14 membentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang yang populer di
sebut ”Panitia Sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno. 2. Wachid Hasyim.
3. Mr.Muh. Yamin. 4. Mr. Maramis.
5. Dras. Moh. Hatta. 6. Mr. Soebardjo.
7. Kyai Abdul Kahar Moezakkir. 8. Abikosno Tjokrosoejoso.
9. Haji Agus Salim. Panitia sembilan ini dibentuk karena kebutuhan untuk mencari modus
antar apa yang disebut ”golongan Islam” dengan apa yang disebut ”golongan k
ebangsaan” mengenai soal agama dan negara. Persoalan ini rupanya sudah
timbul selama persidangan BPUKI. Panitia berhasil mencapai modus itu yang
diberi bentuk suatu rancangan pembukaan hukum dasar. Inilah yang dikenal dengan nama yang diberikan oleh Muh. Yamin
”Piagam Jakarta” Jakarta Charter.
3.
Peran BPUPKI dan PPKI dalam Perumusan Pancasila
a. Peran BPUPKI Dalam Perumusan Pancasila
Lembaga BPUPKI mempunyai peran yang strategis dan penting dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia khususnya dalam merumuskan dasar
negara Indonesia merdeka, Pancasila.
b. Peran PPKI Dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila dan UUD 1945
Setelah BPUPKI dibubarkan, pada pertengahan bulan Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI Dokuritsu
Zyunbi Iinkai. 1. Sidang pertama PPKI dihadiri oleh 27 orang dan menghasilkan keputusan
sebagai berikut:
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar yang meliputi: 1 Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan UUD 1945. 2 Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan
15 1945 pada tanggal 17 Juli setelah mengalami perubahan berkaitan
dengan perubahan Piagam Jakarta. b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan musyawarah darurat.
2. Sidang Kedua PPKI Tanggal 19 Agustus 1945. Sidang kedua PPKI berhasil menentukan dan menetapkan propinsi di
Indonesia yaitu ada 8 propinsi, yaitu: Jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sumatera, borneo, sulawesi, maluku, dan sunda kecil. Disamping itu berhasil
membentuk kementerian yang meliputi 12 Departemen yaitu: Departemen pertanian, luar negeri, kehakiman, keuangan, kemakmuran, kesehatam,
pengajaran, pendidikan dan kebudayaan, sosial, pertahanan, penerangan, dan departemen perhubungan.
3. Sidang Ketiga PPKI tanggal 20 Agustus 1945. Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda
tentang
”Badan Penolong Keluarga Korban Perang” salah satu putusannya
adalah dibentuklah suatu badan yang disebut ”Badan Keamanan Rakyat BKR. 4. Sidang Keempat PPKI Tanggal 22 Agustus 1945.
Pada sidang ke empat PPKI hanya membahas agenda tentang Komite Nasional Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta,Kaelan,2004:48.
4. Makna nilai-nilai yang Tekandung dalam Sila Pancasila