Teori Tipografi Teori Warna

15 ada sedikit ruang untuk kreativitas meskipun masih memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik. Seperti halnya artikel koran dan breaking news, artikel ilmiah yang kreatif hanya digunakan untuk mengkomunikasikanisi artikel. c Biografi Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain bukan kehidupan Anda sendiri, yang dikenal sebagai otobiografi . Umumnya biografi berisi kisah tentang orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah penting, serta ilmuan yang merubah dunia. Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk nonfiksi kreatif dibandingkan biografi.. Sebuah novel biografi sebenarnya sebuah fiksi yang berdasarkan materi nonfiksi, bukan sebuah karya nonfiksi yang menggunakan tehnik penulisan fiksi. Etnofotografi menjadi bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif. Jika kita lihat di Buku fotografi, Koran,atau majalah, Etnofotografi dalam tulisan-tulisan opini menjadikan media informasi khususnya di bidang kebudayaan.

2.3.2 Teori Tipografi

Dalam buku Tipografi Dalam Desain Grafis, Hanny Kardinata menulis bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual Rustan Suryanto, 2011 : 73. Di dalam buku karangan Suryanto Ruslan memberikan inspirasi bagi disaineri-disainer muda yang di mana dalam buku ini memberikan panduan dan fungsional yang sangat bermanfaat. Salah satu teori Suryanto Ruslan dalam bukunya memberi penjelasan sebagai landasan teori Rustan Suryanto, 2011:73 ialah: 16 1. Legibility Dalam desain tipografi, legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataannya dalam sebuah naskah. Eksekusi terhadap desain tipografi dalam sebuah rancangan grafis, khususnya yang menyangkut kepada perihal legibility, akan mencapai hasil yang baik apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alasan-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan dimana akan dibaca, serta siapa yang membacany Gambar.2.3 typograpy http:designspiration.netAlvinKwan 2. Sintaktis Tipografi Dalam ilmu bahasa dikenal istilah sintaktis, yang berarti penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat, objek. Sintaktis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaktis tipografi dimulai dari elemen komposisi terkecil yaitu, huruf, kata, garis, kolom, dan margin.

2.3.3 Teori Warna

Warna mempunyai kekuatan dann karakter untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan 17 sensasi. M. Whelan,1997. Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebuadayaan dan masyrakat yang berbeda. Dalam teori warna merupakan suatu panduan yang dapat dipergunakan untuk meciptakan keharmonisan dalam membuat kombinasi warna Adam Morioka, 2006 . Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beberpa chart yang dapat membantu seorang desainer untuk dapat mengerti tentang interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas warna tersebut. Dalam warna ada beberapa macam warna dapat dibedakan menjadi Menurut Albert H. Munsell, 1858 : 1. Additive Color : Adalah warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu red, green, dan blue 2. Subtractive Color : Adalah pikmen warna yaitu, yellow, magenta cyan Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut : Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata Warna kerashangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media Warna lembutdingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-proguk tertentu Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi derta jika disusun pada rak penjualan buku, latar belakang yang harus diletakkan adalah dengan warna yang lebih kontras. Gambar 2.4 Lingkaran warna http:kipsaint.comisimakna-warna-website.html 18 Berikut adalah definisi dari masing-masing kelompok warna: a Warna Primer Disebut juga warna pokok karena tidak dapat dibentuk dari warna lain dan merupakan warna awal dari terbentuknya warna lain. warna tersebut yaitu merah magenta, kuning yellow dan biru cyan. b Warna Sekunder Disebut juga warna kedua, merupakan warna yang terbentuk akibat campuran warna primer. Terdiri dari jingga nila, ungu violet dan hijau akibat campuran warna primer. Terdiri dari jingga nila, ungu violet dan hijau Gambar 2.5 Warna Sekunder http:www.ideanusantara.co.cc200811 Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu terang muda, sedang, gelap tua, dan sebagai pertimbangan keterlihatan konsumen, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut Ebdi Sanyoto, 2005:20: • Terang, nilai daya pantulnya 50 sampai 70 • Sedang, nilai daya pantulnya 25 sampai 50 • Gelap, nilai daya pantul 5 sampai 25 Warna dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan bagi sebagian besar kemasan, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar ke konsumen. Selain warna yang telah disebutkan diatas, warna juga dibagi dikategorikan menjadi warna keras hangat, lembut dingin, dan muda pucat. 19 Warna kemasan Partea menggunakan sebagian besar warna – warna dengan daya pantul yang tinggi, yaitu agar kemasan tersebut mampu dilihat dari jarak jauh dan lebih menonjol dibandingkan dengan kemasan – kemasan lainnya. Karakteristik Warna: a Warna terang disukai oleh muda – mudi, membuat kemasan menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata, sehingga sangat disukai pada aplikasi pengemasan b Warna keras hangat termasuk di dalamnya adalah warna merah, oranye, kuning, warna – warna ini memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar, terutama warna merah dan oranye, sehinggga sangat tepat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian lebih c Warna lembut dingin termasuk di dalamnya adalah warna hijau dan biru, warna ini kurang dinamis bila dibandingkan dengan warna keras, namun cocok digunakan untuk produk – produk tertentu d Warna muda pucat tampak ringan dan kurang berdaya bagi muda – mudi, jarang direkomendasikan untuk kemasan, kecuali untuk kondisi tertentu e Warna medium sifatnya umum, dan sangat serasi bila dikomposisikan dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih tinggi f Warna tua memiliki nilai pantul paling rendah, dan harus dikomposisikan dengan warna yang nilai pantulnya tinggi, serta bila dipajang pada rak penjualan harus dengan latar belakang yang kontras dan penerangan yang cukup agar mudah terlihat. Dalam buku mengenai Toraja Essay Photography ini, warna mood yang ingin ditampilkan lebih membawa mood aura tenang, bersih, dan simple yang dibalut dalam desain modern berkesan ekspresif. Dan di padukan dengan warna yang dominan di daerah toraja itu sendiri yang biasa mempunyai arti-arti tersendi, seperti Warna Merah, Kuning, dan Hitam Ebdi Sanyoto, 2005 : 38-41. 20 1. Kunning Asosiasi pada sinar matahari, bahkan pada matahari itu sendiri. Memiliki karakter terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah. Kuning simbol dari kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan, kemeriahan, kecermelangan. Jika kuning tua atau kehijauan maka mengasosiasikan sakit, penakut, iri, cemburu, bohong, luka. Jika kuning keemasan melambangkan keagungan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, kekuatan. 2. Merah Asosiasi pada darah, dan juga api. Memiliki karakter yang kuat, enerjik, marah, bahaya, positif, agresif, merangsang, panas. Warna ini paling popular pada wanita. Jika merah sebagai api melambangkan keberanian, kekuatan, kemarahan. Jika merah sebagai darah berarti peperangan, kekejaman, sadisme. Jika merah berubah menajadi muda rose memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman. 3. Hitam Asosiasi pada kegelapan malam, kesengsaraan, bencana, perkabungan, kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan. Memiliki karakter menekan, tegas, dalam, “depressive”. Melambangkan kesedihan, kesedihan, malapetaka, kesuraman, kegelapan, bahkan kematian, terror, kejahatan, keburukan ilmu sihir, kesalahan, kekejaman, kedurjanaan, dll.

2.3.4 Teori Layout