D. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan Daryanto 2011: 160, menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Dengan demikian prestasi belajar merupakan suatu kemajuan
dan perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu.
Kemajuan dan perkembangan tersebut terbentuk melalui sebuah proses belajar. Hal ini senada dengan Winkel 1996: 14 yang mengatakan bahwa proses
belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Bentuk perubahan ini nampak dalam prestasi
belajar yang dihasilkan olah siswa terhadap pertanyaan, persoalan dan tugas yang diberikan oleh guru. Evaluasi terhadap hasil belajar siswa dilakukan oleh guru
dengan menggunakan alat evaluasi seperti tes atau kuis. Melalui kuis siswa dituntut untuk menunjukkan prestasi belajar tertentu, dan hasil yang dicapai siswa
menjadi petunjuk untuk guru melihat perkembangan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar fisika pada dasarnya merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang mempengaruhi proses belajar fisika itu sendiri. Hasil interaksi ini menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar dalam fisika antar individu yang
satu dengan yang lain.
Dalam penelitian ini prestasi belajar dapat dilihat dalam perolehan skor siswa ketika mengikuti tes prestasi.
E. Alat-alat Optik
Materi tentang alat-alat optik ini diambil dari buku IPA Fisika untuk SMP kelas VIII karangan Marten Kanginan, Fisika Buku Kerja Siswa karangan
Kristinawati, EM, dkk dan Materi Ajar Alat Optik dalam
ht t p: e- dukasi.net index.php?m od=script cm d=Bahan20Belajar M at eri20Pokok view id=2
97.
1. Mata dan Kamera
a. Mata
1 Bagian-bagian mata
Gambar 1. Bagian-bagian Mata o
Kornea: bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi selaput bening dan melindungi permukaan mata dari kontak
dengan udara luar. Fungsi utama kornea selaput bening adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan ke
bagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala retina. Kornea juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam agar tetap
bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata.
o Aquoeus humor cairan: Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea
yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
o Lensa: bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada
retina yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa dapat disebut lensa kristalinlensa mata. Lensa kristalin merupakan lensa mata
yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal. o
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan. Iris terdapat di belakang kornea dan
berpigmen. Pigmen pada irislah yang menentukan warna mata. o
Pupil: berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris dan sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke dalam mata. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Pupil dapat mengecil dan membesar seperti fungsi diafragma pada
kamera. Pupil akan membuka dan menutup secara otomatis bergantung
pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar.
o Retina: merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina
berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada kamera.
o Bintik kuning: tempat terbentuknya bayangan agar bayangan terlihat
jelas. 2 Proses Pembentukan Bayangan pada Mata dan Daya Akomodasi Mata
Ketika sinar dari benda masuk ke dalam mata melalui pupil, lensa membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina sehingga terbentuk bayangan nyata,
terbalik dan diperkecil. Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.
Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu yang disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah
titik. Titik terjauhPunctum Remotum PR dan titik terdekatPunctum Proximum
PP. Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada diantara kedua titik tersebut. Jarak antara lensa mata dengan retina disebut jarak bayangan
S
1
selalu tetap.Jarak benda S yang dilihat oleh mata dapat berubah-ubah.
Jarak fokus lensa mata dapat diubah-ubah dengan cara mengubah-ubah kelengkungan lensa mata. Ini dilakukan oleh otot siliar. Ketika mata melihat
benda yang dekat, otot-otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung,
atau jarak fokus lensa mata lebih mata lebih kecil dan bayangan jatuh tepat di retina. Ketika melihat benda yang jauh, otot siliar mengendur relaks, sehingga
mata lebih pipih dan jarak fokus lebih besar, dan bayangan jatuh tepat pada retina. Daya untuk membuat lensa mata lebih cembung atau lebih pipih sesuai dengan
jarak benda yang dilihat mata agar bayangan jatuh tepat di retina disebut dengan daya akomodasi mata.
3 Kelainan pada Mata dan Cara Menanggulanginya Mata normal Emetropi: memiliki titik jauh PR pada jarak jauh tak berhingga
∞ dan titik dekat PP = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.
a Rabun jauh Miopia Miopia memiliki titik jauh PR terbataskurang dari tak berhingga dan titik dekat
PP = 25 cm. Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat
menjadi sangat pipih terlalu cembung, sehingga bayangan yang terjadi kabur. Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa yang
dapat menyebarkan berkas cahaya lensa divergen atau lensa cekunglensa negatif.
b Rabun dekat Hipermetropia: Rabun dekat memiliki titik jauh PR tak berhingga, tetapi titik dekat PP 25
cm. Penderita kelainan ini tidak mampu melihat benda dekat.Ini disebabkan kemampuan lensa untuk menebal berkurang. Agar dapat melihat jelas benda-
benda pada jarak baca normal maka cacat mata ini perlu dibantu dengan
menggunakan lensa yang dapat mengumpulkan berkas cahaya lensa konvergen atau lensa cembunglensa positif.
c Mata tua Presbiopia: Mata tua memiliki titik jauh PR kurang dari tak berhingga dan titik dekat PP
25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi.Ini disebabkan kemampuan mata untuk menebal dan memipih berkurang. Penderita
cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa bifocal atau kaca mata yang berfungsi rangkap baik untuk melihat benda jauh maupun benda dekat.
d Astigmatisma
Cacat mata dimana penderita tidak dapat melihat dengan baik garis-garis vertikal dan garis horisontal secara bersamaan. Hal ini disebabkan kornea mata tidak
berbentuk bola dan penderita dapat ditolong dengan lensa silindris. Contoh soal:
1 Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa
yang harus digunakan? Penyelesaian :
Penderita rabun jauh melihat benda-benda yang sangat jauh pada jarak kurang dari tak berhingga. Ini berarti S =
∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas maka lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di
depan lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh. Jadi; S
1
: - titik jauh penderita rabun jauh = -200 cm Jarak fokus lensa dihitung dengan rumus lensa :
1 +
1 1
= 1
1
∞
+ 1
−
200 =
1
0 + 1
−
200 =
1
→
=
−
200
Sedangkan kekuatan lensa P :
= 1
−
200
→
=
−
200 =
−
2
= 1
−
2 =
−
1 2
2 Dua orang memiliki kelainan mata dengan ciri-ciri berbeda hendak membeli kaca mata. Tentukanlah kekuatan kaca mata untuk masing-masing orang
tersebut dalam dioptri jika diketahui: Orang I mempunyai titik dekat 22 cm, ingin dapat membaca dengan baik
Orang II bermata miopi, titik dekatnya 30 cm, ingin dapat melihat benda- benda yang sangat jauh
Penyelesaian: Jarak baca normal adalah 25 cm. Karena titik dekat orang I adalah 200 cm
maka So = 25 cm dan S1 = -200 cm.
1 +
1 1
= 1
1 25
+ 1
−
200 =
1
8 200
−
1 200
= 1
7 200
= 1
= 200
7 =
0,28
Sedangkan P:
= 1
= 1
= 1
2 7 =
7 2
= 3,5
Agar orang kedua dapat melihat benda-benda yang sangat jauh berarti So = ∞ dan titik dekat 30 cm berarti S1 = -30 cm.
1 +
1 1
= 1
1 ~
+ 1
−
30 =
1
+ 1
−
30 =
1
=
−
30 = 0,3
Sedangkan P:
= 1
= 1
= 1
−
0,3 =
−
3,3
b. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkanmengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan
lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Pemfokusan dilakukan dengan mengatur
jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak
bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari
rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda S
o
akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan S
1
.
Gambar 2. Kamera dan bagian-bagiannya
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari: Lensa cembung, Film, Diafragma, Aperture.
Pembentukan bayangan pada kamera:
Gambar 3. Pembentukan Bayangan pada Kamera
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil. Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera
dengan mengubah ukuran aperturenya.
Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah,
maka dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.
So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus lensa
Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada
retinafilm. Perbedaannya adalah mata menggunakan daya akomodasi sedangkan kamera menggunakan pergeseran lensa. Kemiripan antara kamera dan mata
adalah:
Tabel 1. Kemiripan antara Kamera dan Mata
Kamera Mata
Keterangan Lensa
Lensa Lensa cembung
Diafragma Iris Mengatur besar kecilnya lubang cahaya
Aperture Pupil
Lubang tempat masuknya cahaya Film
Retina Tempat terbentuknya bayangan
3 Lup dan Mikrosokop
a. Lup Lupkaca pembesar memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup
adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak
lebih besar.
Bayangan yang
dibentuk oleh
lup memiliki
sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin antara f dan
O, dimana So f.
Gambar 4. Lup dan pembentukan bayangan
Ada dua cara menggunakan lup yaitu:
1 Dengan cara mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-
cembungnya. Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu
diperhatikan adalah: bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mataPunctum Proksimum PP, benda yang diamati harus diletakkan di antara
titik fokus dan lensa, sifat bayangan; maya, tegak dan diperbesar.
2 Dengan cara mata tidak berakomodasi Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya yaitu
otot siliar tidak bekerjarileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya. Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu
diperhatikan adalahlup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga, benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus So = f
b. Mikroskop Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang
sangat kecil atau mikro agar tampak lebih besar dan jelas. Berikut ini adalah gambar mikroskop dan bagian-bagiannya :
Gambar 5.Mikroskop dan bagian-bagiannya
Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus
lensa okuler. Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif
sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis
pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser
jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment
tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus. Sifat bayangan pada mikroskop secara keseluruhan; maya, terbalik dan diperbesar.
Perbesaran mikroskop pada adalah:
=
Mata berakomodasi :
= +
1
Mata tak berakomodasi :
=
Lukisan jalannya sinar pada mikroskop:
Gambar 6. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Keterangan : S
ob
: jarak benda lensa obyektif m
S’
ob
: jarak bayangan lensa obyektif m
4 Alat-alat Optik Lain
a. Teropong Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-
benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan
disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler. Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi :
1 Teropong bias astronomi Teropong astronomi atau teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-
obyek yang ada di langit bintang. Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus
besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek.
Pembentukan bayangan pada teropong dan sifat-sifat bayangannya.
Gambar 7. Pembentukan bayangan pada teropong Panjang teropong :
= +
Perbesaran teropong :
=
2 Teropong Pantul Astronomi Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif
membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara
berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah.Panjang
teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Gambar 8. Teropong Pantul Astronomi b. Periskop
Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam. Kegunaan periskop adalah untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di
atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di bawah permukaan air. Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung obyektif dan dua buah prisma siku-
siku sama kaki memiliki 3 sudut: 45 , 45
dan 90 , dan sebuah lensa cembung
okuler.
F. Kaitan Teori dengan Penelitian
Dalam penelitian ini teori digunakan sebagai dasar untuk : 1. Membuat treatment penelitian yaitu metode pembelajaran fisika dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Membuat instrumen penelitian berupa test prestasi untuk mengetahui prestasi
belajar siswa. 3. Menganalisis data yang diperoleh kemudian memperoleh bukti apakah
pembelajaran dengan STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini berupa penelitian komparatif kausal.
Disebut kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa angka-angka yang akan diolah dengan statistik untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa,
keterlibatan siswa dalam kerja kelompok danrespon siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perbandingan prestasi belajar siswa akan
dilihat berdasarkan tes prestasi, keterlibatan siswa dilakukan pengamatan oleh penelitidan respon siswa terhadap metode diukur berdasarkan angket yang
disebarkan.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIC SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, sejumlah 87 siswa.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan April dan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.