Teknologi Kesenian Ciri Budaya

Sosiologi SMAMA Kelas XI 138 dan garis pantai yang panjang. Masyarakat yang tinggal di pedalaman akan mengusahakan bidang pertanian, sedangkan yang tinggal di daerah pantai akan mengusahakan bidang perikanan untuk menunjang kehidupan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Sumber: Indonesian Heritage2 Gambar 5.4 Kelompok nelayan menjadikan laut sebagai sumber peng- hidupannya. Pekerjaan sebagai nelayan menjadi pekerjaan utamanya, karena kondisi dan potensi alam yang tidak memungkinkan mereka mengusahakan mata pencaharian di bidang lain seperti pertanian, dan lain-lain. C C urah Pendapat urah Pendapat Bersama kelompok Anda kemukakanlah pola-pola ekonomi yang diterapkan oleh suku bangsa di Indonesia, baik suku bangsa yang sudah modern maju maupun suku bangsa yang masih ada di pedalaman Data dapat Anda peroleh dengan melakuan pengamatan langsung maupun dengan melalui referensi bacaan, baik buku, majalah, surat kabar, ataupun internet.

c. Sistem sosial

Sistem sosial yaitu struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Pada dasarnya struktur sosial masyarakat adalah sama, tetapi pada beberapa suku bangsa terdapat perbedaan-perbedaan. Ada suku bangsa yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, matrilineal, dan bilineal.

d. Sistem

pengetahuan Sistem pengetahuan untuk melakukan aktivitas kehidupan juga berbeda- beda. Ada yang lebih dominan pada pengetahuan tentang pertanian dan ada pula yang pengetahuannya lebih berhubungan dengan kelautan. Sistem pengetahuan dari suatu suku bangsa dapat dilihat dari hasil budaya yang dimiliki suku bangsa tersebut.

e. Teknologi

Teknologi yang berkembang pada setiap suku bangsa juga berbeda-beda. Teknologi ini tampak pada usaha untuk menguasai alam, misalnya bentuk rumah panggung yang digunakan untuk mengatasi gangguan alam seperti menghadapi banjir dan menghindari serangan binatang buas.

f. Kesenian

Setiap suku bangsa mempunyai beragam kesenian. Hal ini dapat terlihat dari berbagai jenis tarian, lagu-lagu daerah, seni merias wajah, seni bangunan, seni berpakaian, dan sebagainya. Di unduh dari : Bukupaket.com 139 Bab 5 Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural Sumber: www.bantulbiz.com S S osio Info osio Info Kupatan Jolosutro, Upacara Adat Desa Srimulyo Piyungan Sejak zaman Sunan Geseng masih hidup, masyarakat jolosutro pada setiap tahunnya selalu melaksanakan upacara rasulan setiap habis panen padi. Banyak tamu yang datang termasuk dari kraton. Untuk menjamu tamu dari kraton dalam setiap upacara selalu dihidangkan makanan yang bukan termasuk sesaji yang berupa ketupat berikut lauk pauknya. Namun tidak seperti ketupat pada umumnya ketupa Jolosutro dibungkus dengan daun gebang dan ukurannya lebih besar yaitu 15 x 15 cm sampai 356 x 35 cm. Sedangkan cara mengolahnya berbeda dengan ketupat biasa, sehingga rasanya juga lain, lauk pauknya pun berupa gudheg manggar. Ketupat rasulan ini menjadi hidangan khas pada upacara rasulan di Jolosutro sampai sekarang. Upacara kupatan Jolosutro dilaksanakan sesudah masa panen padi, hari Senin Legi bulan Sapar dan bertempat di Jolosutro, desa Srimulyo, Piyungan Bantul, tepatnya di makam Sunan Geseng. Namun karena waktu panen mengalami perubahan, untuk bulan tidak pasti bulan Sapar dan nama pasaran juga tidak pasti legi asal bukan Pon, sedangkan tanggalnya berdasarkan pedoman penanggalan jawa yaitu tanggal 10 sd 15 saat menjelang bulan purnama. Puncak acara dilaksanakan pada siang hari antara pukul 14.00 – 16.00 WIB. Maksud dan tujuan dari upacara adat ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan karunianya sehingga hasil pertaniannya bisa berhasil dengan baik, juga mohon berkah agar hasil pertanian yang akan datang bisa lebih baik dari tahun kemarin. Di samping itu juga mendoakan kepada Nabi Muhammad SAW dan para leluhur termasuk Sunan Geseng agar diberi selalu rahmat dan berkah. Sumber: http:Bantulbiz.co.id

g. Religi