8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebudayaan Daerah di Indonesia
Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia. Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran
daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara
hidup sesuatu bangsa atau umat, Koentjaraningrat, 2011:74 . Budaya tidak
lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan beradaskan peradaban.
Kebudayaan adalah asal kata dari budaya yang dapat kita artikan sebagai hasil rasa, cipta, dan karsa manusia. Mengingat kebudayaan adalah
tumpahan ekspresi hidup manusia maka budaya itu harus dilestarikan keberadaannya dengan baik di tengah masyarakatnya Yang dimana harus
terjaga kelestariannya sampai saat ini Putera Manuaba, 1999, 57-66. Yang saat ini budaya luar menjadi momok bagi bangsa kita sendiri.
Dari deskripsi yang di berikan seperti perubahan dilihat bahwa ada para pemegang peran tradisional tertentu dalam Masyarakat Suku Anak
Budaya yang dapat berfungsi “agents of Change”, yang efektif apabila di harapkan ada perubahan-perubahan tertentu di masyarakat. Dua peran yang
tampak sentral karena di jadikan panutan dan tumpunan kepercayaan adalah yang pertama kepala adat dan perantara yang di sebut dengan istilah jenang
sebutan atau pangkat kepala daerah di bawah penghulu adat Edi sudyawati,
2008:26. Dan kita sebagai generasi penerus berupaya mempertahankan akan kentalnya dan kayanya budaya daerah untuk mempertahankan warisan nenek
moyang. Kebudayaan Toraja sendiri merupakan satu budaya yang belum
banyak diekplorasi atau didokumenterkan oleh para generasi muda. Kebudayaan Toraja mempunyai ciri khas salah satunya adalah upacara
pemakaman, bentuk rumah adat tongkonan merupakan ciri khas dari rumah
9
adat di toraja, dan memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan mereka, bahkan rumah adat tongkonan masih terjaga sampai saat ini .
2.2 Kebudayaan Toraja
Kepercayaan Aluk Todolo sangat berpengaruh, bahkan menjadi faktor penentu dalam arsitektur Toraja. Jean Koubi dalam bukunya berjudul Rambu
Solo 1982, menguraikan banyak sekali aspek antropologis yang juga mengungkap pandangan makro kosmos masarakat Toraja, yang sangat
menentukan dalam pemunculan arsitektural sebagai wadah fisik dalam
kehidupan dari pemeluknya Koubi Jeannie, 1982. Tana Toraja sebuah nama
daerah dengan status Daerah Tingkat II di awasan Provinsi Sulawesi Selatan, terbentang mulai dari Kilometer 280 ampai dengan Kilometer 355 dari
sebelah utara ibukota Provinsi Sulawesi elatan Makassar. Tepatnya pada 2° - 3° LS dan 199° - 120° BT, dengan uas sekitar 3.205,77 Km2 atau
sekitar 5 dari luas Provinsi Sulawesi Selatan.
Mayoritas penduduk terdiri dari etnis Toraja, walaupun ada juga etnis lain yang berada didaerah ini karena berbagai alasan baik karena hubungan
pernikahan, pekerjaan, kegiatan perdagangan dan lain-lain. Populasi etnis Toraja sendiri diperkirakan mencapai satu juta jiwa, namun yang bermukim
di daerah ini hanya sekitar 450.000 jiwa, sedangkan sebagian besar lainnya tersebar diseluruh Nusantara maupun belahan dunia lain.
Tana Toraja yang mempunyai satu kepercayaan Aluk Todolo, setelah melalui proses akulturasi maupun asimilasi budaya, di Tana Toraja dapat
dijumpai beberapa agama, antara lain: Kristen Protestan 276.342 jiwa 69,15, Katolik 67.817 jiwa 16,97 , Islam 31.570 jiwa 5,986 dan
Hindu Toraja 23.898 Jiwa 5.986 L. I. Tangdilintin, 2007. 50-55. Yang saat ini masih di dominasi oleh nasrani sebagai peleluk agama terbesar di
Toraja.
2.2.1 Rumah adat Toraja
Rumah Adat Toraja biasa disebut Baruang Tongkonan, tongkonan sendiri mempunyai arti tongkon “duduk“, tempat “an” bisa dikatakan tempat duduk,
tetapi bukan tempat duduk arti yang sebenarnya melainkan, tempat orang di
10
desa untuk berkumpul, bermusyawarah, dan menyelesaikan masalah-masalah adat. Hampir semua rumah orang Toraja menghadap ke arah utara,
menghadap ke arah Puang Matua sebetuan orang toraja bagi tuhan yang maha Esa
Dr Bararuallo Frans, 2010:55. Selain itu untuk menghormati leluhur
mereka dan dipercaya akan mendapatkan keberkahan di dunia ini. Daerah Tana Toraja umumnya merupakan tanah pegunungan kapur dan batu
alam dengan ladang dan hutan yang masih luas, dilembahnya terdapat hamparan persawahan. Tongkonan sendiri bentuknya adalah rumah panggung
yang dibangun dari kombinasi batang kayu dan lembaran papan. Kalau diamati, denahnya berbentuk persegi panjang mengikuti bentuk praktis dari
material kayu. Material kayu dari kayu uru, sejenis kayu lokal yang berasal dari Sulawesi. Kualltas kayunya cukup baik dan banyak ditemui di hutan-
hutan di daerah Toraja. Kayu di biarkan asli tanpa di pelitur atau pernis.
Gambar 2.1 rumah adat toraja google tumah tongkonan
Rumah Toraja Tongkonan ini dibagi menjadi 3 bagian: yang pertama kolong Sulluk Banua, kedua ruangan rumah Kale Banua dan ketiga atap
Ratiang Banua. Pada bagian atap, bentuknya melengkung mirip tanduk kerbau. Di sisi barat dan timur bangunan terdapat jendela kecil, tempat
masuknya sinar matahari dan aliran angin. Menurut Arsitektur Yulianto Sumalyo bahwa menilik latar belakang rumah tradisional Toraja menyangkut
falsafah kehidupan yang merupakan landasan dari kebudayaan orang Toraja itu sendiri. Rumutnya pembangunan tongkonanpun bukan jadi satu alasan
11
untuk tidak membikin sebuah rumah atau peistirahatan tapi arti dari kerumitan ini menjadikan filosofi tersendiri bagi warga toraja.
2.2.2 Tarian Adat Toraja
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan. Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya
yakni unsur gerak, tenaga dan waktu
Gambar 2.2 tarian toraja “Pangngan Ma’” data pribadi 14.12.12
Tarian ini dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan, tentu saja, ornamen khas Toraja seperti kandaure tersebut.
Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata. Kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan
nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja.
Penawaran ini secara simbolis diungkapkan oleh masing-masing penari memegang sirih yang didalam perjalanan tarian, dengan menempatkan dalam
kantong di depan mereka. Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan mengunyah sirih pinang, yang akan meninggalkan noda pada
gigi dan bibir yang berwarna jingga sampai warna merah tua Dr Bararuallo
Frans, 2010:175. Serta sampai saat ini tas ini lebih populer hingga kalangan mudapun ikut memakainya.
12
2.3. Studi Media Buku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI buku mempunyai arti yaitu lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong kamus jurnal
online. Pada dasarnya buku mempunyai arti sebagai hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi ataupun juga
merupakan suatu hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Apa bila dirumuskan lagi , buku buku ada-lah kumpulan dari suatu tulisan yang kemudian
dicetak atau berupa halaman-halaman kosong yang dijilid, pada satu sisi dilindungi oleh kertas yang tebal yang melindungi sebagai kover.
Selain itu buku juga mempunyai fungsi menyampaikan informasi berupa cerita, pengetahuan, laporan, dan lain lain Rustan Surianto,
2009:123. Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru, maka jumlah buku yang di produksi pun makin banyak juga.
Dalam hal ini, maka desain untuk menarik minat para konsumenpembeli pun sangat penting, pada awalnya para konsumen pasti
akan tertuju pada bentuk promosi, cover dan packaging dari buku yang akan dijual tersebut, karena para konsumen akan lebih tertarik melihat suatu buku
dengan cover dan packaging yang menarik, baru setelah itu mereka akan tertuju kepada isi dan informasi yang akan diberikan oleh isi dari buku
tersebut.
2.3.1. Jenis-Jenis Media Buku
Media yang menunjangnya itu adalah. Contohnya seperti media berita atau majalah, novel dan lain-lainnya yang bisa digunakan untuk
memvisualisasikan sekaligus memberi wawasan serta isi pesan dan informasi tersebut disampaikan terhadap bembaca majalah atau buku tersebut.
Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah :
a Navigation Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasi-
informasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan para pembaca.
13
b Structure Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid
dan image. Pemanfaatan buku sebagai media informasi sudah sangat umum.
Sehingga ada banyak jenis-jenis buku. Jenis buku yang digunakan dalam proses tugas akhir penulis menurut The Andy Williams dalam
Christmas Album adalah :
1
Buku Fiksi Jenis buku ini merupakan salah satu jenis buku yang paling banyak
diterbit-kan di dunia. Adapun kisah dibalik cerita adalah fiksi tidak berdasarkan ke-hidupan nyata. Yakni bagaimana menerjemahkan imajinasi menjadi kata-
kata dan kalimat yang menarik. Dan di situlah letak keunikan sebuah cerita fiksi. Selain kemampuan menerjemahkan imajinasi menjadi kata-kata, Anda
juga perlu keahlian khusus untuk merangkainya menjadi sebuah cerita yang menarik.
a Novel Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel
diambil dari bahasa Italia adalah novella yang artinya sebuah kisah atau sepotong berita. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-
kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-
gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
b Komik Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang
berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Adalah tatanan atau rangkaian gambar yang disusun untuk menggambarkan suatu cerita Andi
Kusrianto, 2007:164. Saat pertama kali komik muncul, ceritanya biasanya
bertema superhero yang menyelamatkan orang-orang tanpa balas budi, namun
14
sekarang komik telah berkembang menjadi berbagai macam pilihan tema. komik di masa kini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan komik-
komik pendahulunya.
2
Buku Non Fiksi Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data – data yang
otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis, berawal dari data yang otentik.Adapun jenis-jenis karangan non fiksi adalah
sebagai berikut: a Artikel Jurnalistik
Membaca artikel di surat kabar kecuali dalam rubrik seperti seni atau kehidupan. Anda akan menemukan kesamaan informasi disusun secara hati-
hati dalam struktur sedemikian sehingga pembaca mendapatkan fakta-fakta utama sesaat setelah membaca: yakni tentang siapa, apa, kapan, dan dimana;
biasanya pada kalimat pertama. Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap, menambahkan unsur-unsur mengapa dan sesuatu terjadi. Tentu saja
ada beberapa jenis jurnalisme disamping berita koran. Cerita feature dan artikel majalah cenderung tidak tersrtruktur secara kaku, dan memberikan
ruang bagi kreativitas. Artinya dan tumpang-tindih antara jurnalisme dan nonfiksi kretif.
b Artikel Ilmiah Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun untuk secara efektif
menyajikan informasi. Mirip seperti esai, artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan tentang apa yang hendak disampaikan, kemudian
menyertakan bukti dan argumentasi atau informasi yang mendukung, yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan.Artikel ilmiah biasanya ditemukan
dalam jurnal ilmiah, yang dipublikasikan untuk kalangan terbatas maupun masyarakat umum. Contohnya, Medika, jurnal kedokteran di Indonesia.
Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan. Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca dari kalangan
terbatas dan ditujukan untuk menyampaikan informasi secara spesifik, hanya
15
ada sedikit ruang untuk kreativitas meskipun masih memberikan kesempatan untuk tulisan yang baik. Seperti halnya artikel koran dan breaking news,
artikel ilmiah yang kreatif hanya digunakan untuk mengkomunikasikanisi artikel.
c Biografi Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain bukan
kehidupan Anda sendiri, yang dikenal sebagai otobiografi . Umumnya biografi berisi kisah tentang orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah
penting, serta ilmuan yang merubah dunia. Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk nonfiksi kreatif dibandingkan biografi.. Sebuah novel
biografi sebenarnya sebuah fiksi yang berdasarkan materi nonfiksi, bukan sebuah karya nonfiksi yang menggunakan tehnik penulisan fiksi.
Etnofotografi menjadi bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif. Jika kita lihat di Buku fotografi, Koran,atau majalah, Etnofotografi
dalam tulisan-tulisan opini menjadikan media informasi khususnya di bidang kebudayaan.
2.3.2 Teori Tipografi
Dalam buku Tipografi Dalam Desain Grafis, Hanny Kardinata menulis bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi
untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual
Rustan Suryanto, 2011 : 73. Di dalam buku karangan Suryanto Ruslan memberikan inspirasi bagi
disaineri-disainer muda yang di mana dalam buku ini memberikan panduan dan fungsional yang sangat bermanfaat. Salah satu teori Suryanto Ruslan
dalam bukunya memberi penjelasan sebagai landasan teori Rustan Suryanto, 2011:73 ialah:
16
1. Legibility
Dalam desain tipografi, legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca.
Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataannya dalam sebuah naskah.
Eksekusi terhadap desain tipografi dalam sebuah rancangan grafis, khususnya yang menyangkut kepada perihal legibility, akan mencapai hasil
yang baik apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alasan-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan
dimana akan dibaca, serta siapa yang membacany
Gambar.2.3 typograpy http:designspiration.netAlvinKwan
2. Sintaktis Tipografi Dalam ilmu bahasa dikenal istilah sintaktis, yang berarti penyusunan
kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata
membentuk kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat, objek. Sintaktis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai
sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaktis tipografi dimulai dari elemen
komposisi terkecil yaitu, huruf, kata, garis, kolom, dan margin.
2.3.3 Teori Warna
Warna mempunyai kekuatan dann karakter untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan
17
sensasi. M. Whelan,1997. Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna
mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebuadayaan dan masyrakat yang berbeda. Dalam teori warna merupakan suatu panduan yang dapat
dipergunakan untuk meciptakan keharmonisan dalam membuat kombinasi warna
Adam Morioka, 2006
. Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beberpa chart yang dapat membantu seorang
desainer untuk dapat mengerti tentang interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas warna tersebut. Dalam warna ada beberapa
macam warna dapat dibedakan menjadi
Menurut Albert H. Munsell, 1858
: 1. Additive Color : Adalah warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu red, green,
dan blue 2. Subtractive Color : Adalah pikmen warna yaitu, yellow, magenta cyan Warna
juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat
dinilai sebagai berikut : Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat
membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata Warna kerashangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi
daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media Warna lembutdingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis
dan cocok untuk produk-proguk tertentu Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi
derta jika disusun pada rak penjualan buku, latar belakang yang harus diletakkan adalah dengan warna yang lebih kontras.
Gambar 2.4 Lingkaran warna http:kipsaint.comisimakna-warna-website.html
18
Berikut adalah definisi dari masing-masing kelompok warna: a Warna Primer
Disebut juga warna pokok karena tidak dapat dibentuk dari warna lain dan merupakan warna awal dari terbentuknya warna
lain. warna tersebut yaitu merah magenta, kuning yellow dan biru cyan. b Warna Sekunder
Disebut juga warna kedua, merupakan warna yang terbentuk akibat campuran warna primer. Terdiri dari jingga nila, ungu violet dan
hijau akibat campuran warna primer. Terdiri dari jingga nila, ungu violet dan hijau
Gambar 2.5 Warna Sekunder http:www.ideanusantara.co.cc200811
Warna dibagi dalam 3 kategori, yaitu terang muda, sedang, gelap tua, dan sebagai pertimbangan keterlihatan konsumen, maka daya pantul
cahaya dapat dinilai sebagai berikut Ebdi Sanyoto, 2005:20: •
Terang, nilai daya pantulnya 50 sampai 70 •
Sedang, nilai daya pantulnya 25 sampai 50 •
Gelap, nilai daya pantul 5 sampai 25 Warna dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh
dan direkomendasikan bagi sebagian besar kemasan, karena memiliki daya tarik dan dampak yang lebih besar ke konsumen. Selain warna yang telah
disebutkan diatas, warna juga dibagi dikategorikan menjadi warna keras hangat, lembut dingin, dan muda pucat.
19
Warna kemasan Partea menggunakan sebagian besar warna – warna dengan daya pantul yang tinggi, yaitu agar kemasan tersebut mampu dilihat
dari jarak jauh dan lebih menonjol dibandingkan dengan kemasan – kemasan lainnya.
Karakteristik Warna: a Warna terang disukai oleh muda – mudi, membuat kemasan menjadi lebih
besar dan lebih dekat ke mata, sehingga sangat disukai pada aplikasi pengemasan
b Warna keras hangat termasuk di dalamnya adalah warna merah, oranye, kuning, warna – warna ini memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar,
terutama warna merah dan oranye, sehinggga sangat tepat diaplikasikan pada media yang menuntut perhatian lebih
c Warna lembut dingin termasuk di dalamnya adalah warna hijau dan biru, warna ini kurang dinamis bila dibandingkan dengan warna keras, namun
cocok digunakan untuk produk – produk tertentu d Warna muda pucat tampak ringan dan kurang berdaya bagi muda – mudi,
jarang direkomendasikan untuk kemasan, kecuali untuk kondisi tertentu e Warna medium sifatnya umum, dan sangat serasi bila dikomposisikan
dengan warna yang memiliki nilai pantul lebih tinggi f Warna tua memiliki nilai pantul paling rendah, dan harus dikomposisikan
dengan warna yang nilai pantulnya tinggi, serta bila dipajang pada rak penjualan harus dengan latar belakang yang kontras dan penerangan yang
cukup agar mudah terlihat. Dalam buku mengenai Toraja Essay Photography ini, warna mood
yang ingin ditampilkan lebih membawa mood aura tenang, bersih, dan simple yang dibalut dalam desain modern berkesan ekspresif. Dan di padukan
dengan warna yang dominan di daerah toraja itu sendiri yang biasa mempunyai arti-arti tersendi, seperti Warna Merah, Kuning, dan Hitam Ebdi
Sanyoto, 2005 : 38-41.
20
1. Kunning Asosiasi pada sinar matahari, bahkan pada matahari itu sendiri.
Memiliki karakter terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah. Kuning simbol dari kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan, kemeriahan,
kecermelangan. Jika kuning tua atau kehijauan maka mengasosiasikan sakit, penakut, iri, cemburu, bohong, luka. Jika kuning keemasan melambangkan
keagungan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, kekuatan. 2. Merah
Asosiasi pada darah, dan juga api. Memiliki karakter yang kuat, enerjik, marah, bahaya, positif, agresif, merangsang, panas. Warna ini paling
popular pada wanita. Jika merah sebagai api melambangkan keberanian, kekuatan, kemarahan. Jika merah sebagai darah berarti peperangan,
kekejaman, sadisme. Jika merah berubah menajadi muda rose memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman.
3. Hitam Asosiasi pada kegelapan malam, kesengsaraan, bencana,
perkabungan, kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan. Memiliki karakter menekan, tegas, dalam, “depressive”. Melambangkan kesedihan, kesedihan,
malapetaka, kesuraman, kegelapan, bahkan kematian, terror, kejahatan, keburukan ilmu sihir, kesalahan, kekejaman, kedurjanaan, dll.
2.3.4 Teori Layout
Menurut kamus istilah advertising, definisi layout adalah penalataletakan, pengorganisasian atau strukturisasi dari berbagai unsur
desain agar teratur dan tercipta hirarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat dari yang melihat
Rustan Suryanto, 2011
. Dalam buku Layout dan Penerapannya, prinsip-prinsip sebuah layout adalah :
Sequenceurutan Kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama kali
sampai yang paling terkahir dibaca. Dengan adanya sequence akan membuat para pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang
diinginkan.
21
Emphasispenekanan Dalam rangka menarik perhatian pembaca, setiap pesan dan layout harus
memiliki daya tarik penekanan yang tinggi agar audience dapat merespons lebih cepat
Balancekeseimbangan Merupakan pembagian yang berat dan merata pada sebuah layout. Pembagian
ini dimaksudkan agar menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.
Unitykesatuan Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Kesatuan
disini juga mencakupselarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan pada konsepnya.
Gambar 2. 6 contoh layot dgi-indonesia.comwp-content...07
Danang, Koskow, Natalia, WorkshopLayout, 2 Juni 2009, UGM, Yogyakarta.
Keterangan : Faktor disiplin konstanta sangat diperhatikan pada layout halaman jurnal Perempuan. Konstanta tersebut meliputi pembagian kolom,
22
ilustrasi pembuka tulisan, drop caps, penempatan headline dan subheadline, penempatan nama penulis, serta penempatan isi tulisan body text
Danang, Koskow dan Natalia_omline
. Siapapun desainer yang melayout tak memiliki kesulitan dalam pelaksanaan layout karena rumus layout sudah baku. Disiplin
layoutmenjadi salah satu cara dalam mempertahankan identitas penerbitan melalui gaya selingkung layout halaman.
Buku Toraja Etnofotografi ini juga akan mengacu kepada jenis layout seperti ini, karena mempermudah pembaca untuk menyimak isi dari buku dan
memberikan keleluasaan pada mata pembaca. Grid yang rapih juga mempermudah alur pembacaan Sequence.
2.3.5 Pengertian Fotografi
Fotografi Photography, Yunani berasal dari 2 kata yaitu Photos yang berarti cahaya dan Graphos yang berarti tulisan lukisan. Dalam seni rupa,
fotografi adalah proses melukis menulis dengan menggunakan media cahaya Edi S.Mulyana, 2007:7. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang
peka cahaya
Sejarah fotografi Dalam buku “The History of Photography” karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991,
disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi SM, seorang lelaki berkebangsaan Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi
Andreas Preanger, The Comlite Photografer,Pahara Prize 1999. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil pinhole, maka di
bagian dalam ruang itu pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium
yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan selanjutnya disebut lensa.
23
Dalam prosesnya fotografi menghasilkan sebuah foto yang di bentuk oleh dua unsur, yaitu objekfitas dan subjekfitas
Hendra Aditiya, 2011
. Objekfitas di dalam foto di pandang sebagai reprentasi sempurna dan
objeknya atau reprensinya realitas dari kehidupan sehari – hari. Subjektifitas sendiri merupakan bagai mana sebuah realitas dekontrusikan kembalikan di
persentasikan dalam seni fotografi yang berupa foto visual.
Gambar 2.7 lokalisasi 27 propinsi http:yuyungabdi.com
Dimana halnya dalam karya foto karya Yuyung Abdi “Sex For Sale Potret Faktual Prostitusi 27 Kota di Indonesia” merupakan karya foto
Objektifitas dimana pengambilan dalam sebuah foto ini diangkat dari karakter-karakter tempat protitusi. Keorijinalan foto ini diangkat dari kisah
nyata dalam satu habitat masyarakat yang mempunyai perbedaan sosial. Di balik perbedaan ini mungkin kita bisa mendefinisikan bahwa semuanya pasti
ada nilai positif dari perbedaan yang ada. Sebuah Foto akan terlihat baik apabila foto tersebut dapat
mengungkapkan atau menceritakan banyak hal kepada audience tentang sesuatu yang ada dalam foto tersebut. Berdasarkan istilah dituliskan bahwa
pencahayaan alami maupun buatan bisa memberikan efek yang bervariasi
24
Dini Yozardi, Itta Wijono, 2003. Hal ini bergantung pada arah datangnya sumber cahaya sehingga memberikan kesan yang berbeda – beda. Cahaya
samping dapat mebuat foto menjadi berdimensi dan dramatis. Efek cahaya dari belakang menginformasikan mengenai bentuk objek atau yang kita kenal
dengan nama siluet. Foto siluet mengesankan efek dramatis. Dalam sebuah artikel di, Rahmat Wahyudi mengatakan ada 4 kunci
rahasia membuat foto terlihat eye-catching, yaitu: 1. Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan
visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara
keseluruhan. Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:
a kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik b memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya
bisa di-zoom c anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu
melalui jalur photoshop 2. Warna
Untuk menciptakan dampak pada foto adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau
hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci, cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan agar lebih memberikan
dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna
primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna
Disebut juga warna kedua, merupakan warna yang terbentuk akibat campuran warna primer. Terdiri dari jingga nila, ungu
a. violet dan hijau : komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.
Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range
25
gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama. Cara ketiga dengan menggunakan slide
film Velvia. Cara keempat pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda.
3. Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto
anda. Untuk mencapai foto seindah di National Geographic, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan muncul sesudah matahari terbit dan sebelum
matahari terbenam sering disebut magic hours di kalanganfotografer. 4. Komposisi : merupakan salah satu tekhnel peletakan atau komposisi
pengambilan gambar dalm satu freme. Dan banyak macam dari komposisi.
2.3.5 Komposisi
1.
Komposisi Dalam etnofotografi foto ini saya juga akan menggunakan jenis komposisi
the golden section dalam penkomposisian foto yang akan digunakan di publikasikan.
Di bidang seni grafis, proporsi golden section menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk
menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan
proporsi yang sangat sempurna dan indah.Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih
panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih
panjang tadi. Proporsi golden section juga dikenal dalam istilah deret bilangan
fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini
memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout
sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377.Sebuah obyek yang mempunyai proporsi golden section
mampu sekaligus memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam.
26
Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling popular
Gambar 2.8 Teknik Dasar-Komposisi-dalam-Fotografi-1 Data pribadi materi Aditiya S.Sos. 040610
1 Garis dan bentuk Garis •
vertikal pada umumnyamenampilkan unsur kuat dandinamis, kombinasikan dengangaris-garis horizontal untuk menciptakan foto yang
baik. Pada format lanskap kita dapat menjadikan garis-garis vertikal seakan-akan mendobrak keluar gambar. Pada format portrait kita akan
mendapatkan kesan tinggi dan kuat. •
Garis diagonal merupakan garis yang sangat menarik secara visual, dalam frame garis-garis ini sangat menyedot perhatian dan seringkali
menjadi pusat perhatian.
27 Gambar 2.9 Teknik Dasar-Komposisi-dalam-Fotografi-1
Data pribadi materi Aditiya S.Sos 040610
2 Rule of Third
a Dalam fotografi tidak ada larangan menempatkan subyek foto di bagian tengah frame. Tetapi, pada dasarnya kita dapat membuat komposisi yang
lebih menarik, dan optimal dengan tidak menempatkan subyek di tengah frame sehingga akan menarik mata menjelajahi foto anda. Meletakkan
subyek di tengah akan memusatkan perhatian di tengah gambar sehingga foto tampak datar, kecuali penempatannya dimaksudkan untuk
menciptakan representasi dari realitas
28 Gambar 2.10 Teknik Dasar-Komposisi-dalam-Fotografi-1
Data pribadi Aditiya S.Sos 040610
3 Break The Rule
a Tidak semua hasil jepretan harus disesuaikan dengan rumus pertigaan, kadang-kadang kita perlu keluar dari rumus ini agar menghasilkan karya
yang berbeda. b Bahkan terkadang kita menemui kondisi dimana tidak ada pilihan
Gambar 2.11 Teknik Dasar-Komposisi-dalam-Fotografi-1 Data pribadi Aditiya S.Sos 040610
4 CAPTION
Caption merupakan jembatan untuk menginformasikan ide fotografer kepada pembaca penikmat foto, selain itu juga untuk mendapatkan keseimbangan
atara tulisan dan gambar . Secara umum gunakanlah metode 5 W Who, What, Where, When, Why
29
Beberapa metode penulisan Caption secara spesifik Hendra Aditiya S.Sos. .2011:
1. Pelajari fotonya, adakah detail untuk pembaca yang sambil lalu dan sekilas luput.
2. Jangan menjelaskan yang sudah terlihat di gambar, seperti seorang perempuan tersenyum.
3. Jelaskan semua hal yang bagi pembaca, ketika pertama kali melihat akan salah menginterpretasikan, misalnya ada dua orang subyek yang berpelukan
atau sedang gulat. 4. Gunakan kalimat sekarang present tense bukan lampau
5. Gunakan kalimat lampau past tense ketika memberikan tambahan penjelasan yang tidak diperlihatkan secara action di foto.
6. Jangan mencampur aduk kalimat past dan present dalam satu kalimat. 7. Jangan menggunakan kata-kata yang nggak perlu, seperti “tampak di sini
seorang ibu menyeberangi bambu di Sungai Opak…” 8. Sampaikan kepada pembaca “apa” foto tersebut. Jangan ragu-ragu menulis
binatang itu anjing, bukan tampaknya seperti anjing. 9. Buatlah caption untuk foto spot news berdasar pada fakta. Kecuali untuk foto
feature, penambahan kata-kata sebagai bumbu kadang diperlukan untuk menggiring pembaca agar lebih tertarik
10. Untuk penulisan caption single foto, jawablah pertanyaan dasar yang kemungkinan muncul pada benak pembaca. Masukkan kata menjelaskan
peristiwa untuk kalimat pertama, dan background berita untuk kalimat kedua 11. Apabila sebuah foto itu mengiringi sebuah cerita, buatlah satu baris untuk
mengidentifikasikan peristiwa yang ada di situ. Jangan pernah mengulang informasi apapun yang sudah terkandung dalam tulisan.
12. Di dalam foto yang peristiwanya sangat jelas, jangan menuliskan peristiwa tersebut. Seperti misalnya orang bersalaman, sebaiknya nggak usah
disebutkan salamannya tetapi tuliskan saja nama dari dua orang itu.
2.3.6 Semiotika
Semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda dan segala hal yang berhubungan dengan tanda. Kata ‘semiotik” sendiri
30
berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau seme, yang berarti penafsir” tanda Budiman,kris. 2007. Tanda dapat pula mengacu ke
denotatum melalui konvensi. Tanda seperti adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan
alamiah antara penanda dan petandanya. Indeks adalah tanda yang menunjukanadanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat
kausal atauhubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan.Contoh yang paling jelas adalah asap sebagai tandanya api.
1. Semiotika menurut Carles S.Pierce
Pierce mengemukakan bahwa semiosis merupakan “tripple conection of sign, signified, cognition produced in the mind”. Pada halaman yang sama
Nöth mengutip lagi Pierce, ‘nothing is a sign unless it is interpreted as a sign” Budiman,kris. 2007 : 4. Kata sign memang berarti tanda, tetapi yang
dimaksud adalah representamen. Namun, sebenarnya yang menjadi fokus dalam kajian semiotik adalah semiosis itulah dan bukan sekadar tanda.
Sebenarnya, seluruh proses semiosis adalah proses kognisi karena semiosis terjadi hanya jika ada proses kognisi itu
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda sign, object, dan
interpretant.
Gambar 2.12 Diagram segitiga tanda http:bambangsukmawijaya.wordpress.com20080219
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan
sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce
31
terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan Indeks tanda yang muncul dari hubungan
sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek Pierce T. Christommy, 2004: 127.
Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan
menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting
dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
Contoh: Saat seorang gadis mengenakan rok mini, maka gadis itu sedang mengomunikasi mengenai dirinya kepada orang lain yang bisa jadi
memaknainya sebagai simbol keseksian. Begitu pula ketika Nadia Saphira muncul di film Coklat Strowberi dengan akting dan penampilan fisiknya yang
memikat, para penonton bisa saja memaknainya sebagai icon wanita muda cantik dan menggairahkan.
Gambar 2.13 contoh teori Pierce http:bambangsukmawijaya.wordpress.com20080219
Proses semiosis sebenarnya tidak ada hentinya. Demikian pula proseskognisi, yaitu interpretasi, pada dasarnya dapat berjalan terus selama
sebuah tanda yang ditangkap dan diperhatikan.
32
2.3.7 Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertaruhkan produk yang bernilai dengan pihak lain Philip Kolter, 2002. Agar buku dapat menjadi
lebih optimal pemasaran berdasarkan pemikiran strategis yang dituangkan ke dalam rencana menyeluruh dengan memperhatikan variabel – variabel
pemasaran yang membentuk bauran pemasaran, dan menggambarkan semua aktivitas pemasaran yang akan dilakukan, ditentukan berdasarkan ukuran
waktu tertentu, seperti proyeksi produksi, harga, target, promosi, penjualan, dan anggaran pengeluaran untuk membiayai aktivitas pemasaran guna
mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan. Proses pemasaran yang berhasil dari serangkayan langkah yang
berkesinambungan terdiri dari segmentasi, targeting dan positioning Philip Kolter, 2002. Kesimpulan kesimpulan peneliti untuk menerbitkan Buku
Etnofotografi of To Rija di butuhkan beberapa cara untuk sampai ke konsumen.
Segmentasi pasar merupakan konsep yang sangat penting dalam pemasaran, definisi dari segmentasi memiliki kebutuhan yang sama dan
memberikan respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran Morissan, 2010:57. Oleh karena itu dipilih segmentasiyang memiliki ciri-
ciri yang sama dan cocok dengan karakter buku Etnofotografi of To Rija dengan selera konsumen yang suka akan ilmu Fotografi.
Brend adalah sebuah nama istilah, tanda, simbol atau desain, atau sebuah kombinasi diantaranya, yang bertujuanuntuk meidentifikasikan
sebuah barang atau atau jasa yang di hasilkan oleh produsen dan berfungsi sebagai pembela dari kometitornya. Kolter,P., Kolter L.K. 2006. Brend
atau merek mempresantasikan presepsi dan perasaan konsumen terhadap sebuah produk dan kinerja kerja dari produk srta apa saja yang berarti bagi
konsumen. Merek yang ada dalam pikiran konsumen dan nilai sebenarnya dari merek yang kuat adalah kemampuan untuk menangkap keinginan dan
sesetiaan dari konsumen Kolter. Dan Amstrong.G., 2006
33
Dalam dunia bisnis, brending lebih efektif, kuat dan berkelanjutan dari pada penjualna dan pemasaran dan cara yang efektif untuk
menghilangkan pesaing, dengan menciptakan identitas brand yang mengingatkan presepsi dan perasaan tertentu dengan identitas. Perkembangan
di duni bisnis bukan hanya lagi yang di kenal dengan bred bisnis, tetapi saat ini disebut personal brend. Sukses personal brend memerlukan proses secara
efektif dan mengendalikan dan mempengaruhi bagai mana orang lain memandang kita dan memikirkan kita terhadap apa yang di pasarkan maupun
di pamerkan. Memiliki personal brending yang kuat tampaknya menjadi aset bagi
kita. Hal ini menjadi dangat penting dan merupakan kunci sukses
2.4 Teknik
Etnofotografi 2.4.1
Sejarah Fotografi
Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil pinhole, maka di bagian dalam ruang itu pemandangan yang ada di luar
akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi Edi S.Mulyana, 2007:7. Disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi SM, seorang lelaki
berkebangsaan Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi Selang beberapa abad kemu Alma Davenport, 1991
. Bahkan pada abad ke-3 SM, Aristoteles mencoba menjabarkan fenomena pinhole tadi dengan segala
ide yang ia miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayak ramai. Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas
tanah dan memberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah
sehingga gerhana matahari dapat diamati. Khalayak pun dibuat terperangah. Dengan seiringnya jaman kita di mudahkan karena ada tekhnologi
yang sangat pesat di mana kita bisa merasakan kamera yang sangat mudah untuk di gunakan.
1. Etnofotografi
Etnofotografi adalah sebuah kajian dalam antropologi dan dunia fotografi yang menekankan pada sisi keluarbiasaan dari hal-hal yang bersifat
konvensional etnofotografiub.wordpress.com20120909. Etnofotografi
34
tidak melihat sebuah foto dari hasil asal jepret, namun merupakan suatu metode penggalian data yang mendalam dalam kurun waktu tertentu sebagai
pelengkap dari data lapangan yang umumnya berupa wawancara dan observasi.
Pendekatan dengan subyek foto yang berkesinambungan dan kepekaan dalam melakukan pengamatan yang menjadi kunci berhasil tidaknya karya
etnofotografi. Bicara soal etnofotografi sebetulnya bicara soal sudut pandang. Melihat karya fotografi sama halnya dengan menyaksikan pengalaman
melihat si fotografer. Khusus pada kasus etnofotografi, yang terjadi lebih dari sekedar itu. Melalui karya etnofotografi kita diajak menyaksikan pengalaman
melihat dari si subyek foto. Etnofotografi adalah suatu pendekatan ini
mencoba menggabungkan relevansi antara etnografi dan fotografi dalam melakukan studi Antropologi.
Etnografi adalah berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan graphein yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya,
etnografi berarti tulisan tentang mengenai bangsa. Namun pengertian tentang etnografi tidak hanya sampai sebatas itu Burhan Bungin 2008:220
mengatakan etnografi merupakan embrio dari antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita berbicara etnografi maka kita tidak
lepas dari antropologi setidaknya kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Etnografi merupakan ciri khas antropologi artinya etnografi
merupakan metode penelitian lapangan asli dari antropologi Marzali 2005:42.
Etnofotografi adalah suatu pendekatan ini mencoba menggabungkan relevansi antara etnografi dan fotografi dalam melakukan studi Antropologi
Burhan Bungin 2008:220. Kajian etnofotografi menitikberatkan pada studi makna budaya yang terekam dalam foto. Foto memiliki kemampuan
merekam realitas secara tepat, sehingga citra foto yang terekam melalui kamera mampu menyajikan aneka ragam informasi. Anggapan tentang satu
gambar berbicara seribu bahasa atau foto itu berbicara sendiri, akan membuat kita salah langkah dalam memperlakukan sebuah foto. Seolah-olah dengan
35
kita memotret dan melihat foto otomatis kita mendapat seribu informasi dan fakta tanpa harus ada penafsiran.
Biasanya buku atau majalah menyadari yang kadang-kadang pembaca jenuh dengan tulisan Alma Davenport “The History of Photography”., 1991
Elemen Foto etnofotografi : 1. Establishing Shot: Biasanya dipakai sebagai pembuka cerita, sehingga perlu
gambar yang eye catching menghentak, bisa Landscape, atau moment lain. Pembaca biasanya akan penasaran ketika melihat foto tersebut sehingga
tergiring untuk melihat foto yang lain. 2. Relationships : Dua subyek dalam satu bingkai yang saling berhubungan,
berhubungan bisa negatif atau positif. Relationship bisa juga antara manuasia dengan alam, maupun budaya sekelilingnya.
3. Man at work : terlihat di dalam foto usaha yang keras untuk tujuan sesuatu, dengan kesulitan dan resiko dalam pekerjaannya
4. Portrait : Foto Subyek dengan frame medium, yang nantinya diharapkan menggambarkan ekspresi subyek, marah, bahagia, sedih dan sebgainya
5. Close up and Detail : Foto close up dari subyek, bisa mata, tangan, atau sisi lain dari pekerjaannya. Foto ini bisa menjadi symbol pekerjaannya
Tidak sembarang foto bisa menjadi data yang bisa merepresentasikan kenyataan. Foto-foto dalam karya etnofotografi haruslah memunculkan ikon-
ikon atas peristiwa penting yang dilakukan oleh manusia. Supaya foto bisa menjadi data, suatu peristiwa dan konteks dari peristiwa tersebut harus bisa
kita rekam dalam satu bingkai sehingga ketika foto tersebut dibaca oleh orang lain, orang tersebut tidak kehilangan konteks dan dia bisa menangkap ke arah
mana foto tersebut berbicara. Sebuah foto dalam penelitian etnofotografi berfungsi seperti rangkaian paragraph yang mendeskripsikan suatu topik
dengan kuat. •
Contoh karya etnofotografi dalam Film Jungle People Of The Trees dan Deserts – Life in the Furnace, sebagai berikut
36 Gambar 2.13etnografi
http:travel.nationalgeographic.com
Perbedaan Lingkungan dan Implikasinya Terhadap Masyarakat dalam Film Jungle People Of The Trees dan Deserts – Life in the Furnace Oleh
Achmad Migy Pratama Wicaksono. Dalam kedua film ini “Jungle People Of The Trees dan Deserts – Life in the Furnace” diperlihatkan dua linkungan
yang berbeda, juga iklim yang berbeda pula. Dalam film Jungle People Of The Trees di perlihatkan lingkungan hutan yang dipenuhi berbagai SDA
Sumber Daya Alam yang sangat melimpah, seperti hewan, tumbuhan dan yang lain sebagainya. Disana dapat kita lihat bagaimana orang di dalam hutan
harus bisa survive menghdapi kerasnya alam hutan.
Gambar 2.14 Ethiopian Boy http:travel.nationalgeographic.com
“Most rural Ethiopians are farmers and herders. But in the past few decades, deforestation, drought, and soil degradation have
37
caused crop failures and famine. Millions have faced starvation. Here a young herder outside the Ethiopian capital, Addis Ababa,
seeks shade in a tree while his cattle graze nearby”.” Etiopia
Kebanyakan pedesaan adalah petani dan penggembala. Namun dalam beberapa dekade terakhir, deforestasi, kekeringan, dan
degradasi tanah telah menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan. Jutaan orang menghadapi kelaparan. Berikut gembala
muda di luar ibukota Ethiopia, Addis Ababa, mencari naungan di pohon sementara ternaknya merumput di dekatnya”.
Etnofotografi merupakan salah satu dari kajian Budaya Visual yang khusus mempelajari foto sebagai bukti sejarah, memori sosial ataupun
realita yang tersurat melalui foto. Etnofotografi bukanlah ilmu untuk mengambil foto, melainkan analisis foto, bagaimana tujuan dan maksud dari
foto yang dihasilkan. Termasuk aplikasi foto terhadap pihak yang lain Persepsi dan apreasiasi WHAT YOU SEE IS WHAT YOU GET Erwin
Polofsky http:ethno-fotografi.blogspot.com.
38
2.5 Studi Eksisting