c. Selasa 23 April 2013 Penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran pertama dan kedua,
yaitu pada pukul 07.00 – 08.45. Pertemuan ini merupakan waktu untuk
menyelesaikan materi termodinamika dan memberikan post – test kepada para
murid kelas XI IA
2
. Pada pertemuan ini, peneliti membahas jawaban dari soal
– soal pre – test
. Siswasiswi yang bisa mengerjakan diberi kesempatan untuk mengerjakan soal di depan papan tulis. Setelah ditawarkan ada perwakilan siswa yang mau
maju untuk mengerjakan. Setelah dikerjakan kemudian dibahas dan diberi koreksi atas kesalahan yang ada. Siswa diajak untuk memberikan apresiasi
bagi temannya yang berani menjawab pertanyaan dengan memberikan tepuk tangan. Melihat waktu semakin terbuang dan masih banyak yang harus
dikerjakan, maka peneliti membahas semua jawaban secara cepat dan menuliskannya di depan papan tulis.
Pada saat peneliti membahas soal, para siswa – dan siswi mulai
mencatat pembahasan yang diberikan. Rupanya kesadaran mereka muncul ketika merasa terdesak dan membutuhkan. Dengan perhatian yang penuh dan
peningkatan keseriusan yang mulai nampak, pertanyaan demi pertanyaan muncul silih berganti. Terlihat peningkatan sikap ke arah yang lebih positif.
Mereka yang merasa tidak bisa mengerjakan pre – test secara baik secara
sadar mencatat dan bertanya tentang materi terkait. Setelah selesai membahas semua jawaban soal pre
– test, siswa – siswi diberi kesempatan sekali lagi untuk bertanya dan mengajukan
pendapatnya. Setelah sesi tanya jawab selesai, kembali ditekankan tentang materi pokok apa saja dan konsep apa saja yang harus dipahami untuk
menguasai pokok bahasan termodinamika ini seperti: Proses Gas, Usaha Luar Gas, Usaha Dalam, Hukum I Termodinamika, Hukum II Termodinamika, dan
Penerapan Hukum Termodinamika seperti Mesin Carnot dan Refrigerator.
Gambar 13. Memberi apresiasi merupakan cara untuk menumbuhkan minat dari aspek satisfaction menurut John Keller.
Setelah proses kegiatan selesai, para siswa diminta untuk memasukkan
semua buku dan hanya menyediakan alat tulis pribadi. Lima puluh 50 menit terakhir digunakan untuk memberikan post
– test, mengisi kuesioner minat dan kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan model ceramah
ini.
d. Sabtu 27 April 2013 Pada hari tersebut pada jam pelajaran ke 3 selama 15 menit, digunakan
untuk memberikan kenang – kenangan kepada kelas. Pemberian kenang –
kenangan ini adalah wujud apresiasi peneliti kepada kelas XI IA
2
yang telah sukses menjadi kelas kontrol sekaligus sebagai momen perpisahan secara
resmi di kelas ini. Ada kesan khusus di kelas ini dimana beberapa siswa dan siswi memunculkan raut wajah sedih saat ditinggalkan peneliti. Dari 3 kali
pertemuan dengan kelas ini, bisa dilihat bahwa ada perubahan sikap ke arah
yang lebih baik dimana peneliti bisa beradaptasi dengan siswa, dan sebaliknya. Sebenarnya kelas ini bisa lebih baik apabila disiplin ditegakkan. Kelas ini
memerlukan peningkatan kedisiplinan yang serius untuk menumbuhkan minat belajar fisika yang baik. Kelas ini memiliki beberapa anak yang potensial.
Buktinya adanya anak yang dikirim untuk mengikuti lomba alat peraga fisika di Teknik Sipil UAJY pada tanggal 21 April 2013.
B. MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
1. Data Minat Siswa
a. Data Minat Kelas Eksperimen
1 Data Lengkap
Tabel 16. Data Minat Kelas Eksperimen
Nomor Pernyataan
STS TS
R S
SS Total
Suara Rata
- Rata
Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi 1
1 15
10 26
4,63 2
1 3
13 9
26 3,00
3 4
19 2
1 26
4,33 4
3 2
19 2
26 4,08
5 5
17 3
1 26
4,33 6
2 18
3 3
26 4,04
7 4
19 3
26 4,38
8 1
1 20
4 26
4,33 9
1 1
19 5
26 4,33
10 8
6 9
3 26
2,96 11
4 17
4 1
26 4,21
12 1
2 18
5 26
4,38 13
6 7
5 8
26 2,79
14 3
16 3
4 26
4,00 15
4 17
1 3
1 26
4,08 16
20 6
26 4,58
17 2
18 2
4 26
4,00 18
1 5
5 14
1 26
3,63 19
1 14
11 26
4,75 20
3 16
6 1
26 4,13
21 11
8 5
2 26
3,33 22
13 5
8 26
3,46 23
1 22
3 26
4,42 24
1 15
10 26
4,71
2 Data Interpretasi
Tabel 17. Tabel Interpretasi Minat Siswa Pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Kondisi.
No Kondisi
Kuesioner Minat Skor
Total Rata -
Rata Kategori
Nomor Pernyataan
Positif Nomor
Pernyataan Negatif
1 Perhatian
Attention 4, 8, 13, 16,
18 3, 5, 14, 21
3,94 Baik
2 Relevansi
Relvance 1, 12
15, 17, 20 4,24
Baik 3
Percaya Diri Confidence
2, 19 6, 10
3,69 Baik
4 Kepuasan
Statisfaction 9, 23, 24
7, 11, 22 4,25
Baik
b. Data Minat kelas Kontrol
1 Data Lengkap
Tabel 18. Data Kuesioner Minat Kelas Kontrol.
No Soal
STS TS
R S
SS Total
Suara Skor
Total Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
1 5
13 13
31 4,26
2 7
17 7
31 4,00
3 2
14 12
3 31
2,52 4
1 6
22 2
31 3,81
5 1
15 10
5 31
2,61 6
3 11
10 7
31 2,68
7 3
16 6
5 1
31 2,52
8 2
10 17
2 31
3,61 9
2 10
17 2
31 3,61
10 4
14 10
3 31
3,39 11
1 16
5 9
31 2,71
12 2
10 18
1 31
3,58 13
4 6
11 7
3 31
2,97 14
3 14
6 8
31 2,61
15 9
12 6
3 1
31 2,19
16 1
1 4
22 3
31 3,81
17 3
17 7
4 31
2,39 18
3 9
6 10
3 31
3,03 19
4 9
18 31
4,45 20
3 18
6 4
31 2,45
21 2
8 13
8 31
2,87 22
1 5
13 12
31 3,16
23 3
6 17
5 31
3,77 24
6 20
5 31
3,97
2 Data Interpretasi
Tabel 19. Interpretasi Minat Kelas Kontrol Berdasarkan Kondisi.
No Kondisi
Kuesioner Minat Skor
Total Rata -
Rata Kategori
Nomor Pernyataan
Positif Nomor
Pernyataan Negatif
1 Perhatian Attention
4, 8, 13, 16, 18 3, 5, 14, 21
3,09
Cukup Baik
2 Relevansi Relvance
1, 12 15, 17, 20
2,97
Cukup Baik
3 Percaya Diri
Confidence 2, 19
6, 10 3,63
Baik
4 Kepuasan Statisfaction
9, 23, 24 7, 11, 22
3,2 9
Cukup Baik
2. Analisis Minat Siswa Berdasarkan Kuesioner Minat
Dari tabel – tabel data kuesioner minat dan interpretasinya, bisa dicermati
kembali bahwa rata – rata skor total pada 4 indikator minat pada kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan 4 indikator minat di kelas kontrol. Dari data eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
menumbuhkan dan menarik minat belajar fisika dibandingkan model pembelajaran berbasis ceramah. Perbandingan rata
– rata minat di setiap indikator dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini.
Tabel 20. Tabel Perbandingan Minat Kedua Model Pembelajaran.
No Kondisi
Skor Total Rata
– Rata Kelas
Eksperimen Kategori
Skor Total Rata
– Rata Kelas Kontrol
Kategori
1 Perhatian
Attention
3,94
Baik
3,09
Cukup Baik 2
Relevansi Relvance
4,24
Baik
2,97
Cukup Baik 3
Percaya Diri Confidence
3,69
Baik
3,63
Baik 4
Kepuasan Statisfaction
4,25
Baik
3,29
Cukup Baik
3. Analisis Minat Siswa Berdasarkan Dokumentasi Video
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ternyata dapat menarik minat belajar siswa dari aspek ARCS seperti yang dikemukakan oleh John Keller. Berdasarkan
video, kelas eksperimen terlihat lebih hidup, dinamis, dan ekspresif. Munculnya berbagai dialog antar siswa dan peneliti menunjukkan adanya ketertarikan minat
siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan pengamatan video dan pengamatan peneliti, tidak dijumpai ekspresi bosan, mengantuk, dan ekspresi
ketidaksenangan. Dengan adanya bukti – bukti bahwa munculnya keaktifan,
lancarnya diskusi, adanya pertanyaanyang muncul saat berdiskusi mengindikasikan bahwa model pembelajaran ini telah menarik minat belajar fisika kelas eksperimen.
Minat belajar kelas kontrol sebenarnya cukup baik. Banyak anak yang mulai sadar bertanya akan materi pelajaran yang dijelaskan. Namun terlihat banyak sekali
ketidakdisiplinan di kelas ini, mulai dari kabur saat jam pelajaran fisika hingga menyontek saat diberi pre
– test. Ekspresi bosan dan mengantuk bermunculan saat peneliti menyampaikan materi dengan model ceramah. Walaupun peneliti
menggunakan PPT dan Phet simulation yang cukup menarik, tetap saja ekspresi bosan
dan mengantuk muncul di wajah para siswa kelas kontrol. Untuk memperkuat simpulan di atas, beberapa cuplikan transkripsi video dapat dilihat pada lampiran
halaman 148.
4. Kesimpulan Umum Minat Belajar Siswa
Berdasarkan interpretasi kuesioner dan hasil pengamatan melalui video dan dokumentasi foto, indikator minat ARCS telah muncul cukup menonjol di kelas
eksperimen. Dari kuesioner jelas terlihat bahwa hasil interpretasi minat belajar siswa di kelas eksperimen jauh lebih baik dibanding minat belajar siswa di kelas
kontrol. Berdasarkan pengamatan dokumentasi video, telah diamati ekspresi, dialog, dan gerak
– gerik siswa yang telah mengindikasikan adanya minat siswa berdasarkan indikator ARCS.
C. ANALISA DATA PRE- TEST DAN POST
– TEST UNTUK MENGETAHUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, kita dapat membandingkan nilai testnya.
1. Perbandingan Pre
– Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
a. Data Nilai Pre – Test Kedua Kelas
Tabel 21. Perbandingan Nilai Pre – Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
No Nilai
Pre – Test
Eksperimen Nilai
Pre – Test
Kontrol 1
34,29 15,71
2 51,43
27,14 3
42,86 45,71
4 51,43
22,86 5
45,71 28,57
6 40,00
48,57 7
48,57 3,00
8 42,86
62,86 9
67,14 42,86
10 55,71
50,00 11
64,29 20,00
12 68,57
27,14 13
57,14 41,43
14 77,14
42,86 15
47,14 32,86
16 74,29
21,43 17
64,29 40,00
18 52,86
18,57 19
54,29 21,43
20 77,14
11,43 21
88,57 35,71
22 88,57
25,71 23
42,86 28,57
24 57,14
22,86