Tabel 1.6 Data Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan
No Agama
D e s a Jml
Bada u
Janting Sem
u -n
tik Keku
ra k
P. Majang T. Sel
igi Se
bi
n d
a ng
Seriang Taj
u m
1 Islam
2056 29
1 18
884 37
160 16
38 3239
51,62
2 Katholik
346 294
237 146
- 121
242 446
493 2325
37,05
3 Protestan
272 15
- 196
- 195
32 --
- 710
11,31
4 Hindu
- -
- -
- -
- -
- -
-
5 Budha
1 -
- -
- -
- -
- 1
0,02
6 Konghucu
- -
- -
- -
- -
- -
-
Jumlah 2675 338
238 360
884 353
434 462
531 6275
100 Sumber : Seksi Kesra Kecamatan Badau, Februari 2011
Berdasarkan data diatas, secara tidak langsung keberadaan orang Melayu yang menganut agama Islam semakin banyak didaerah Badau. Hal
ini dikarenakan adanya faktor pernikahan antara Orang Melayu dengan Orang Iban sehingga Orang Iban yang menikah dengan orang Melayu
disebut juga orang Melayu, sehingga penganut agama Islam sebanyak 51,62 dan penganut agama Kristen sebanyak 48,36 diperhitungkan
seimbang. Tidak dapat dipungkiri, relasi antara masyarakat diperbatasan Badau dengan masyarakat Sarawak sudah terjalin dari dulu baik secara
social maupun ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan antar etnis yang ada di Badau dengan etnis yang ada di Sarawak yaitu sama-sama
Dayak Iban. Dengan adanya kesamaan etnis inilah, batas antar Negara Indonesia dan Malaysia menjadi kabur.
55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data untuk keempat rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab 1 pendahuluan. Adapun
keempat rumusan masalah yang dirumuskan pada bab 1 antara lain mengenai: komposisi produk kebutuhan pokok made in Malaysia versus made in
Indonesia, faktor-faktor yang mendorong pemilihan produk kebutuhan pokok Made In Malaysia Versus Indonesia, faktor-faktor yang mendorong
pemilihan produk fashion Made In Indonesia Versus Malaysia di Perbatasan Badau, dan komposisi produk Fashion yang dikonsumsi masyarakat Badau
berdasarkan asal pembuatan produk Malaysia versus Indonesia.
Analisis data ini terdiri dari dua tahap yaitu bagian pertama melakukan wawancara, dimana pada tahap ini digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Badau membeli produk kebutuhan pokok dan produk fashion made in
Indonesia made in Malaysia dan Kompisisi produk kebutuhan pokok dan fashion made in Indonesia Versus made in Malaysia di perbatasan Badau.
Sedangkan untuk tahap kedua, peneliti menggunakan metode observasi dengan tujuan untuk mendapatkan data pendukung hasil wawancara keempat
rumusan masalah tersebut. Observasi yang dilakukan langsung oleh penulis bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya apakah sesuai dengan hasil
wawancara atau sebaliknya.