Keterkaitan Kemampuan Berbahasa, Kemampuan Matematis, Penguasaan

dapat ditinggalkan karena masing-masing memberikan kontribusi. Hal tersebut terlihat dalam tahapan pengerjaan metode House Model. Melalui tahapan dalam metode House Model kita dapat memetakan bahwa kesemua tahapan membutuhkan penguasaan konsep yang baik. Sedangkan pada tahap visualizing, knowing , dan finding selain dibutuhkan penguasaan konsep yang baik, untuk dapat memahami dan menginterpretasikan soal fisika, juga dibutuhkan kemampuan berbahasa. Sedangkan pada tahap executing, dibutuhkan juga kemampuan matematis agar terampil berhitung, selain menguasai konsep fisika dengan baik. House Model dapat menjadi pilihan metode untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa. HM dapat menentukan letak kesulitan siswa. Apakah siswa merasa sulit sejak menginterpretasikan soal, apakah siswa sulit ketika menerjemahkan soal ke dalam bentuk fisika, apakah siswa sulit menentukan cara hukum teori fisika, atau apakah siswa merasa sulit ketika melakukan eksekusi terhadap pilihan cara hukum teori fisika. Namun, HM belum dapat memberikan jawaban yang akurat untuk mengidentifikasi apakah kesulitan tersebut disebabkan oleh lemahnya penguasaan konsep, lemahnya kemampuan bahasa atau lemahnya kemampuan matematis. Karena tidak ada batasan yang jelas antara ketiganya. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika; serta ingin mengetahui efektifitas metode House Model mengungkapkan kesulitan siswa dalam mengerjakan soal fisika. Berdasarkan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulka bahwa: 1. Apabila dilihat secara terpisah kemampuan berbahasa tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika. Ini berarti nilai bahasa yang bagus, bukan merupakan jaminan akan mendapatkan nilai fisika yang bagus pula. 2. Apabila dilihat secara terpisah kemampuan matematika tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika. Ini berarti nilai matematika yang bagus, bukan merupakan jaminan akan mendapatkan nilai fisika yang bagus pula. 3. Apabila dilihat secara terpisah nilai bahasa Indonesia dan nilai matematika tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai fisika. Hal ini berarti jika mendapatkan nilai bahasa dan matematika yang bagus, bukan merupakan jaminan mendapatkan nilai fisika yang bagus. 4. Penguasaan konsep berpengaruh terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika karena terdapat konsistensi antara skor fisika dan pengklasifikasian keyakinan siswa berdasarkan metode CRI paham – kurang pemahaman – miskonsepsi. 5. Metode House Model efektif dalam mengungkapkan kesulitan siswa ketika mengerjakan soal fisika. Tahap planning dan executing menjadi tahap yang tersulit ketika mengerjakan soal fisika. Terbukti bahwa pada tahap tersebut nilai rata-rata yang diperoleh tidak lebih dari 2, dari skala 1 sampai 10. Kemampuan berbahasa membantu siswa dalam menginterpretasikan soal fisika pada tahap pengerjaan visualizing, knowing , dan finding. Sedangkan kemampuan matematis membantu siswa terampil melakukan operasi hitung pada tahap pengerjaan executing. Namun, agar lebih yakin apakah kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep sungguh-sungguh mempengaruhi kemampuan mengerjakan soal fisika, diperlukan penelitian lebih lanjut.

Dokumen yang terkait

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

0 3 205

Kompetensi profesional guru fisika : studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 3

Kompetensi profesional guru fisika studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

0 0 124

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

0 5 203

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM POKOK BAHASAN GELOMBANG MEKANIK PADA SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 0 162

Korelasi antara lingkungan tempat tinggal siswa dan sekolah dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 160

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 176

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 2 176

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013

0 1 169