77
tidak mengganggu layout atau tulisan lainnya, karena hanya berupa tulisan- tulisan keterangan foto saja.
4.11 Layout
Menurut Surianto Rustan dalam bukunya “Layout Dasar Penerapannya”, pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak
elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konseppesan yang dibawanya. Membuat layout adalah salah satu
prosestahapan kerja dalam desain. Elemen-elemen desain sendiri antara lain ; tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi
Konsep gaya desain dan layout dalam desain buku ini menggunakan prinsip simplycity yang berisi teks dan foto serta unsure-unsur grafis sebagai
pendukung visualisasi. Sehingga tercipta kesan sesuatu yang indah dan simple tetapi juga mewah. Layout pada tiap halaman di buat berfariasim,
namun tetap mengacu pada grid yang digunakan yaitu Column Grid, Modular Grid, dan Manuscript Grid. Dengan tampilan beda yang berfariasi
diharapkan mampu menampilkan irama pada setiap halaman demi halaman. Hal ini bertujuan agar dalam kesatuan buku terasa irama yang tidak
menjemukan bagi pembaca. Menurut kamus istilah advertising, definisi layout adalah
penalataletakan, pengorganisasian atau strukturisasi dari berbagai unsur desain agar teratur dan tercipta hirarki yang baik guna mendapatkan dampak
yang kuat dari yang melihat Rustan Suryanto, 2011. Dalam buku Layout dan Penerapannya, prinsip-prinsip sebuah layout adalah :
a Sequenceurutan Kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca
pertama kali sampai yang paling terkahir dibaca. Dengan adanya sequence akan membuat para pembaca secara otomatis mengurutkan
pandangan matanya sesuai yang diinginkan. Menurut analisa dari audies mungkin teori ini bisa menjadikan
alternative untuk melengkapi hasil dari Layout.
78
b Emphasispenekanan Dalam rangka menarik perhatian pembaca, setiap pesan dan layout
harus memiliki daya tarik penekanan yang tinggi agar audience dapat merespons lebih cepat. Daya tarik dari layout ini mugkin di tunjang
dari gaya buku yang dominan dengan visual gambar. Emphasispenekanan selaknya ada kecocokan dengan kobinasi layout
ini mendukung dengan gaya buku fotografi c Balancekeseimbangan
Merupakan pembagian yang berat dan merata pada sebuah layout. Pembagian ini dimaksudkan agar menghasilkan kesan seimbang
dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan
meletakkannya pada tempat yang tepat. Keseimbangan dalamn konsep dan karekter dalam buku fotografi. irama ini diharapkan sebagai
pembagian visual gambar dalam buku ini agar bisa di konsumsi sesuai dengan irama dan konsep dari buku ini.
d Unitykesatuan Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat.
Kesatuan disini juga mencakupselarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan pada
konsepnya. Gaya layout Unitykesatuan bisa di selaraskan dengan pesan atau kepstion dalam keterangan oprasional kamera. Konsepni
bisa disinergikan dengan gaya leyoy lainnya. Mungkin beberapa karakter layout yang menjadikan sebuat penilayan
tersendiri dari karakter bukuyang sama mengenai buku budaya adalah. Bermacam gaya layout yang di tuangkan dalam buku fotografi
merupakan salah satu data tarik terhadap pembaca. Salah satu contoh layout buku fotografi dari Henry C. Widjaja yang berjudul Celebrating The Moment
buku ini di terbitkan olek Kompas Gramedia edisi 2010 yang berukuran 26x28 cm, sebanyak 130 lembar halaman, dan di jilid soft cover. Buku
tersebut dibuat referensi untuk buku budaya.
79 Gambar 4.8 : Cover Depan dan Belakang
Gambar 4.9 : layout isi buku
Layout buku fotografi dari Henry C. Widjaja yang berjudul Celebrating The Moment buku bisa menjadi alternative dari buku budaya.
Dari isi layout ini sangatlah sederhana tetapi tidak menghilangkan kesan mewah, dari peletakan dan fout sangatlah serasi maka nilai-nilai yang
terkandung bisa di asumsi dan di amplikasikan ke dalam buku fotografi budaya.
80
4.11 Analisa Visual