Kelompok sosial atas dasar profesi

119 Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural 6 Partai politik Pengklasifikasian partai dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bila dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotanya, secara umum partai dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu partai massa dan partai kader. Partai massa mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggota. Oleh karena itu, biasanya terdiri dari pendukung-pendukung dari berbagai aliran politik dalam masyarakat yang sepakat untuk bernaung di bawahnya dalam memperjuangkan suatu program yang biasanya luas. Kelemahan dari partai massa ialah masing-masing aliran atau kelompok yang bernaung di bawahnya cenderung untuk memaksakan kepentingan masing-masing. Sedangkan partai kader lebih mementingkan ketataan organisai dan disiplin kerja anggota-anggotanya. Pimpinan partai biasanya menjaga kemurnian doktrin politik yang dianut dengan jalan mengadakan saringan terhadap calon anggotanya dan memecat anggota yang menyeleweng dari garis partai yang telah ditetapkan.

i. Kelompok sosial atas dasar profesi

Pada zaman sekarang terutama di perkotaan. Kelompok sosial yang timbul atas dasar profesi berkembang menjadi semakin baragam. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan. Berdasarkan profesi seseorang, kelompok sosial dapat dibedakan menjadi: 1 Profesi yang tidak memerlukan keterampilan atau keahlian Profesi yang termasuk dalam golongan ini tidak diperlukan adanya keterampilan atau keahlian tertentu. Pendidikan tidak dipentingkan untuk menunjang pekerjaan. Dengan kata lain pekerjaan ini merupakan pekerjaan kasar yang hanya mengandalkan otot atau kekuatan tubuh. Kelompok sosial seperti ini misalnya kelompok petani tradisional, kaum buruh, tukang becak, dan sebagainya. 2 Profesi yang memerlukan keterampilan semi profesional Untuk menunjang jenis profesi ini diperlukan pendidikan dengan keterampilan tertentu. Jenis profesi ini semakin banyak terutama pada masyarakat modern. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tertentu semakin berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan industri. Pada umumnya pekerjaan kelas menengah dalam masyarakat industri adalah semi profesional. Jenis pekerjaan ini misalnya tenaga administrasi kantor, sales, marketing, dan sebagainya. C C urah Pendapat urah Pendapat Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai fungsi umum partai politik di Indonesia Apakah partai-partai di Indonesia sudah menjalankan fungsi- fungsi tersebut dengan baik? Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMAMA Kelas XI 120 3 Profesi yang memerlukan keahlian profesional Kelompok profesional terdiri dari orang-orang profesional yang seolah- olah mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu. Kelompok profesi ini mengembangkan patokan-patokan tingkah laku sendiri, yang lazim disebut dengan kode etik profesi. Apabila salah seorang anggota kelompok profesi ini melakukan kesalahan, maka yang menilai adalah teman- teman sejawatnya, misalnya pengacara, akuntan, dokter, dan lain-lain. P P orto Sosio orto Sosio Mengubah Masyarakat Plural Menjadi Multikultural Konsep multikulturalisme adalah mengakui dan melindungi keragaman budaya yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung juga pengertian tentang penyertaan derajat dari kebudayaan yang berbeda- beda itu. Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli, mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok. Bagaimana cara kita mengubah tatanan bangsa Indonesia yang semula mewujudkan diri sebagai suatu masyarakat plural plural society menjadi sebuah tatanan masyarakat multikultural multicultural society. Berdasarkan pengertian kosa katanya, masyarakat plural dan masyarakat multikultural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan ciri budaya yang beragam. Mengacu pada Furnivall 1948, pada dasarnya masyarakat plural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat yang memiliki ciri-ciri budaya yang berbeda satu sama lain. Masing-masing unsur relatif hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan antarunsur yang membentuk masyarakat plural tersebut relatif lebih rendah dan terbatas. Hubungan antarunsur yang berbeda itu juga ditandai oleh corak hubungan yang dominatif, dan karenanya juga bersifat diskriminatif. Meski wujud konkritnya masih terlihat samar-samar tatanan masyarakat multikultural yang hendak dituju cenderung mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang unsur-unsurnya memiliki ciri yang juga beragam. Perbedaan yang jelas dibandingkan dengan masyarakat plural ialah adanya interaksi yang aktif di antara unsur-unsurnya melalui proses belajar. Lebih dari itu, kedudukan berbagai unsur yang ada di dalam masyarakat itu berada dalam posisi yang setara, demi terciptanya keadilan di antara berbagai unsur yang saling berbeda. Sumber: www.mail-archive.com Setelah Anda memahami artikel di atas, analisislah hal-hal berikut ini: 1. Perbedaan antara masyarakat multikultural dan plural. 2. Cara menciptakan tatanan masyarakat multikultural Indonesia. 3. Perbedaan pola kehidupan berkelompok dalam masyarakat plural dengan multikultural. Di unduh dari : Bukupaket.com 121 Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural R R angkuman angkuman Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah suatu ikatan sosial yang di dalamnya terdapat interaksi yang sesuai dengan pola yang telah mapan, serta terdapat kesadaran jenis tanpa terikat dalam organisasi. Banyak tipe ataupun jenis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Kelompok sosial dalam masyarakat dapat digolongkan ke dalam tipe-tipe tertentu. Penggolongan kelompok berdasarkan tipe- tipenya adalah: 1. Kelompok sosial menurut terbentuknya, dibedakan menjadi: a. Kelompok semu, yaitu kelompok orang-orang bersifat sementara, tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. Kelompok semu juga dapat dibedakan lagi menjadi kerumunan, masa, dan publik. b. Kelompok nyata, yaitu kelompok yang kehadirannya bersifat tetap. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata meliputi kelompok statistik, kemasyarakatan, sosial, dan asosiasi. 2. Kelompok sosial menurut ikatannya, dibedakan menjadi: a. Paguyuban, yaitu bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. b. Patembayan, yaitu kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. 3. Komunitas, yaitu kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geograſ s yang jelas. 4. Organisasi sosial, yaitu kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi: a. Organisasi formal, yaitu organisasi yang pembatasan kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang jelas dan tegas. b. Organisasi informal, yaitu organisasi yang tidak memiliki struktur kerja yang didasarkan atas ketentuan resmi. Keberagaman masyarakat dengan segala perbedaan juga turut membentuk berbagai macam corak dan jenis kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya. Kelompok-kelompok sosial tersebut adalah: 1. Kelompok sosial atas dasar Ras, meliputi kelompok ras, arab, Tionghoa, India, dan Eropa. 2. Kelompok sosial atas dasar suku bangsa, meliputi kelompok suku bangsa Aceh; Gayo, Alas, dan Batak; Minangkabau, Sumatra Selatan; Melayu, Bangka dan Belitung; Kalimantan; Minahasa; Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMAMA Kelas XI 122 Gorontalo; Toraja; Sulawesi Selatan; Ternate; Ambon; atau Maluku; Papua; Timor; Bali dan Lombok; Jawa Tengah dan Jawa Timur; Yogyakarta; Jawa Barat. 3. Kelompok sosial atas dasar Agama, meliputi kelompok agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. 4. Kelompok sosial atas dasar pendidikan, meliputi kelompok pendidikan formal, nonformal, dan informal. 5. Kelompok sosial atas dasar kekerabatan, meliputi kelompok patrilineal, matrilineal, dan bilineal. 6. Kelompok sosial atas dasar ekonomi, meliputi kelompok-kelompok yang berkaitan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. 7. Kelompok sosial atas dasar profesi, meliputi kelompok profesi yang tidak memerlukan keterampilan, semi profesional, dan profesional. G G losarium losarium Kelompok asosiasi

95, 96, 98