99 1986:103. Penggunaan metode discovery learning, ingin merubah kondisi
belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.
b. Langkah Persiapan Model Discovery Learning:
a Menentukan tujuan pembelajaran. b Melakukan identifikasi karakteristik siswa kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya c Memilih materi pelajaran.
d Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif dari contoh-contoh generalisasi.
e Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, lustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik. g Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning
Pembelajaran berbasis
proyek dapat
dikatakan sebagai
operasionalisasi konsep “Pendidikan Berbasis Produksi” yang dikembangkan di sekolah sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk
bekerja di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan “kompetensi terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja dibidang
masing-masing, misalnya di SMK.
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut:
b Penentuan Pertanyaan Mendasar Start With the Essential Question. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapatmemberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. c investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik. Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek sebagai berikut:
100 1. Peran Guru
a. Merencanakan dan mendesain pembelajaran. b. Membuat strategi pembelajaran.
c. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa. d. Mencari keunikan siswa.
e. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian. f.
Membuat portofolio pekerjaan siswa. 2. Peran Peserta Didik
a. Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.
b. Melakukan riset sederhana.
c. Mempelajari ide dan konsep baru.
d. Belajar mengatur waktu dengan baik.
e. Melakukan kegiatan belajar sendirikelompok.
f. Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan.
g. Melakukan interaksi sosial wawancara, survey, observasi
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Pembelajaran
berbasis masalah
merupakan suatu
metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”,
bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia
nyata. Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah PBL. 1 Permasalahan sebagai kajian.
2 Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman. 3 Permasalahan sebagai contoh.
4 Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses. 5 Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.
101 Tujuan dan hasil dari pelaksanaan model pembelajaran berbasis
masalah ini adalah: 1 Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2 Pemodelan peranan orang dewasa. Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran sekolah
formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
3 Belajar Pengarahan Sendiri self directed learning Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik.
Fakta empirik
keberhasilan implementasi
pendekatan model
pembelajaran berbasis masalah dalam proses dan hasil adalah: 1 Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
2 Dalam situasi PBL, peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks
yang relevan. 3 PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja
kelompok.
D. Aktivitas Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta, menganalisis,
menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenamgkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari
materi ini mencakup: 1. Aktivitas individu, meliputi:
a. Memahami dan mencermati materi diklat b. Mengerjakan latihan tugas, menyelesaikan masalahkasus pada setiap
kegiatan belajar; menyimpulkan c. Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi: