelian kembali, perusahaan akan memperimbangkan panjang waktu tunggu yang diperlukan dalam pembelian bahan baku, sehingga bahan baku tersebut datang tepat waktunya. Hal ini dilakukan mengingat apabila sampai terjadi keterlambatan datangnya bahan baku, maka akan menyebabkan kemacetan produksi yang pada gilirannya akan mengakibatkan biaya ekstra. Sebaliknya apabila kedatangan bahan baku terlalu awal maka akan menyebabkan penumpukan bahan baku. Kedua hal ini tentunya tidak akan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan, justru hal tersebut mengakibatkan kerugian yang cukup besar bila dibiarkan.

2.4. Komponen Biaya Yang Terlibat Dalam Persediaan

Secara umum dapat dikatakan bahwa biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya persediaan. Biaya yang terlibat dalam system persediaan adalah biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya kehabisan stock. Berikut ini akan diuraikan masing – masing komponen biaya tersebut :

2.4.1. Biaya Pembeliaan Purchasing Cost

Definisi biaya pembelian menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Teguh Baroto 2002 : 55 menyatakan bahwa biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, besarnya sama dengan harga perolehan sediaan itu sendiri atau harga belinya. Pada beberapa model pengendalian sistem persediaan, biaya tidak dimasukkan sebagai dasar untuk membuat keputusan. 2. Arman Hakim 2003 : 105 biaya pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang yang besarnya tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan haega satuan barang.

2.4.2. Biaya Pemesanan Ordering Cost

Definisi biaya pemesanan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : 1. Sofjan Assauri 2003 : 223 menyatakan bahwa biaya pemesanan adalah biaya–biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang–barang atau bahan–bahan dari penjual, sejak dari pesanan order dibuat dan dikirim kepenjual, sampai barang–barangbahan–bahan tersebut dikirim dan diserahkan serta diinspeksi digudang atau daerah pengolahan process area. Yang termasuk dalam biaya pemesanan adalah biaya administrasi pembelian dan penempatan order, biaya pengengkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan. 2. Teguh Baroto 2002 : 55 menyatakan bahwa biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak dipengaruhi oleh biaya jumlah pemesanan. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya ekspedisi, upah, biaya teleponfax, biaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dokumentasitransaksi, biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, dan biaya lainnya yang tidak tergantung jumlah pesanan. 3. Arman Hakim 2003 : 105 biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi biaya untuk menentukan pemasok supplier, pengetikan pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya penerimaan dan lain–lain.

2.4.3. Biaya Penyimpanan Holding Cost

Definisi biaya penyimpanan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1. Teguh Baroto 2002 : 55 menyatakan bahwa biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam penangananpenyimpanan material, semi finished product , sub assembly ataupun produk jadi. Biaya simpan tergantung dari lama penyimpanan dan jumlah yang disimpan. 2. Eddy Herjanto 1999 : 225 biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Yang termasuk biaya ini adalah biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, biaya listrik, biaya asuransi ataupun kerusakan. 3. Arman Hakim 2003 : 106 biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang. Biaya ini meliputi biaya memiliki persediaan, biaya gudang, biaya kerusakan dan penyusutan, biaya kadaluwarsa, biaya asuransi, biaya administrai dan peimindahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4.4. Biaya Kekurangan Persediaan Out of Stock Cost

Definisi biaya kekurangan persediaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut : 1. Sofjan Assauri 2003 : 224 menyatakan bahwa biaya kekurangan persediaan adalah biaya–biaya yang timbul akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil daripada jumlah yang diperlukan, seperti kerugian atau biaya–biaya tambahan yang diperlukan karena seorang pelanggan meminta atau memesan suatu barang sedangkan bahan atau barang yang dibutuhkan tidak tersedia. 2. Eddy Herjanto 1999 : 225 biaya kekurangan persediaan adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata riil, melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan.

2.5. Hubungan Pengendalian Persediaan dengan Perencanaan dan

Pengendaliaan Produksi Adanya perencanan produksi yang lengkap dalam suatu perusahaan akan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan proses produksi karena perencanaan produksi yang lengkap akan menunjukkan pemakaian komponen produksi dalam perusahaan. Berapa banyak jumlah dan jenis dari bahan baku yang diperlukan, tenaga kerja yang dibutuhkan serta penggunaan mesin untuk keperluan pelaksanaan produksi akan terlihat didalam perencanaan produksi tersebut. Agus Ahyari, 1986 : 53 Menurut Sofjan Assauri 1993 : 161 pengertian perencanaan dan pengendalian produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan - kegiatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut, dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Sofjan Assauri 1993 : 232 tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah untuk dapat berhasil tercapainya tujuan perusahaan yaitu kelancaran operasi dan kelangsungan hidup serta dapat berkembangnya perusahanpabrik. Untuk mencapai tujuan perencanaan dan pengendalian produksi ini peranan pengendalian persediaan adalah sangat penting. Oleh karena itu kegiatan pengendalian persediaan yang dilakukan harus didasarkan atas perencanaan dan pengendalian produksi yang telah ditetapkan dan dijalankan. Besarnya volume produksi dan schedule produksi yang telah ditentukan akan menentukan besarnya persediaan optimum, besarnya pesanan dan schedule pesanan yang akan dilakukan. Agar supaya perencanaan dan pengendalian produksi dan pengendalian persediaan dapat berjalan dengan efektif, keduanya harus berjalan sama–sama. Perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan efisien serta sesuai dengan schedule yang ditetapkan. Sedangkan pengendalian persediaan mengatur besarnya persediaan bahan–bahan yang dapat dijamin lancarnya produksi serta kelangsungan produksi dengan biaya yang sekecil–kecilnya, seperti apa yang diharapkan dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa pengendalian dan perencanaan produksi dengan pengendalian persediaan tidaklah dapat dipisahkan, sebab untuk bisa Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencapai tujuan pokok dari perencanaan dan pengendalian produksi haruslah disertai dengan langkah pengendalian persediaan, agar produksi dapat berjalan dengan lancar dan dengan biaya seminimal mungkin.

2.6. Hubungan Pengendalian Persediaan Dengan Efisiensi Penggunaan