Mata Mata dan Kamera

Dalam penelitian ini prestasi belajar dapat dilihat dalam perolehan skor siswa ketika mengikuti tes prestasi.

E. Alat-alat Optik

Materi tentang alat-alat optik ini diambil dari buku IPA Fisika untuk SMP kelas VIII karangan Marten Kanginan, Fisika Buku Kerja Siswa karangan Kristinawati, EM, dkk dan Materi Ajar Alat Optik dalam ht t p: e- dukasi.net index.php?m od=script cm d=Bahan20Belajar M at eri20Pokok view id=2 97.

1. Mata dan Kamera

a. Mata

1 Bagian-bagian mata Gambar 1. Bagian-bagian Mata o Kornea: bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi selaput bening dan melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar. Fungsi utama kornea selaput bening adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala retina. Kornea juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata. o Aquoeus humor cairan: Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata. o Lensa: bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa dapat disebut lensa kristalinlensa mata. Lensa kristalin merupakan lensa mata yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal. o Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan. Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen pada irislah yang menentukan warna mata. o Pupil: berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris dan sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Pupil dapat mengecil dan membesar seperti fungsi diafragma pada kamera. Pupil akan membuka dan menutup secara otomatis bergantung pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar. o Retina: merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada kamera. o Bintik kuning: tempat terbentuknya bayangan agar bayangan terlihat jelas. 2 Proses Pembentukan Bayangan pada Mata dan Daya Akomodasi Mata Ketika sinar dari benda masuk ke dalam mata melalui pupil, lensa membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil. Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya. Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu yang disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauhPunctum Remotum PR dan titik terdekatPunctum Proximum PP. Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada diantara kedua titik tersebut. Jarak antara lensa mata dengan retina disebut jarak bayangan S 1 selalu tetap.Jarak benda S yang dilihat oleh mata dapat berubah-ubah. Jarak fokus lensa mata dapat diubah-ubah dengan cara mengubah-ubah kelengkungan lensa mata. Ini dilakukan oleh otot siliar. Ketika mata melihat benda yang dekat, otot-otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung, atau jarak fokus lensa mata lebih mata lebih kecil dan bayangan jatuh tepat di retina. Ketika melihat benda yang jauh, otot siliar mengendur relaks, sehingga mata lebih pipih dan jarak fokus lebih besar, dan bayangan jatuh tepat pada retina. Daya untuk membuat lensa mata lebih cembung atau lebih pipih sesuai dengan jarak benda yang dilihat mata agar bayangan jatuh tepat di retina disebut dengan daya akomodasi mata. 3 Kelainan pada Mata dan Cara Menanggulanginya Mata normal Emetropi: memiliki titik jauh PR pada jarak jauh tak berhingga ∞ dan titik dekat PP = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar. a Rabun jauh Miopia Miopia memiliki titik jauh PR terbataskurang dari tak berhingga dan titik dekat PP = 25 cm. Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih terlalu cembung, sehingga bayangan yang terjadi kabur. Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya lensa divergen atau lensa cekunglensa negatif. b Rabun dekat Hipermetropia: Rabun dekat memiliki titik jauh PR tak berhingga, tetapi titik dekat PP 25 cm. Penderita kelainan ini tidak mampu melihat benda dekat.Ini disebabkan kemampuan lensa untuk menebal berkurang. Agar dapat melihat jelas benda- benda pada jarak baca normal maka cacat mata ini perlu dibantu dengan menggunakan lensa yang dapat mengumpulkan berkas cahaya lensa konvergen atau lensa cembunglensa positif. c Mata tua Presbiopia: Mata tua memiliki titik jauh PR kurang dari tak berhingga dan titik dekat PP 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi.Ini disebabkan kemampuan mata untuk menebal dan memipih berkurang. Penderita cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa bifocal atau kaca mata yang berfungsi rangkap baik untuk melihat benda jauh maupun benda dekat. d Astigmatisma Cacat mata dimana penderita tidak dapat melihat dengan baik garis-garis vertikal dan garis horisontal secara bersamaan. Hal ini disebabkan kornea mata tidak berbentuk bola dan penderita dapat ditolong dengan lensa silindris. Contoh soal: 1 Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa yang harus digunakan? Penyelesaian : Penderita rabun jauh melihat benda-benda yang sangat jauh pada jarak kurang dari tak berhingga. Ini berarti S = ∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas maka lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di depan lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh. Jadi; S 1 : - titik jauh penderita rabun jauh = -200 cm Jarak fokus lensa dihitung dengan rumus lensa : 1 + 1 1 = 1 1 ∞ + 1 − 200 = 1 0 + 1 − 200 = 1 → = − 200 Sedangkan kekuatan lensa P : = 1 − 200 → = − 200 = − 2 = 1 − 2 = − 1 2 2 Dua orang memiliki kelainan mata dengan ciri-ciri berbeda hendak membeli kaca mata. Tentukanlah kekuatan kaca mata untuk masing-masing orang tersebut dalam dioptri jika diketahui:  Orang I mempunyai titik dekat 22 cm, ingin dapat membaca dengan baik  Orang II bermata miopi, titik dekatnya 30 cm, ingin dapat melihat benda- benda yang sangat jauh Penyelesaian:  Jarak baca normal adalah 25 cm. Karena titik dekat orang I adalah 200 cm maka So = 25 cm dan S1 = -200 cm. 1 + 1 1 = 1 1 25 + 1 − 200 = 1 8 200 − 1 200 = 1 7 200 = 1 = 200 7 = 0,28 Sedangkan P: = 1 = 1 = 1 2 7 = 7 2 = 3,5  Agar orang kedua dapat melihat benda-benda yang sangat jauh berarti So = ∞ dan titik dekat 30 cm berarti S1 = -30 cm. 1 + 1 1 = 1 1 ~ + 1 − 30 = 1 + 1 − 30 = 1 = − 30 = 0,3 Sedangkan P: = 1 = 1 = 1 − 0,3 = − 3,3

b. Kamera

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOUR

0 1 15

Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

12 200 440

Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011 2012

26 177 438

Perbandingan antara prestasi belajar fisika, keterlibatan dan respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

0 0 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 1 186