Fasilitator Broker Peran Pekerja Sosial dalam Community Development

Sosiologi SMAMA Kelas XI 12 Secara umum, PM meliputi perencanaan, pengkoordinasian, dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan. Dalam praktiknya, PM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga donor serta instansi terkait yang saling berkerjasama mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut. Sesuai dengan makna pekerjaan sosial, yakni membantu orang agar mampu membantu dirinya sendiri, maka PM sangat memperhatikan pentingnya partisipasi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, peran pekerja sosial dalam PM berpusat pada tiga visi yang dapat diringkas menjadi 3P, yaitu pelaksanaan enabling, pendukung supporting, dan pelindung protecting. Prinsip utama peran ini adalah ”making the best of the client’s resources” pemberdayaan sumber daya konsumen. Klien dan lingkungannya dipandang sebagai sistem yang dinamis dan potensial dalam proses pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan sosial. Sebagaimana dinyatakan oleh Payne 1986 : 26 : pada saat seorang pekerja sosial mencoba untuk membantu seseorang, ia akan mulai dari keadaan yang mengandung beberapa hal positif dari kehidupan. Masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang akan membantu untuk maju, seperti halnya permasalahan atau hambatan yang mereka coba untuk selesaikan. Bagian dari pekerjaan sosial adalah menemukan hal-hal yang baik dan membantu masyarakat untuk mengambil manfaat dari hal-hal tersebut. Ada beberapa peran yang dapat dimainkan pekerja sosial dalam PM. Empat peran di bawah ini sangat relevan diketahui oleh para pekerja sosial yang akan melakukan PM. Peran-peran tersebut meliputi:

a. Fasilitator

Dalam pelaksanaan pekerjaan sosial, peranan fasilitator sering disebut sebagai pelaksanaan enabler. Peran sebagai pelaksana atau fasilitator bertujuan untuk membantu masyarakat dan orang-orang atau kelompok- kelompok dalam masyarakat agar mampu menangani tekanan situasional atau transisional. Menurut Barver strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi pemberian harapan, pengurangan penolakan, dan ambivalensi, pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan potensi-potensi sosial, serta pemilahan masalah menjadi beberapa bagian, sehingga lebih mudah dipecahkan dan pemeliharaan dapat lebih fokus pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya. Pengertian ini didasari oleh visi pandangan dari pekerjaan sosial bahwa setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha masyarakat sendiri. Sedangkan peran pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan masyarakat mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Usaha-usaha masyarakat Pekerja sosial Perubahan masyarakat Di unduh dari : Bukupaket.com 13 Bab 1 Struktur Sosial

b. Broker

penghubung Dalam pengertian umum, seorang broker membeli dan menjual saham dan surat berharga lainnya di pasar modal. Seorang broker berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dari transaksi tersebut, sehingga klien dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Pada saat klien menyewa seorang broker, klien meyakini bahwa broker tersebut memiliki pengetahuan mengenai pasar modal, pengetahuan yang diperoleh terutama berdasarkan pengalamannya sehari-hari. Dalam konteks PM, peran pekerja sosial sebagai broker tidak jauh berbeda dengan peran broker di pasar modal. Seperti halnya di pasar modal, dalam PM terdapat klien atau konsumen. Namun demikian, pekerja sosial melakukan transaksi dalam pasar lain, yakni jaringan pelayanan sosial masyarakat. Pemahaman pekerja sosial yang menjadi broker mengenai kualitas pelayanan sosial di sekitar lingkungannya merupakan aspek penting dalam memenuhi keinginan masyarakat dalam memperoleh manfaat keuntungan yang maksimal. Ada tiga tugas utama dalam melakukan peranan sebagai broker yaitu: 1 mengidentifikasi dan pemetakan sumber- sumber kemasyarakatan yang tepat, 2 menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber secara konsisten, dan 3 mengevaluasi efektivitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan klien. Peranan sebagai broker pada prinsipnya adalah menghubungkan klien dengan barang-barang dan jasa dan mengontrol kualitas barang dan jasa tersebut. Ada tiga kata kunci dalam pelaksanaan peran sebagai broker, yaitu: menghubungkan linking, barang-barang dan jasa goods and services, dan pengontrolan kualitas quality control. 1 Linking adalah proses menghubungkan orang dengan lembaga-lembaga atau pihak-pihak lainnya yang memiliki sumber-sumber yang diperlukan. Linking juga tidak sebatas hanya memberi petunjuk kepada orang mengenai sumber-sumber yang ada. Lebih dari itu, ia juga harus memperkenalkan masyarakat terhadap sumber sosial, tindak lanjut, pendistribusian M M engenal Tokoh engenal Tokoh Max Weber 1864 – 1920, pakar ilmu sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal pada sosiologi modern dan sejarah gagasan. Weber memperoleh pendidikan di Universitas Heidelberg. Gelar ahli hukum dan doktor ekonomi diraihnya dari Universitas Berlin. Weber mensinyalir, bersamaan dengan terjadinya birokratisasi, terbentuk strati ¿ kasi sosial menurut kelas, status, dan partai. Kelas ialah penghasilan dan posisi ekonomis seseorang. Status adalah peringkat, gaya hidup, dan gengsinya. Sedangkan partai sebagai a ¿ liasi politik dan kekuasaannya. Weber juga melukiskan tiga jenis otoritas masing-masing dengan dasar keabsahannya yaitu preseden historis, karismatik, dan birokratik. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia, 2004 Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMAMA Kelas XI 14 sumber, dan menjamin bahwa barang-barang dan jasa dapat diterima oleh masyarakat. 2 Goods and Services, meliputi sesuatu yang nyata seperti makanan, uang, pakaian, perumahan, dan obat-obatan. Sedangkan services mencakup keluaran pelayanan lembaga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan hidup klien, misalnya perawatan kesehatan, pendidikan, pelatihan, konseling, dan pengasuhan anak. 3 Quality Control adalah proses pengawasan yang dapat menjamin bahwa produk-produk yang dihasilkan lembaga dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Proses ini memerlukan monitoring yang terus menerus terhadap lembaga dan semua jaringan pelayanan untuk menjamin bahwa pelayanan memiliki mutu yang dapat dipertanggungjawabkan setiap saat. Goods and services Linking Quality qontrol Pekerja sosial broker Konsep pembangunan Masyarakat klien

c. Mediator