49 Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
mengklasifikasi urusan pemerintahan terdiri dari 3 urusan yakni urusan pemerintahan
absolut, urusan
pemerintahan konkuren,
dan urusan
pemerintahan umum. Beberapa
prinsip mewujudkan
demokrasi Pancasila
adalah: 1 Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan hukum yang barlaku;
2 Membiasakan diri bertindak demokrasi dalam segala hal; 3 Membiasakan diri menyelesaikan persoalan dalam permusyawarah; 4 Membiasakan diri
mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan; 5 Membiasakan diri memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara yang
demokrasi; 6 Selalu mengunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur dalam musyawarah;
7 Selalu
mempertanggungjawabkan hasil
keputusan musuawarah baik kepada Tuhan yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan
Negara bahkan secara pribadi; 8 Menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban; 9 Menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;10
Mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;dan 11 Membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Hasil presentasi diskusi setiap kelompok dan latihan soal dijadikan sebagai umpan balik untuk dijadikan dasar penentuan tindak lanjut. Tindak
lanjut dalam pembelajaran ini adalah: Tugas individual menganalisi
s “Dinamika sistem dan bentuk pemerintahan Indonesia sebelum dan sesudah perubahan UUD 1945”
50
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
Disusun: Dr. Suwarno, M.H.
A. Tujuan
Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian sistem hukum, dan peradilan dengan baik 2. menjelaskan tujuan dan fungsi sistem hukum dan peradilan dengan baik
3. menjelaskan isi Pasal 10 ayat2 UU No. 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dengan baik
4. mendeskripsikan macam-macam sanksi yang terkandung dalam Pasal 10 KUHP dengan baik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kegiatan pembelajaran ini dianggap berhasil apabila peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian sistem hukum, dan peradilan.
2. Menjelaskan tujuan dan fungsi sistem hukum dan peradilan 3. Menjelaskan isi Pasal 10 ayat2 UU No. 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan
kehakiman 4. Mendeskripsikan macam-macam sanksi yang terkndung dalam Pasal 10
KUHP
C. Uraian Materi
1. Pengertian Sistem Hukum dan Peradilan
Hukum merupakan suatu sistem, artinya hukum itu merupakan suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian sub sistem dan antara bagian-
bagian itu saling berhubungan dan tidak boleh bertentangan satu sama lainnya. Bagian atau sub sistem dari hukum itu terdiri dari:
a. Struktur Hukum, yang merupakan lembaga-lembaga hukum seperti kepolisian, kejaksaan, kehakiman, kepengacaraan, dan lain-lain;
b. Substansi Hukum, yang merupakan perundang-undangan seperti Undang- Undang Dasar 1945, Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah
51 Pengganti Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah,
dan Peraturan Daerah; c. Budaya Hukum, yang merupakan gagasan, sikap, kepercayaan,
pandangan-pandangan mengenai hukum, yang intinya bersumber pada nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.
Bila ketiga komponen hukum tersebut bersinergi secara positif, maka akan mewujudkan tatanan sistem hukum yang ideal seperti yang diinginkan.
Dalam hal ini, hukum tersebut efektif mewujudkan tujuan hukum keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Sebaliknya, bila ketiga komponen hukum
bersinergi negatif maka akan melahirkan tatanan sistem hukum yang semrawut dan tidak efektif mewujudkan tujuan hukum. Soejono Soekanto: peranan ilmu
hokum dalam pembangunan Indonesia: 1984.
2. Tujuan dan Fungsi Sistem Hukum dan Peradilan a. Fungsi hukum
Dalam sejarah pemikiran ilmu hukum, terdapat dua paham mengenai fungsi dan peran hukum dalam masyarakat:
Pertama, mengatakan bahwa fungsi hukum adalah mengikuti dan
mengabsahkan justifikasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, artinya hukum sebagai sarana pengendali sosial. Maka yang
tampak, hukum bertugas mempertahankan ketertiban atau pola kehidupan yang ada. Paham ini dipelopori ahli hukum mazhab sejarah dan kebudayaan
dari Jerman yang diintrodusir oleh Friedrich Carl von Savigny 1799-1861.
Kedua, menyatakan hukum berfungsi sebagai sarana untuk melakukan
perubahan-perubahan dalam masyarakat. Paham ini dipelopori oleh ahli hukum dari Inggris, Jeremy Bentham 1748-1852, untuk kemudian
dipopulerkan oleh Juris Amerika dengan konsepsi “hukum harus juga berfungsi sebagai sarana untuk mengadakan perubahan masyarakat” law as
a tool of social engineering.
b. Tujuan Hukum
Dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pengendali dan perubahan sosial, hukum memiliki tujuan untuk menciptakan tatanan
masyarakat yang tertib, damai, adil yang ditunjang dengan kepastian hukum
52 sehingga kepentingan individu dan masyarakat dapat terlindungi. Dalam
beberapa literatur Ilmu Hukum para sarjana hukum telah merumuskan tujuan hukum dari berbagai sudut pandang, dan paling tidak ada 3 teori, yaitu: teori
etism, teori utilitis, dan teori campuran.
3. Macam-Macam Sanksi yang Terkandung dalam Pasal 10 KUHP
Sanksi-sanksi yang terkandung dalam pasal 10 KUHP adalah sebagai berikut:
Pertama, Pidana Pokok, yang terdiri dari piana mati, dan pidana penjara,
pidana denda, dan pidana kurungan.
Kedua, Pidana Tambahan, terdiri dari: pencabutan hak-hak tertentu
diaturdalam Pasal 35 KUHP, perampasan barang tertentu diatur dalam Pasal 39 KUHP, dan pengumuman putusan hakim diatur dalam Pasal 43 KUHP.
D.
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran discovery learning, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Stimulation memberi stimulus. 2. Problem Statement mengidentifikasi masalah.
3. Data Collecting mengumpulkan data. 4. Data Processing mengolah data.
5. Verification memferifikasi. 6. Generalization menyimpulkan.
E. Latihan Kasus Tugas
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat 1. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum?
2. Apa fungsi sistem hukum dan peradilan? 3. Berdasarkan pasal 10 ayat 2 UU No.4 tahun 2004 bagaimana
wewenang hakim dalam peradilan? 4. Apa sanksi terberat berdasarkan Pasal 10 ayat 2 UU No.4 Tahun 2004
pidana pokok? 5. Mengatur tentang apakah Pasal 10 ayat 2 UU No.4 tahun 2004?
53
F. Rangkuman
Sistem hukum mempunyai pengertian yang penting untuk dikenali. Pertama, pengertian sistem sebagai jenis satuan, yang mempunyai tatanan
tertentu. Tatanan tertentu menunjuk kepada suatu struktur yang tersusun dari bagian-bagian. Kedua, sistem sebagian suatu rencana, metode, atau prosedur
untuk mengerjakan sesuatu. Fungsi hukum dan peradilan: Pertama, mengatakan bahwa fungsi
hukum adalah mengikuti dan mengabsahkan justifikasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, artinya hukum sebagai sarana pengendali
sosial. Maka yang tampak, hukum bertugas mempertahankan ketertiban atau pola kehidupan yang ada. Paham ini dipelopori ahli hukum mazhab sejarah dan
kebudayaan dari Jerman yang diintrodusir oleh Friedrich Carl von Savigny 1799-1861. Kedua, menyatakan hukum berfungsi sebagai sarana untuk
melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Paham ini dipelopori oleh ahli hukum dari Inggris, Jeremy Bentham 1748-1852, untuk kemudian
dipop ulerkan oleh Juris Amerika dengan konsepsi “hukum harus juga
berfungsi sebagai sarana untuk mengadakan perubahan masyarakat” law as a tool of social engineering.
G.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari
materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas BapakIbu ?
4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu setelah kegiatan pelatihan ini ?
54
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA
Disusun: Diana Wulandari, S.Pd.
A. Tujuan