47
Bab 2
Kon À ik Sosial
Eksploitasi pada kelompok bawah tentunya akan menjadi beban yang berat bagi kelompok bawah buruh. Hal ini juga menimbulkan jurang pemisah
kesenjangan sosial yang semakin tinggi. Jika eksploitasi ini berlebihan, maka pada suatu saat akan terjadi konƀ ik antara majikan pemilik modal dengan
buruh. Bentuk konƀ ik yang terjadi bisa berupa tuntutan buruh terhadap majikan. Dalam perusahaan tentu terdapat kepentingan yang berbeda antara
majikan manajemen perusahaan dengan buruh pegawai perusahaan. Majikan berusaha untuk membayar atau mengeluarkan uang seminimal
mungkin dalam membayar gaji buruh agar keuntungan menjadi besar. Salah satu cara untuk menekan pengeluaran adalah dengan menekan gaji buruh.
Tetapi perusahaan berharap buruh dengan gaji yang demikian dapat bekerja secara maksimal. Di sisi lain, buruh berkepentingan untuk meningkatkan
pendapatannya. Dengan beban pekerjaan yang maksimal, buruh berharap agar gajinya menjadi besar dan dapat mencukupi kebutuhan hidup. Jika kaum
buruh merasa perlu maningkatkan taraf hidupnya, sedangkan perusahaan tidak dapat memenuhinya, maka hal tersebut akan menjadi sumber konƀ ik.
Tuntutan buruh sekarang ini banyak diwujudkan dalam bentuk demonstrasi. Demonstrasi merupakan tindakan bersama untuk menunjukkan rasa tidak puas pada
pihak lain. Demonstrasi dapat dikatakan sebagai tindakan yang wajar dan baik sejauh tidak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum.
2. Konƀ ik Antarkelompok
Salah satu konsekuensi dari mobilitas sosial adalah terbentuknya kelompok sosial. Kelompok baru bisa timbul sebagai akibat dari perubahan kedudukan
anggota masyarakat. Kelompok baru bisa terbentuk karena ada mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Misalnya seseorang yang menjadi anggota
partai politik. Tujuan sebuah partai politik adalah mendapatkan kekuasaan dalam ketatanegaraan. Hal ini berakibat pada terjadinya persaingan yang
ketat dengan partai politik lain.
Ketika akan berlangsung pemilihan umum pemilu setiap partai politik akan berkampanye untuk berusaha menarik simpati dari masyarakat. Sering
cara-cara berkampanye untuk menjaring suara masyarakat yang dilakukan oleh suatu partai, tidak disetujui oleh partai lain. Akibatnya timbul konƀ ik
antarpartai politik tersebut. Konƀ ik ini bahkan sering pula berdampak pada kekerasan ſ sik. Karena yang berkonƀ ik adalah partai maka terjadi secara
massal antarkelompok, yaitu antara anggota dan simpatisan partai politik yang satu dengan anggota simpatisan partai politik yang lain. Karena partai
politik bertujuan untuk merebut kekuasaan kelas atas, maka sebab terjadinya konƀ ik antarkelompok ini adalah mobilitas vertikal.
Pernahkah Anda mendengar berita tawuran antarkampung? Yang jelas tawuran apapun nama dan bentuknya adalah tidak baik. Tentu Anda sebagai
peserta didik yang intelek tidak akan mudah dihasut untuk melakukan tawuran. Nah, tawuran antarkampung sering terjadi karena adanya pemahaman yang
salah antara kelompok pendatang dengan kelompok pribumi penduduk asli. Ketika kepentingan masing-masing kelompok merasa tidak dihormati, maka
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi SMAMA Kelas XI
48
sering menjadi sumber konƀ ik. Konƀ ik akan terjadi apabila didorong oleh perbuatan suatu kelompok melebihi batas toleransi kelompok lain. Konƀ ik
semacam ini bersumber dari mobilitas horizontal.
Sumber: www.pratiwi.net
Gambar 2.5 Kampanye sebagai salah satu media untuk menarik simpati rakyat. Jika kampanye dilakukan dengan baik, maka akan mendapat sim-
pati rakyat. Tetapi jika melanggar aturan dapat menimbulkan kon À ik.
Mengapa kon À ik
antarkelompok memiliki dimensi positif dalam
meningkatkan solidaritas intern kelompok?
S S
osio Kuis osio Kuis
3. Konƀ ik Antargenerasi