hidroksida 5 dalam metanol ditampung dalam flakon,lalu diuapkan seluruhnya. Kemudian  dilarutkan  dengan    amonium  hidroksida  5  dalam  metanol  sebanyak
10  mL  lalu  disaring  dengan  menggunakan  milipore  kemudian  diultrasonifikasi selama  15  menit.  Sejumlah
20 μL masing-masing sampel diinjeksikan ke sistem KCKT dengan replikasi tiga kali.
G. Analisis Hasil
1. Analisis Hasil Metode Spektrofotometri UV
a.  Akurasi Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery.
recovery = x 100
Menurut  Gonzales  dan  Herrador  2007    recovery  yang  baik    yaitu  98- 102.
b.  Presisi Presisi dinyatan sebagai  CV
CV= Keterangan :
CV = koefisien variasi SD = simpangan deviasi
X = rata-rata c.
LOQ batas kuantitasi Batas  kuantitasi  diperoleh  dengan  menghitung  simpangan  baku  dari
intersep kurva baku adisi alopurinol dalam matriks jamu dan diolah menggunakan persamaan  matematis  secara  statistik  menggunakan  program  powerfit,  untuk
menghitung nilai LOQ digunakan rumus :
LOQ = 3,3 Keterangan :
LOQ = batas kuantitasi
k = 3,3
Sa = standar deviasi dari intersep kurva baku
b = slope
d.  Perhitungan kadar alopurinol dalam sediaan tablet Untuk  kadar  alopurinol  dalam  sampel,  analisis  dilakukan  dengan  cara
memplotkan  absorbansi  alopurinol  dalam  sampel  tablet    ke  dalam  kurva  baku yang didapatkan. Kadar alopurinol dihitung menggunakan persamaan :
Y = Bx + A Keterangan :
Y = AUC alopurinol dalam sampel X = kadar alopurinol
Sehingga kadar alopurinol dalam sampel adalah x =
2.
Analisis Hasil Metode KCKT fase terbalik
a.  Linearitas Linearitas dinyatakan dalam koefisien relasi r pada regresi linear. Linearitas
yang baik bila r hitung ≥ nilai r pada tabel.
b.  Akurasi Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery.
recovery = x 100
Menurut Gonzales dan Herrador 2007  recovery yang baik yaitu 80-110.
c.  Presisi Presisi dinyatan sebagai  CV
CV= Keterangan :
CV = koefisien variasi SD = simpangan deviasi
X = rata-rata d.  LOQ batas kuantitasi
Batas  kuantitasi  diperoleh  dengan  menghitung  simpangan  baku  dari intersep kurva baku adisi alopurinol dalam matriks jamu dan diolah menggunakan
persamaan  matematis  secara  statistik  menggunakan  program  powerfit,  untuk menghitung nilai LOQ digunakan rumus :
LOQ = 3,3 Keterangan :
LOQ = batas kuantitasi k
= 3,3 Sa
= standar deviasi dari intersep kurva baku b
= slope e.  Perhitungan kadar alopurinol dalam jamu
Untuk  kadar  alopurinol  dalam  sampel,  analisis  dilakukan  dengan  cara memplotkan absorbansi alopurinol dalam sampel jamu  ke dalam kurva baku yang
didapatkan. Kadar alopurinol dihitung menggunakan persamaan :
Y = Bx + A Keterangan :
Y = AUC alopurinol dalam sampel X = kadar alopurinol
Sehingga kadar alopurinol dalam sampel adalah x =
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Alopurinol  memiliki  gugus  kromofor  dan  auksokrom  sehingga  dapat dianalisis  menggunakan  metode  spektrofotometri.  Menurut  Sari  2014,  batas
kuantitasi alopurinol  dengan metode spektrofotometri adalah 15.58 gmg. Pada
sampel jamu asam urat batas kuantifikasinya 0,52 gmg sedangkan pada sampel
tablet batas kuantifikasinya 300 gmg. Metode spektrofotometri UV lebih tepat
digunakan untuk penetapan kadar alopurinol dalam sampel tablet obat karena nilai LOQ yang diperoleh jauh lebih kecil dari batas yang ditentukan.
Di dalam matriks sediaan tablet mengandung eksipien berupa zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur disintegran yang beberapa tidak larut dalam pelarut
yang digunakan. Oleh karena  itu dibutuhkan optimasi  isolasi proses penyaringan agar larutan yang dibuat bebas dari partikel ekspien. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan  oleh  Soenarso  2014,  diperoleh  bahwa  penyaringan  dengan menggunakan  pelarut  20  mL  sebanyak  satu  kali  merupakan  ekstraksi  yang
optimal. Metode  spektrofotometri  untuk  penetapan  kadar  alopurinol  dalam  tablet
perlu  dilakukan  validasi  untuk  menjamin  bahwa  metode  analisis  memenuhi spesifikasi yang dapat diterima.