Sosiologi SMAMA Kelas XI
46
dapat ditutupi. Atau sebaliknya, pertentangan dapat memberi batas-batas yang lebih tegas, sehingga masing-masing pihak sadar akan kedudukannya
dalam masyarakat. Berbagai bentuk konƀ ik yang terdapat dalam masyarakat sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan di atas dan juga sebagai
akibat dari mobilitas sosial adalah sebagai berikut:
1. Konƀ ik Antarkelas
Kelas sosial merupakan penggolongan masyarakat atas dasar kriteria ekonomi dengan karakteristik tertentu. Karakteristik ini bisa berupa jabatan
atau kekayaan. Dengan karakteristik tersebut masyarakat dapat digolongkan menjadi kelas atas dan kelas bawah. Karl Marx, seorang tokoh sosiologi,
membedakan kelas sosial ini antara golongan kapitalis pemilik modal dengan golongan buruh. Ia mengamati adanya perbedaan yang menyolok
antara kedua golongan itu. Terjadi penindasan pada kaum buruh oleh golongan kapitalis. Karl Marx yang dikenal sebagai tokoh sosialisme atau
paham sosial memimpikan adanya masyarakat tanpa kelas, sehingga tidak lagi terjadi penindasan-penindasan dalam masyarakat.
Dalam konƀ ik antarkelas, tentu kelompok kelas atas akan menjadi lebih kuat. Dominasi kelompok atas menjadi lebih kuat terhadap kelompok bawah
karena ketergantungan kelompok bawah pada kelompok atas. Kelompok kelas atas akan berusaha mengeksploitasi atau menggunakan semaksimal
mungkin kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan dari kelompok bawah yang dipimpinnya.
F F
okus okus
Sumber: .www.mediaindo.co.id
Gambar 2.4 Demonstrasi buruh sebagai salah satu dampak dari adanya kon
À ik antarkelas. Mereka menuntut perbaikan gaji agar tidak terlalu besar kesenjangan sosialnya.
Menurut Karl Marx Dalam Kamanto
Sunarto, 4 ; 1993 perkembangan
pembagian kerja dalam kapitalisme
menumbuhkan dua kelas yang berbeda,
kelas yang terdiri atas orang yang menguasai
alat produksi, yang dinamakannya
kaum borjuis, yang mengeksploitasi kelas
bawah yang terdiri atas orang yang tidak
memiliki akat produksi, yaitu kaum proletar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
47
Bab 2
Kon À ik Sosial
Eksploitasi pada kelompok bawah tentunya akan menjadi beban yang berat bagi kelompok bawah buruh. Hal ini juga menimbulkan jurang pemisah
kesenjangan sosial yang semakin tinggi. Jika eksploitasi ini berlebihan, maka pada suatu saat akan terjadi konƀ ik antara majikan pemilik modal dengan
buruh. Bentuk konƀ ik yang terjadi bisa berupa tuntutan buruh terhadap majikan. Dalam perusahaan tentu terdapat kepentingan yang berbeda antara
majikan manajemen perusahaan dengan buruh pegawai perusahaan. Majikan berusaha untuk membayar atau mengeluarkan uang seminimal
mungkin dalam membayar gaji buruh agar keuntungan menjadi besar. Salah satu cara untuk menekan pengeluaran adalah dengan menekan gaji buruh.
Tetapi perusahaan berharap buruh dengan gaji yang demikian dapat bekerja secara maksimal. Di sisi lain, buruh berkepentingan untuk meningkatkan
pendapatannya. Dengan beban pekerjaan yang maksimal, buruh berharap agar gajinya menjadi besar dan dapat mencukupi kebutuhan hidup. Jika kaum
buruh merasa perlu maningkatkan taraf hidupnya, sedangkan perusahaan tidak dapat memenuhinya, maka hal tersebut akan menjadi sumber konƀ ik.
Tuntutan buruh sekarang ini banyak diwujudkan dalam bentuk demonstrasi. Demonstrasi merupakan tindakan bersama untuk menunjukkan rasa tidak puas pada
pihak lain. Demonstrasi dapat dikatakan sebagai tindakan yang wajar dan baik sejauh tidak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum.
2. Konƀ ik Antarkelompok