Kualitas produk Pengemasan Atribut Produk

Atribut yang berwujud berupa kualitas, fitur, desain dan kemasan produk. Atribut yang tidak berwujud berupa nama baik dari perusahaan penghasil barang tersebut.

1. Kualitas produk

Kualitas Produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya; kemampuan itu meliputi daya tahan ,kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan Kotler dan Armstrong, 2001:347. Kualitas produk memiliki dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam dimensi tingkatan kualitas, kualitas produk berarti kemampuan produk untuk melakukan fungi-fungsinya. Dalam dimensi konsistensi kualitas, kualitas produk berarti bebas dari kecacatan dan konsisten dalam memberikan tingkatan kualitas yang dijanjikan.

2. Pengemasan

Menurut Kotler dan Armstrong 2008:359 pengertian pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk. Terdapat tiga bentuk kemasan yaitu : 1. Kemasan dapat berupa wadah utama produk berupa tube 2. kemasan sekunder yang dibuang pada saat produk digunakan pembungkus karton 3. kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan, mengidentifikasikan, dan mengirim produknya berupa kardus Menciptakan kemasan yang baik bagi produk baru membutuhkan pengambilan berbagai keputusan. Keputusan-keputusan yang harus dibuat adalah yang berkaitan dengan elemen-elemen khusus kemasan seperti ukuran, bentuk, bahan dasar, dan tanda merk. F. Harga sebagai atribut Menurut Kotler dan Amstrong 2008:345, Harga Price adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Para peneliti mengidentifikasi harga kedalam tujuh dimensi yang mana lima dimensi berperan secara negatif dan dua dimensi lainnya berperan positif Kotler dan Susanto, 2001: 647. Dalam peran dimensi negatif, harga digunakan untuk mempengaruhi orang seperti: 1 Sadar nilai value conscious, keadaan dimana konsumen memperhatikan rasio kualitas produk terhadap harga. 2 Sadar harga price conscious, keadaan dimana konsumen lebih fokus pada pembayaran harga yang lebih murah. 3 Penawaran kupon coupon prone, keadaan dimana konsumen menanggapi tawaran pembelian yang melibatkan kupon. 4 Penawaran penjualan sale prone, keadaan dimana konsumen menanggapi tawaran pembelian yang melibatkan pengurangan harga sementara. 5 Maven harga price mavens, keadaan dimana konsumen menjadi sumber informasi bagi orang lain tentang harga di pasar bisnis. Dalam peran positif, harga digunakan untuk mempengaruhi konsumen pada dua jenis keadaan: 1 Hubungan harga-mutu, adalah keadaan dimana konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. 2 Sensitivitas prestise, adalah keadaan dimana konsumen membentuk persepsi atribut harga yang menguntungkan berdasarkan sensitivitasnya terhadap persepsi orang lain dari tanda-tanda status dengan harga yang lebih mahal.

G. Saluran distribusi