Mengetahui Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Ceramah dan
eksperimen ini adalah sama dengan media mengajar yang digunakan di kelas kontrol, yaitu power- point presentation dan Phet Simulation. Diskusi berjalan
dengan baik di dalam kelompok masing – masing. Terlihat kegaduhan dari
beberapa oknum siswa, tetapi mereka terlihat sudah mulai terbiasa dengan kelompoknya. Beberapa siswi yang tadinya enggan bersama dalam satu
kelompok dengan teman yang bukan anggotan “genk” nya mulai terbiasa dengan dinamika di dalam kelompoknya. Mereka melakukan diskusi, tanya
jawab, dan beberapa juga ada yang meminjam catatan. Saat peneliti mengeluarkan kertas pre
– test, mulai munculah ekspresi terkejut, khawatir, dan raut wajah yang penuh dengan rasa tidak percaya diri
dari para siswa - siswi. Pengerjaan test ini dilakukan secara individu dan diawasi langsung oleh peneliti. Posisi mengerjakan soal ini masih di dalam
meja satu kelompok. Meja yang ada di perpustakaan ini tidak terdapat laci, sehingga memungkinkan faktor kejujuran dari kelas ini tinggi, karena tidak
ada kesempatan menyontek. Proses pengerjaan test ini berlangsung selama 45 menit. Setelah selesai lembar pre
– test dikumpulkan berdasarkan kelompok dan urut nomor absen.
c. Kamis, 25 April 2013 Pertemuan ini merupakan puncak dari treatment yang diberikan di
kelas eksperimen ini. Pertemuan ini diadakan pada jam pelajaran ke – 3 dan ke
– 4, yaitu pada pukul 08.30 – 10.00. Masih dalam lokasi, kelompok, dan posisi meja yang sama, siswa diajak untuk melakukan permainan dan menari
bersama. Ekspresi wajah mereka terlihat sangat senang dan rileks.
Setelah melakukan penyegaran, peneliti segera memberikan LKS kepada para siswa. LKS ini hanya dijadikan sebagai bahan diskusi. Proses
diskusi kelompok ini berjalan selama 10 menit. Peneliti berkeliling dan memantau kelancaran diskusi di masing
– masing kelompok. Diskusi singkat berjalan mulus dan para siswa siswi kelas eksperimen ini terlihat antusias.
Setelah diskusi, siswa diajak untuk membahas jawaban – jawaban LKS. Siswa
diminta menjawab pertanyaan dari LKS yang telah didiskusikan secara bergantian.
Setelah pembahasan LKS yang hanya memakan waktu 10 menit ini selesai, siswa diajak membahas soal
– soal dari buku Marthen Kanginan. Pembahasan soal ini sebenarnya di luar konteks rencana peneliti, tetapi hal ini
perlu dilakukan karena merupakan permintaan guru. Saat peneliti menjelaskan, masing
– masing dari individu tampak serius mencatat dan memperhatikan. Setelah pembahasan selesai, siswa diberi waktu untuk
mencatat, bertanya dan berdiskusi kembali selama 10 menit.
Gambar 11. Siswa saling bekerjasama di dalam kelompoknya untuk mencapai suatu tujuan belajar.
Sisa waktu 45 menit ke depan digunakan untuk memberikan post –
test . Pelaksanaan post
– test ini prinsipnya hampir sama dengan pelaksanaan