Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

107 orang laki-laki dan 10 orang perempan, FST dengan 18 lai-laki dan 10 orang perempuan, Ekonomi dengan 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan, Sastra dengan 7 orang laki-laki dan 8 orang prempuan. Berdasarkan distribusi frekuensi identitas responden berdasarkan prodi terhadap jenis klamin sudah dapat ditentukan jumlah Quota sampling dimana PGSD mendapat jatah responden terbanyak dengan 11 orang laki-laki dan 12 orang perempuan disusul Psikologi 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, Farmasi 8 0rang laki-laki dan 10 orang perempuan, PBI 8orang laik-laki dan 9orang perempuan , Akuntansi 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, TI 5 orang laki-laki dan 8 orang perempuan, Manajemen 6 orang laki-laki 7 orang perempuan, Sastra Inggris 6 orang laki-laki 7 orang perempuan, P.Matematika 5 orang laki-laki 6 orang perempuan, TM 9 orang laki-laki , BK 4 orang laki-laki 5 orang, P.Akuntansi 3 orang laki-laki 5 orang, P.Biologi 3 orang laki-laki 3 orang, P.Fisika 2 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, PBSI 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, P.Sejarah 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, TE 4 orang laki-laki, P.Ekonomi 1 orang laki-laki 2 orang, Matematika 2 orang perempuan , Sastra Indonesia 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan dan Ilmu Sejarah sebanyak 1 orang perempuan. Berdasarkan distribusi frekuensi identitas responden berdasarkan fakultas terhadap umur sudah dapat ditentukan jumlah Quota sampling dimana FKIP mendapat jatah responden terbanyak dengan 40 orang umur 17-20 dan 51 orang umur 20 tahun lebih disusul Psikologi dengan 9 orang umur 17-20 dan 13 orang 108 umur 20 tahun lebih, Farmasi dengan 8 orang umur 17-20 dan 10 orang umur 20 tahun lebih, FST dengan 13 umur 17-20 l dan 15 orang umur 20 tahun lebih, Ekonomi dengan 10 umur 17-20 dan 14 orang umur 20 tahun lebih, Sastra dengan 7 umur 17-20 dan 8 orang umur 20 tahun lebih. Berdasarkan distribusi frekuensi identitas responden berdasarkan prodi terhadap umur sudah dapat ditentukan jumlah Quota sampling dimana PGSD mendapat jatah responden terbanyak dengan 11 orang umur 17-20 dan 12 orang umur 20 tahun lebih disusul Psikologi dengan 10 orang umur 17-20 dan 11 orang umur 20 tahun lebih, Farmasi dengan 8 orang umur 17-20 dan 10 orang umur 20 tahun lebih, PBI dengan 8 umur 17-20 dan 9 orang umur 20 tahun lebih, Akuntansi dengan 6 umur 17-20 dan 8 orang umur 20 tahun lebih, TI dengan 6 orang umur 17-20 dan 7 orang umur 20 tahun lebih, Manajemen dengan 6 orang umur 17-20 dan 6 orang umur 20 tahun lebih, Sastra Inggris dengan 6 orang umur 17-20 dan 6 orang umur 20 tahun lebih, P.Mat dengan 5umur 17-20 dan 6 orang umur 20 tahun lebih, Bimbingan Konseling dengan 4 orang umur 17-20 dan 5 orang umur 20 tahun lebih, T. Mesin dengan 4 orang umur 17-20 dan 5 orang umur 20 tahun lebih, P.Akutansi dengan 4 umur 17-20 dan 4 orang umur 20 tahun lebih, P. Fisika dengan 2 umur 17-20 dan 4 orang umur 20 tahun lebih, P. Biologi dengan 2 umur 17-20 dan 4 orang umur 20 tahun lebih, PBSI dengan 2 orang umur 17-20 dan 2 orang umur 20 tahun lebih, T. Elektro dengan 2 orang umur 17- 20 dan 2 orang umur 20 tahun lebih, P. Sejarah dengan 1 orang umur 17-20 dan 3 orang umur 20 tahun lebih, P. Ekonomi dengan 1 orang umur 17-20 dan 2 orang 109 umur 20 tahun lebih, Matematika dengan 1 orang umur 17-20 dan 1 orang umur 20 tahun lebih, Sastra Insonesia dengan 1 orang umur 17-20 dan 1 orang umur 20 tahun lebih, dan Ilmu Sejarah dengan 1 orang umur 20 tahun lebih. Uji Validitas dengan jumlah responden sebanyak 200 orang maka n = 200, untuk batasan r tabel sebesar 0,1388. validitas dapat dihitung dengan membandingan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r hitung dari r tabel maka perntanyaan tersebut dapat dinyatakan valid. Pada pernyataan yang ada dalam kuisioner, validitas terhadap pernyataan dalam variabel corporate image X1. Pernyataan 1 valid karena r hitung sebesar 0,689 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 2 valid karena r hitung sebesar 0,772 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 3 valid karena r hitung sebesar 0,704 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 4 valid karena r hitung sebesar 0,692 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 5 valid karena r hitung sebesar 0,764 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 6 valid karena r hitung sebesar 0,675 lebih besar dari 0,1388. Pada pernyataan yang ada dalam kuisioner, validitas terhadap pernyataan dalam variabel user image X2. Pernyataan 1 valid karena r hitung sebesar 0,856 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 2 valid karena r hitung sebesar 0,842 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 3 valid karena r hitung sebesar 0,678 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 4 valid karena r hitung sebesar 0,816 lebih besar dari 0,1388. Pada pernyataan yang ada dalam kuisioner, validitas terhadap pernyataan dalam variabel product image X3. Pernyataan 1 valid karena r hitung sebesar 110 0,721 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 2 valid karena r hitung sebesar 0,709 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 3 valid karena r hitung sebesar 0,628 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 4 valid karena r hitung sebesar 0,673 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 5 valid karena r hitung sebesar 0,733 lebih besar dari 0,1388. Pada pernyataan yang ada dalam kuisioner, validitas terhadap pernyataan dalam variabel keputusan pembelian Y. Pernyataan 1 valid karena r hitung sebesar 0,824 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 2 valid karena r hitung sebesar 0,840 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 3 valid karena r hitung sebesar 0,826 lebih besar dari 0,1388. Pernyataan 4 valid karena r hitung sebesar 0,733 lebih besar dari 0,1388. Pada uji reliabilitas menggunakan batasan 0,6, Variabel bisa dikatakan Reliabel apabila nilas Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Dari uji reabilitas diatas dapat diketahui bahwa; Citra corporate image Reliabel karna mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,857. user image sangat reliabel karna mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,811. product image Reliabel karena mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,715. Keputusan Pembelian jug Reliabel karena mempunyai nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,819. Dari tabel V,15 dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari variabel corporate image memiliki nilai tolerance 0,862 lebih dari 0,1 dan VIF 1,161 kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. 111 Dari tabel V,15 dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari variabel user image memiliki nilai tolerance 0,854 lebih dari 0,1 dan VIF 1,171 kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. Dari tabel V.15 dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari variabel product image memiliki nilai tolerance 0,752 lebih dari 0,1 dan VIF 1,330 kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. Dari output di dalam uji heteroskedastisitas pada gambar V.1, V.2, dan V.3 dapat diketahui bahwa titik-titik dalam uji tersebet terhadap ke 3 variabel baik corporte image, user image, dan product image tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-ttik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas dalam model regresi. Dari uji Normalitas didapatkan nilai signifikan sebesar 0,116. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka data yang di dapat dalam penelitian ini mempunyai distribusi yang normal. Dari hasil penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa user image dan product image sama-sama berpengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap keputusan pembelian Teh Kotak. 112 1. Pengaruh corporate image terhadap keputusan pembelian Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh bahwa variabel corporate image X 1 , dalam hal ini ialah popularitas, kredibilitas, dan jaringan perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian Y dengan nilai t hitung sebesar -0,185 lebih kecil dari 1,972141177. Hasil perolehan dapat di ketik di Ms Excel dengan cara mengetik = tinv0.05, Df = 0.05,196. dilihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,853. Artinya jika corporate image meningkat maka keputusan pembelian tidak akan meningkat ataupun sebaliknya tidak akan menurun. 2. Pengaruh user image terhadap keputusan pembelian Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh bahwa variabel user image X 2 , dalam hal ini pemakaian itu sendiri dan status sosial mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian Y dengan nilai t hitung sebesar 4,739 lebih besar dari 1,972141177 Angka tersebut di dapatkan dengan Df = 200 – 4 =196 Dengan signifikasi sebesar 2 0,025 = 0,05Hasil perolehan dapat di ketik di Ms Excel dengan cara mengetik = tinv0.05, Df = 0.05,196. Dan dilihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,00. Artinya jika user image meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat ataupun sebaliknya akan menurun. 3. Pengaruh product image terhadap keputusan pembelian Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh bahwa variabel product image X 3 , yaitu atribut produk, manfaat dan jaminan mempunyai pengaruh terhadap 113 keputusan pembelian Y dengan nilai t hitung sebesar 5,168 lebih besar dari 1,972141177. Angka tersebut di dapatkan dengan Df = 200 – 4 =196 Dengan signifikasi sebesar 2 0,025 = 0,05Hasil perolehan dapat di ketik di Ms Excel dengan cara mengetik = tinv0.05, Df = 0.05,196. dan dilihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,00. Artinya jika product image meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat ataupun sebaliknya akan menurun. 114

BAB VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Penelitian

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian mengenai pengarih Brand Image terhadap keputusan pembelian produk Teh Kotak tersebut penulis dapat menarik sebuah kesimpulan yaitu: 1. Berdasarkan uji t dari ketiga variabel bebas, corporate image tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Teh kotak. Oleh karna itu semakin tinggi corporate image maka tidak akan berpengaruh terhadap keputusan pembeian Teh Kotak. 2. Berdasarkan uji t dari ketiga variabel bebas, User image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Teh kotak. Oleh karena itu maka semakin tinggi user image maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian terhadap produk Teh Kotak tersebut. 3. Berdasarkan uji t dari ketiga variabel bebas, product image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Teh kotak. Oleh karena itu maka semakin tinggi product image maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian terhadap produk Teh Kotak tersebut. 115

B. Saran

1. Bagi perusahaan Dari hasil analsis data yang telah telah dikemukakan melalui penyebaran kuisioner, dapat diperoleh dari 3 variabel bebas dalam Brand image hanya 2 variabel saja yang berpengaruh positif yaitu; user image, dan product image . Dari hasil analisis data tersebut dapat diketahui product image mempunyai nilai koefisien terbesar di bandingkan variabel yang lain, meliputi; atribut, manfaat, dan jaminan. Jadi disini perusahaan harus meningkatkan variabel Product image tersebut. Dari indikator-indikator yang dikemukakan dalam product image tersebut maka produk Teh Kotak harus meningkatkan dari segi Atribut meliputi membuat desain produk yang lebih bagus dan menarik, seperti desain gambar dan bentuk produk yang lebih menarik supaya dapat menarik pelanggan untuk melakukan pembelian produk tersebut. Pihak produsen juga harus selalu meningkatkan manfaat dari produk tersebut seperti selalu menjadikan produk yang menyegarkan, misalkan memberikan manfaat-manfaat dari teh, selain dapat menyegarkan tapi juga mengandung anti oksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan baik bila dikonsumsi setiap hari. Pihak produsen juga harus memperhatikan kualitas, mutu serta membuat produk yang bebas dari bahan pengawet, misalnya mengedepankan teknologi yang mutakhir dan dengan menggunakan teknologi UHT dapat membuat produk yang berkualitas dan mengedepankan produk yang lebih bebas bahan pengawet 116 2. Bagi penelitian selanjutnya Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain diluar Brand image terhadap keputusan pembelian. Misalnya marketing mix seperti, variabel harga, pelayanan, dan promosi.

C. Keterbatasan

Penulis sudah berusaha sebaik mungkin dan semaksimal mungkin, namun penulis disini menyadari banyaknya keterbatasan yang penulis lakukan dalam melakukan penelitian tersebut, sehingga disini peneliti tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh dari responden sehingga dalam memberinya jawaban kemungkinan kurang maksimal karena ketidak sungguhan responden dalam mengisi kuisioner.