Mediator Pembela Peran Pekerja Sosial dalam Community Development

Sosiologi SMAMA Kelas XI 14 sumber, dan menjamin bahwa barang-barang dan jasa dapat diterima oleh masyarakat. 2 Goods and Services, meliputi sesuatu yang nyata seperti makanan, uang, pakaian, perumahan, dan obat-obatan. Sedangkan services mencakup keluaran pelayanan lembaga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan hidup klien, misalnya perawatan kesehatan, pendidikan, pelatihan, konseling, dan pengasuhan anak. 3 Quality Control adalah proses pengawasan yang dapat menjamin bahwa produk-produk yang dihasilkan lembaga dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Proses ini memerlukan monitoring yang terus menerus terhadap lembaga dan semua jaringan pelayanan untuk menjamin bahwa pelayanan memiliki mutu yang dapat dipertanggungjawabkan setiap saat. Goods and services Linking Quality qontrol Pekerja sosial broker Konsep pembangunan Masyarakat klien

c. Mediator

Pekerja sosial sering melakukan peran mediator dalam berbagai kegiatan sosialnya. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat perbedaan yang mencolok dan mengarah pada konƀ ik antara berbagai pihak. Pekerja sosial berperan sebagai ”kekuatan ketiga” untuk menjembatani antara anggota kelompok dengan sistem lingkungan yang menghambatnya. Sumber: Kompas 4 Oktober 2006 Gambar 1.4 Pejabat adalah contoh mediator untuk melerai dan me- nyelesaikan kon À ik yang terjadi dalam masyarakat. Sebagai mediator hendaknya pejabat dapat menerapkan dan mencapai win-win solution, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Jelaskan syarat-syarat sebagai mediator yang baik yang dapat menghasilkan “win- win solution“ dalam menyelesaikan setiap permasalah yang terjadi di masyarakat S S osio Kuis osio Kuis Di unduh dari : Bukupaket.com 15 Bab 1 Struktur Sosial Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan peran mediator meliputi kontrak perilaku, negosiasi, pendamai pihak ketiga, serta berbagai macam resolusi konƀ ik. Dalam mediasi, upaya-upaya yang dilakukan pada hakekatnya diarahkan untuk mencapai ”solusi menang-menang” win-win solution. Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan peran mediator antara lain mencari persamaan nilai dari pihak-pihak yang terlibat konƀ ik, membantu setiap pihak agar mengakui legitimasi kepentingan pihak lain, membantu mengidentiſ kasi kepentingan bersama, memetakkan keretakan konƀ ik kedalam isu, waktu, dan tempat yang spesiſ k, memfasilitasi komunikasi dengan cara mendukung mereka agar mau berbicara satu sama lain. Negoisasi Kontrak perilaku Pendamai Resolusi konƀ ik Win-win solution Pekerja sosial

d. Pembela

Peran pembelaan atau advokasi merupakan salah satu praktek pekerjaan sosial yang bersentuhan dengan kegiatan politik. Peran pembelaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu advokasi kasus case advocacy dan advokasi kelas class advocacy. Apabila pekerja sosial melakukan pembelaan atas nama seorang klien secara individual, maka ia berperan sebagai pembela kasus. Pembelaan kelas terjadi manakala klien yang dibela pekerja sosial bukanlah individu melainkan sekelompok anggota masyarakat. Sumber: www.gbimarwarsaron.org Gambar 1.4 Ruhut Sitompul dan Hotma Sitompul adalah pembela pengacara kelas atas di Indonesia. Mereka sering berperan sebagai case advocacy dengan melakukan pembelaan atas nama klien secara individual. Jelaskan kode etik pengacara dalam melakukan pembelaan terhadap kliennya Menurut Anda apakah peran dan fungsi yang dilakukan oleh pengacara-pengacara di Indonesia sudah sesuai dengan kode etik pengacara? S S osio Kuis osio Kuis Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMAMA Kelas XI 16 Beberapa strategi dalam melakukan peran pembela adalah keterbukaan membiarkan berbagai pandangan untuk didengar, perwakilan luas mewakili semua pelaku yang memiliki kepentingan dalam pembuatan keputusan, keadilan kesetaraan atau kesamaan sehingga posisi-posisi yang berbeda dapat diketahui sebagai bahan perbandingan, pengurangan permusuhan, dan mengembangkan keputusan yang mampu mengurangi permusuhan dan keterasingan, informasi menyajikan masing-masing pandangan secara bersama dengan dukungan dokumen dan analisis, pendukungan mendukung patisipasi secara luas, kepekaan mendorong para pembuat keputusan untuk benar-benar mendengar, mempertimbangkan, dan peka terhadap minat- minat dan posisi-posisi orang lain.

e. Pengetahuan dan keterampilan