Teknik pengumpulan data Sumber Data

56 dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2005 : 41-42. 2. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung correlated item – total correlation dengan nilai r tabel. Jika r hitung r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2005 : 45. Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu ditentukan berapa koefisien korelasinya r. Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi menurut Ridwan 1997 : 26 yaitu : r = R 2 = r 2 X 100 Dimana : r = koefisien korelasi ΣX= nilai dari tiap butir ΣY= nilai total butir N= jumlah sampel 57 3. Uji Asumsi Klasik Menurut Sunyoto 2007:89-105 uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Asumsi Klasik Multkolineritas Uji Asumsi klasik ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independent variabel X 1, X 2, X 3, X 4,..., X n, dimana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antara variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolineritas, jika koefisien korelasi anara variabel bebas X 1, dan X 2, X 3, dan X 4 dan seterusnya lebih besar dari 0,60 pendapat lain 0,50 dan 0,90. Dikatakan tidak terjadi multikolineritas jika koefisien korelasi antr variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r ≤ 0,60. Menentukan ada tidaknya multikolineritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan: 1 Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik 2 Nilai variadance inlation factor VIF adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. 3 Nilai tolerance dan variadance inlation factorVIF dapat dicarsebutri dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut: a. Besarnya nilai tolerance α. α = 1 VIF