Gambar 3. Diagram tingkat energi elektronik
3. Hukum Lambert Beer
Menurut  Hukum  Lambert,  serapan  berbanding  lurus  terhadap  ketebalan sel  yang  disinari.  Menurut  hukum  Beer,  yang  hanya  berlaku  untuk  cahaya
monokromatik  dan  larutan  yang  sangat  encer,  serapan  berbanding  lurus  dengan konsentrasi  banyak  molekul  zat.  Kedua  pernyataan  ini  dapat  dijadikan  satu
dalam hukum Lambert-Beer, sehingga diperoleh bahwa serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan sel sesuai pada persamaan :
log I
o
I
t
= A =  . b. c I
o
: intensitas radiasi yang masuk I
t
: intensitas radiasi yang ditransmisikan A
: absorbansi : konstanta koefisien molar ekstingsi
b : ketebalan kuvet yang dinyatakan dalam cm
c : konsentrasi analit mol. L
-1
Watson, 2003.
E. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi  cair  kinerja  tinggi  KCKT  adalah  teknik  pemisahan campuran  senyawa  berdasarkan  interaksi  dengan  fase  diam  dibawah  aliran  fase
gerak, dimana fase gerak dialirkan dengan bantuan tekanan menuju kolom secara cepat dan dideteksi dengan detektor yang sesuai Hendayana, 2006.
1. Instrumentasi KCKT
Komponen  pokok  instrumentasi  KCKT  pada  dasarnya  terdiri  atas kolom,  wadah  fase  gerak,  tempat  penyuntikan  sampel,  pompa,  detektor  dan
sisem pengolah data untuk menampilkan hasil pemisahan. a.  Kolom
Suatu  bagian  dimana  terdapat  fase  diam  untuk  berlangsungnya  proses pemisahan analit. Oktadesil silika C
18
merupakan fase diam yang paling banyak digunakan  karena  mampu  memisahkan  senyawa-senyawa  dengan  kepolaran
rendah,  sedang  maupun  tinggi.  Oktil  atau  rantai  alkil  yang  lebih  pendek  sesuai untuk solut yang polar Gandjar dan Rohman, 2010.
b.  Wadah fase gerak Wadah  fase gerak  harus  bersih dan  lembam inert. Fase gerak  sebelum
digunakan  harus  dilakukan  degassing  penghilangan  gas  yang  ada  pada  fase gerak,  sebab  adanya  gas  akan  berkumpul  dengan  komponen  lain  terutama  di
pompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis. Gandjar dan Rohman, 2010.
c.  Tempat penyuntikan sampel injektor Sampel-sampel  cair  dan  larutan  disuntikkan  secara  langsung  ke  dalam
fase gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan syringe yang terbuat dari tembaga tahan karat. Gandjar dan Rohman, 2010.
d.  Pompa Pompa  harus  bersifat  inert  terhadap  fase  gerak.  Pompa  yang  digunakan
sebaiknya mampu memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase  gerak  dengan  kecepatan  alir  3mLmenit.  Tujuan  penggunaan  pompa  adalah
untuk  menjamin  proses  penghantaran  fase  gerak  berlangsung  secar  tepat, reprodusibel, konstan dan bebas dari gangguan Gandjar dan Rohman, 2010.
e.  Detektor Fungsi  detektor  dalam  KCKT  adalah  untuk  mendeteksi  komponen-
komponen  cuplikan  hasil  pemisahan  kolom  secara  kualitatif  dan  kuantitatif bergantung pada kebutuhan analisis. Detektor KCKT yang baik harus mempunyai
sensitivitas  yang  cukup  tinggi  atau  mempunyai  limit  deteksi  yang  sangat  kecil, sehingga  memberikan  perubahan  sinyal  yang  besar  pada  perubahan  konsentrasi
komponen  cuplikan  yang  kecil.  Detektor  yang  sensitif  akan  membantu  analisis kualitatif maupun kuantitatif terutama untuk trace analysis Gandjar dan Rohman,
2010. f.  Sistem Pengolah Data RekorderIntegratorKomputer
Sistem KCKT memerlukan sistem pengolah data sebagai sistem pencatat yang berkualitas baik dan mampu menampilkan hasil kromatogram dengan jelas,
tepat  dan  peka.  Alat  pengumpul  data  seperti  komputer,  integrator  atau  rekorder dihubungkan  dengan  detektor.  Alat  ini  akan  mengukur  sinyal  elektronik  yang
dihasilkan  oleh  detektor  lalu  mem-plotkannya  sebagai  suatu  kromatogram  yang selanjutnya dapat dievaluasi oleh seorang analis pengguna.