Rumusan Sila-sila Pancasila Sebagai Sistem Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

16 Nilai rokhani ini menurut Notonegoro 1974: 67 dibedakan menjadi empat macam yaitu: a. Nilai kebenarankenyataan, bersumber pada unsur akal manusia ratio, budi, cipta. b. Nilai keindahan, bersumber pada unsur rasa manusia, gevoel, perasan, estetis. c. Nilai kebaikan atau nilai moral, bersumber pada unsur kehendak kemauan manusia will, karsa, etik. d. Nilai religius, merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan nilai mutlak, nilai religius: bersumber pada agama, kepercayaankeyakinan masing-masing manusia. Jika manusia, khususnya bangsa Indonesia bersikap dan berperilaku sesuai dengan nalai-nilai Pancasila, maka manusia tersebut akan memiliki budi pekerti yang luhur, bermoral tinggi, dan berdampak positif bagi kehidupan bangsa Indonesia. Tetapi jika perilaku bangsa Indonesia sudah melupakan atau menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan berdampak negatif, seperti yang kita rasakan sekarang ini, bangsa Indonesia mengalami keterpurukan, kebobrokan moral, banyaknya perilaku yang menyimpang dari hukum, agama, dan norma-norma lain yang seharusnya kita junjung tinggi.

5. Rumusan Sila-sila Pancasila Sebagai Sistem

Rumusan Pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakekatnya merupakan suatu sistem. Pengertian sistem adalah satu kesatuan dari bagian- bagian yang tidak dapat dipisahkan, saling berhubungan, dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Penjabaran atau penjelasan dari rumusan Pancasila yang bersifat hierarkhis dan berbentuk piramidal tersebut sebagai berikut : 1. Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa adalah menjiwai sila kemanusian yang adil dan beradab, persatuan, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab dijiwai oleh sila ke 1 dan menjiwai sila ke 3,4 dan 5. 3. Sila ketiga: persatuan Indonesia dijiwai sila ke 1 dan 2 serta menjiwai sila 17 ke 4 dan 5. 4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan dijiwai oleh sila ke 1, 2 dan 3 serta menjiwai sila ke 5. 5. Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dijiwai oleh sila 1, 2, 3, dan 4 serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sendiri.

6. Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Seperti dijelaskan dan diuraikan di atas perumusan Pancasila dilakukan dalam sidang BPUPKI dan disempurnakan oleh PPKI yaitu pada tanggal 18 Agustus, terutama sila ke satu dengan mencoret kalimat: menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Setelah itu dalam sidang pertama yang dihadiri 27 anggota menetapkan UUD 1945,yang inklusif didalam Pembukaan ada rumusan Pancasila, dengan demikian dapat disimpulkan Pancasila ikut ditetapkan oleh PPKI.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Bacalah dengan cermat dan pahami modul di atas 2. Setelah itu diskusikan dengan kelompok anda membentuk kelompok. 3. Presentasikan hasil diskusi tersebut dan kelompok lain menanggapinya. 4. Simpulkan isi dan makna modul tersebut dengan kelompok anda.

E. Latihan dan Tugas

Setelah membaca modul di atas tugas anda adalah menjawab pertanyaan di bawah ini : 1. Jelaskan konsep rumusan Dasar Negara Republik Indonesia dari Mr. Moh. Yamin, dan Ir. Soekarno? 2. Deskripsikan sejarah perumusan dasar Negara Republik Indonesia? 3. Uraikan peran BPUPKI dan PPKI dalam Perumusan Pancasila? 4. Uraikan makna nilai-nilai yang terkandung dalam Sila Pancasila? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rumusan sila-sila Pancasila sebagai sistem? 6. Jelaskan kapan dan siapa yang menetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia?