Persepsi Adanya Hubungan Keluarga Melalui Pernikahan Persepsi Layanan Kesehatan di Malaysia yang Lebih

f. Persepsi Adanya Hubungan Keluarga Melalui Pernikahan

Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, Mayoritas warga Badau melakukan pernikahan lintas budaya dengan warga Malaysia dikarenakan warga dari kedua negara menganut kebudayaan yang sama. Sehingga, tidak jarang karena pernikahan lintas budaya ini, banyak warga Badau yang pergi dan menetap di Malaysia atau sebaliknya. Hal ini secara tidak langsung membuat keluarga yang menetap di Badau terdorong untuk mengunjungi keluarganya yang menetap di Malaysia. Tidak heran apabila keluarga yang menetap di Badau terbiasa dengan produk makanan dari Malaysia. Dengan begitu, alasan masyarakat Badau pergi ke Malaysia tidak hanya untuk mengunjungi keluarga, melainkan juga untuk membeli produk kebutuhan rutin rumah tangga kebutuhan pokok. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan salah satu informan yang menikah dengan warga Malaysia yang dapat disimak sebagai berikut: “karna yah suami saya kan orang sana, jadi kalo belanja sekalian jenguk keluarga dan jalan-jalan. Anak saya juga kan sekolah disana” Ibu Erni, pedagang, tgl 812012. Pernikahan lintas budaya mengakibatkan status kewarganegaraan warga Badau menjadi tidak jelas. Hal ini dikarenakan warga Badau yang melakukan pernikahan lintas budaya memiliki dua kartu identitas. Sehingga, adanya dua kartu identitas ini memudahkan warga Badau untuk keluar masuk Malaysia.

g. Persepsi Layanan Kesehatan di Malaysia yang Lebih

Memadai. Selain faktor kebudayaan, layanan kesehatan juga merupakan faktor yang menyebabkan masyarakat Badau lebih sering ke Malaysia dibandingkan ke Putussibau. Hal ini di perkuat dari hasil wawancara yang dapat disimak sebagai berikut: “Pernah saya sakit, pas dirujuk ke Rumah Sakit di Putussibau udah sakit benar masih jak saya disuruh isi data dulu, padahal saya udah ndak kuat. Coba meh nuan pikir, kalo orang yang mau melahirkan atau luka parah disuruh ngisi data dulu apa yang terjadi??? Beda kalo di Malaysia, aku cek up waktu sakit tu, langsung kita di periksa” Ibu Whila,Pedagang, tgl 1012012 “Aku ngelahirkan anakku di Malaysia, kalo kita melahirkan di sana kan kayak aku ne nikah dengan orang sana biasanya kalo rumah sakit negri tu gratis, tapi kalo swasta bayar tapi tetap murah lah disana dari Rumah Sakit di Putussibau, fasilitasnya juga lengkap. Kalo kita melahirkan disana dari rumah sakit dibuatkan Surat Beranak sama seperti surat kelahiran jadi kalo anak kita sekolah disana mudah.” Ibu Erni, pedagang tgl 812012. Dari hasil wawancara diatas, diketahui bahwa fasilitas puskesmas yang kurang memadai dan buruknya layanan kesehatan Rumah Sakit Daerah di Putussibau membuat masyarakat Badau terdorong untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjamin. Salah satu cara untuk mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan memadai yaitu di Rumah Sakit Umum Malaysia. Hal ini didukung oleh jarak yang dekat dari Badau ke Malaysia. Sehingga, semakin sering masyarakat Badau menggunakan layanan kesehatan di Malaysia maka mereka akan semakin terbiasa dengan produk- produk Malaysia seperti produk kesehatan.

3. Analisis Komposisi Produk Fashion di Perbatasan Badau