63
2. Ukuran dan Jumlah Halaman Buku ini dalam ukuran 20 x 30 cm, merupakan format asli gambar
di dalam kamera, sehingga foto ini bisa menjadi lebih menarik. Dengan format berukuran 20 x 30 cm di kemas dengan dijilid soft cover dengan
ketentuan lembar cover lebih tebal ketimbang lembar isi buku. Keseluruhan dengan jumlah halaman buku ini yaitu 100 halaman, belum
ditambahkan dengan kata pengantar, sambutan dan ucapan terimakasih. Melalu media wawancara dengan penerbit Kompas Gramedia dengan ibu
Kris bahawaannya media buku di tentukan dari kualitas gambar yang melalu sesi seleksi dari kurator-kurator yang terlibat di bidangnya.
Maka dari kesimpulan ini penulis masih melalu seleksi atau seleksi dari fotografer senior untuk mengangkan akan kualitas foto yang di sajikan
di dalam buku budaya.
4.5.2 Poin-poin Isi Buku Buku tentang kebudayaan daerah ini akan dibahas sebagai berikut:
1. Catatan Penyusun Etnofotografi of To Riaja Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat dari pengarang buku
tentang isi buku Etnofotografi of To Riaja. Bagian Introduction Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat dari tokoh seni budaya
serta kata pengantar dari Fotografer Senior o
Bagian kata pengantar dan fotografer Senior - Pengantar Rektor UPN “Veteran” Jatim Prof. Dr. Ir. Teguh
Sudarto, Mp - Budaya lokal Toraja bapak Endy Allaronte
2. Bagian Pertama Pasa’ Tomate atau Rambu Solo’ Penjelasan tentang silsilah dan latar belakang sejarah budaya toraja.
Menceritakan berbagai macam tempat persemayaman terakhir yang menurut orang Toraja, suci dan sakral. Biasa orang mengenal dengan istilah Rambu
Solo’ yakni upacata tertinggi di Toraja. Dalam buku ini memberikan wawasan tentang upacara adat kematian Rambu Solo’
Dr Bararuallo Frans, 2010:109. Isi dari visual buku ini dekumentasi kumpulan serta rangkayan
dari Upacara adat Rambu Solo’.Tempat Suci Sakral biasanya di tempatkan di
64
tempat pemakaman yang menjadikan tempat ini dekat dengan sang pencipta. Londa, Ke’te Kesu, Batu Tumonga merupakan tempat suci sekaigus tempat
wisata. § Isi Bagian Pertama
- Foto-foto yang menceritakan alur dari adat kematian Toraja - Kumpulan foto-foto terbaik dalam acara kematian di Toraja
kumpulan fotografi dari komunitas fotografi Toraja dan Mkasar Isi dari bagian pertama ini akan direncanaka sebanyak 1-40 halaman
yang dimana setiap definisi halamannya akan di sesuaikan dengan banyaknya foto Orang pribumi mempunya denah kekuasaan dan penguasaan lapangan
secara menyeluruh. Dalam buku ini penulis membuka Untuk berkerja sama denga fotografer lokal yang ada di Toraja.
3. Bagian ke Dua Pasa’ Bua’ atau Rambu Tuka’ Menceritakan keseharian masyarakat Toraja yang berawal dari
terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari, yang di sebut dengan Rambu Solo’ adalah terbitnya matahari hingga siang hari, serta Rambu Tuka’
adalah upacara adat sukuran diantaranya sukuran rumah kelahiran hingga pernikahan.
Dr Bararuallo Frans, 2010:109. Rambu Tuka’ diawali dengan korban tertentu seekor babi biasa di adakan pada siang hari hingga
terbenamnya matahari. Dalam isi BAB ini menceritakan satu upacara sukuran rumah Tongkonan yang di wakili dengan visual fotografi.
§ Isi Bagian Kedua - Kumpulan foto-foto alur acara syukuran rumah tongkonan di
Toraja Rumah Bupati Toraja Utara - Kumpulan Foto syukuran rumah adat dan Pernikahan
- Kumpulan foto-foto terbaik dalam acara syukuran di Toraja kumpulan fotografi dari komunitas fotografi Toraja dan
Mkasar Secara dominan masih tetap dalam bagian yang ke dua ini masih
banyak dari foto-foto perancang buku ini. Seorang fotografer tidak lepas dari kemandirian sebagai pekarya fotografi maka disini perancang tidak lepas dari
komunikasi dengan warga setempat. Serta isi dari Bagian ini akan di
65
definisikan 1-30 halaman. Pamanfaatan buku ini di pertahankan karena adanya keoriginalitasab dan kesederhanaan.
4. Bagian ke 3 tempat wisata Tempat Suci Sakral biasanya di tempatkan sebagai tempat
pemakaman yang menjadikan tempat ini dengan tempat wisata. Tempat wisata sebagai berikut.
• Londa
• Ke’te Kesu
Merupakan tempat suci sekaigus tempat wisata. Isi dari bagian ke empat merupakan bagian akhir dimana tempat-tempat persemayaman ini
adalah puncak dari segalanya, disini memberikan wawasan bahwa hidup didunia ini sangat singkat dan sementara pada akhirnya kita akan kembali
dalam kehidupan yang kekal. Pokok dari buku ini menyampaikan pesan bahwanya kehidupan
didunia hanya semtara. Makna dari isi buku ini terpuncak disi bagian ini,karena bagian ini menceritaka dan menjelaskan suasana tempat
penguburan jenasah di Tanah Toraja. Diperkirakan banyaknya halaman sebanyak 1-30 lembar yang di antaranya menjelaskan mengenai tempat
persemayaman warga toraja. 5. Catatan Akhir
Berisi Profil fotografer yang telah masuk sleksi dalam buku ini. Berdasarkan kesimpulan isi dari buku ini akan di jelaskan secara idifidu sesuai dari
pengkarya fotografer yang masuk seleksi di dalam buku Essay fotografi. Selepas dari isi halaman ini sebagai penambahan isi halaman.
6. Ucapan Terimakasih Berisi ucapan terimakasih ditujukan kepada orang-orang yang telah
membantu memberikan data juga yang berjasa atas kelancaran kerja dalam mengerjakan buku “Etnofotografi of To Riaja”. Isi dari Ucapan terimakasih
ini menjelaskan bahwanya tampa doa dan dukungan dari orang-orang terdekat terutama Tuhan yang maha esa memberikan kelancaran untuk
mengerjakan buku ini
66
4.6 Strategi Komunikasi Gaya Bahasa