Tata hubungan dalam organisasi sosial Tipe-tipe organisasi sosial

99 Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural kegiatan yang dilakukan oleh anggota tidak boleh menyimpang dari tujuan organisasi. Visi dan misi organisasi telah dipahami oleh seluruh anggota. 4 Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan organisasi. Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan para anggota. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif. Identitas ini dapat berupa kartu anggota, logo, bendera, dan sebagainya. Dalam sebuah organisasi sosial, faktor keanggotaan sangat penting karena dapat menunjukkan status dan peran masing-masing anggota. Mengapa keanggotaan organisasi begitu penting? Karena dengan keanggotaan yang jelas dapat ditetapkan pula pembagian kerja yang lebih jelas dan rinci. Misalnya tugas hak dan kewajiban sebagai ketua organisasi, sekretaris, bendahara, seksi, dan sebagainya akan berbeda dengan tugas, hak, dan kewajiban anggota biasa. Beberapa aspek yang berhubungan erat dengan keanggotaan organisasi Huky yaitu: 1 Keanggotaan diperoleh melalui suatu syarat dengan kualiſ kasi tertentu. Seseorang baru dapat diterima sebagai anggota apabila telah memenuhi syarat tersebut. 2 Seorang anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditetapkan. Dalam hal ini seorang anggota akan dituntut untuk melaksanakan kewajibannya. 3 Keanggotaan seseorang dalam organisasi karena adanya dorongan minat terhadap tujuan organisasi tersebut. Dalam organisasi, anggota dapat mengembangkan dan menyalurkan keinginannya. 4 Program kerja disesuaikan dengan tujuan organisasi tersebut. Organisasi sosial akan membuat program kerja yang bertujuan untuk memberikan layanan sosial dan kepuasan sosial. Misalnya organisasi ekonomi perusahaan akan membuat program kerja untuk mencapai keuntungan maksimal. 5 Keanggotaan organisasi pada umumnya tercatat dengan daftar keanggotaan. Hal ini akan sangat memudahkan untuk mengatur jalannya organisasi. 6 Organisasi mempunyai sifat relatif langgeng sesuai dengan keberadaan organisasi itu. Walaupun sifatnya langgeng tetapi keanggotaannya memiliki ikatan yang relatif longgar, artinya ketika seorang anggota sudah tidak cocok bergabung dengan organisasi, maka ia dapat keluar dari organisasi tersebut.

b. Tata hubungan dalam organisasi sosial

Dalam sebuah organisasi, antaranggota terjadi hubungan sosial. Hubungan ini sangat penting untuk melaksanakan jalannya organisasi. Sistem manajemen yang handal dalam organisasi berhubungan erat dengan tata hubungan struktur organisasi. Tata hubungan tersebut agar dapat berlangsung dengan baik dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut: 1 Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial, yang dapat diterima oleh anggota kelompok. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMAMA Kelas XI 100 Apakah Anda menjadi anggota dari sebuah organisasi? Jika ya, kemukakan pola-pola hubungan yang terjalin di antara anggotanya S S osio Kuis osio Kuis 2 Adanya pola tingkah laku yang standar dan menjadi pedoman tingkah laku anggota. 3 Ada otoritas atau kekuasaan yang dapat memaksa tata hubungan sosial anggota. 4 Ada pengaturan dan penyusunan individu- individu dalam kelompok dan lapisan sosial tertentu untuk memudahkan koordinasi. 5 Anggota-anggota yang berada pada berbagai bidang dapat bekerjasama secara harmonis dan nyaman favourable.

c. Tipe-tipe organisasi sosial

Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1 Organisasi formal Organisasi formal mempunyai pembatasan kewenangan dan tanggung jawab serta sistem kerja yang jelas dan tegas. Tujuan organisasi formal adalah untuk mencapai ketentuan resmi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Untuk mencapi tujuan tersebut diperlukan kedisiplinan dari para anggotanya. Hubungan kerja para anggotanya diatur secara formal dalam batas kewenangan yang jelas dan tegas. Pemimpin organisasi mempunyai kewenangan untuk menerapkan peraturan organisasi sesuai dengan status kedudukannya. Contoh organisasi formal yaitu kelurahan, perusahaan, koperasi, dan sebagainya. Ciri-ciri organisasi formal, yaitu: a pola komunitas relatif mapan, b disiplin kerja diatur secara formal, c pengorganisasian jelas, d ada keahlian tertentu, dan e tujuan organisasi jelas. 2 Organisasi informal Organisasi informal tidak memiliki struktur kerja yang didasarkan atas ketentuan resmi. Organisasi informal dalam mencapai tujuannya didasarkan atas hubungan pribadi antaranggotanya. Jalannya roda organisasi informal ditentukan oleh kesadaran anggotanya yang tidak terpengaruh oleh jabatan struktural. Organisasi ini dapat dilakukan di mana saja tanpa perlu tempat khusus yang resmi tidak memerlukan kantor. Ciri-ciri organisasi informal, yaitu: a hubungan sosial bersifat informal, b jumlah anggotanya relatif kecil, c pembentukan organisasi atas dasar kepentingan bersama, d disiplin kerja didasarkan atas kesadaran pribadi bukan pada aturan yang memaksa, dan e adanya kegemaran anggota yang relatif sama di luar organisasi. Contoh organisasi informal yaitu Kelompok Rukun Tani, paguyuban kesenian daerah, dan sebagainya. Di unduh dari : Bukupaket.com 101 Bab 4 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikutural Indonesia D.

1. Pengertian Masyarakat Multikultural