Pengaruh Kemampuan Berbahasa dan Matematis Terhadap Kemampuan

Untuk mengetahui apakah data regresi linear berganda merupakan data yang baik, maka perlu dilakukan uji normalitas, uji heterokudatisitas, uji autokorelasi, dan uji multikalinearitas. Data regresi yang baik, merupakan data terdistribusi secara normal. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan uji normalitas dengan hasil sebagai berikut: Tabel IV.1 One-sampel Kolmogorov-Smirnov test regresi Unstandardized Residual N 84 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 10.45292042 Most Extreme Differences Absolute .134 Positive .134 Negative -.071 Kolmogorov-Smirnov Z 1.227 Asymp. Sig. 2-tailed .099 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel IV.1 didapatkan hasil uji normalitas yang baik karena signifikansi sebesar 0,099 0,05. Dengan demikian data terdistribusi secara normal dan merupakan data yang baik. Data yang baik adalah yang tidak memiliki heterokudatisitas. Hasil uji heterokudatisitas dapat dilihat pada tabel Correlation regresi berikut. Tabel IV.2 Correlations regresi Correlations abs nilai_matematika nilai_bahasa Spearmans rho abs Correlation Coefficient 1.000 .192 .094 Sig. 2-tailed . .080 .396 N 84 84 84 nilai_matema tika Correlation Coefficient .192 1.000 .287 Sig. 2-tailed .080 . .008 N 84 84 84 nilai_bahasa Correlation Coefficient .094 .287 1.000 Sig. 2-tailed .396 .008 . N 84 84 84 . Correlation is significant at the 0.01 level 2- tailed. Uji heterokudatisitas pada tabel IV.2 didapatkan hasil yang baik pula, karena signifikansi absolut pada nilai matematika sebesar 0,080 0,05 dan signifikansi absolut pada nilai bahasa sebesar 0,396 0,05. Dengan demikian tidak terdapat heterokudatisitas pada data. Uji yang selanjutnya dilakukan adalah autokorelasi. Data yang baik adalah data yang tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.3 Model summary regresi Model Summary b Model 1 R .143 a R Square .021 Adjusted R Square -.004 Std. Error of the Estimate 10.58118 Change Statistics R Square Change .021 F Change .851 df1 2 df2 81 Sig. F Change .431 Durbin-Watson 1.654 a. Predictors: Constant, nilai_matematika, nilai_bahasa b. Dependent Variable: nilai_fisika Dari tabel IV.3 dapat diketahui nilai untuk Durbin Watson adalah 1,654. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, karena 1,654 berada pada rentang -2 ≤ n ≤ 2. Berdasarkan tabel IV.3 pula dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0,021. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kontribusi kedua variabel, yakni nilai bahasa dan nilai matematika terhadap nilai fisika sangat kecil, yakni hanya sebesar 2.1 . Setelah ditemukan pengaruh nilai bahasa dan nilai matematika terhadap nilai fisika sangat kecil, kemudian akan diuji bagaimana signifikansi nilai bahasa dan nilai matematika terhadap nilai fisika. Melalui tabel anova regresi akan diketahui signifikansi nilai bahasa dan nilai matematika terhadap nilai fisika. Tabel IV.4 Anova regresi ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 190.486 2 95.243 .851 .431 a Residual 9068.874 81 111.961 Total 9259.360 83 a. Predictors: Constant, nilai_matematika, nilai_bahasa b. Dependent Variable: nilai_fisika Dari tabel IV.4 diperoleh nilai F = 0,851 dengan nilai signifikansi sebesar 0,431 0,05. Dengan demikian H diterima, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai bahasa Indonesia dan nilai matematika terhadap nilai fisika. Untuk memenuhi syarat agar data merupakan data yang baik maka dilakukan uji multikalinearitas yang ditampilkan dalam tabel coefficients a regresi. Melalui tabel coefficients a regresi pula akan dilihat apakah nilai bahasa Indonesia memiliki pengaruh terhadap nilai fisika, dan apakah nilai matematika memiliki pengaruh terhadap nilai fisika. Tabel IV.5 Coefficient a regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 11.693 7.333 1.595 .115 nilai_bahasa .114 .093 .139 1.226 .224 .938 1.066 nilai_matematika .012 .092 .014 .127 .899 .938 1.066 a. Dependent Variable: nilai_fisika Berdasarkan nilai Collinearity Statistics yang ditampilkan tabel IV.5 menunjukkan bahwa nilai VIF dan TOLERANCE adalah disekitar angka 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi merupakan persamaan regresi yang baik. Berdasarkan nilai Unstandardized Coefficients B yang terdapat pada tabel IV.5, didapatkan:  Nilai konstanta sebesar 11,693 menyatakan bahwa jika tidak ada kedua variabel bebas, maka nilai fisika sebesar 11,693.  Nilai koefisien sebesar 0,114 menunjukkan bahwa penambahan nilai bahasa sebesar 1 akan meningkatkan nilai fisika sebesar 0,114.  Nilai koefisien sebesar 0,012 menunjukkan bahwa penambahan nilai matematika sebesar 1 akan meningkatkan nilai fisika sebesar 0,012. Pada tabel IV.5 nilai uji t menunjukkan tingkat signifikansi konstanta dan variabel independen.  Signifikansi variabel konstanta sebesar 0,115 0,05, ini menunjukkan bahwa konstanta tidak mempengaruhi secara signifikan dalam regresi ganda.  Signifikansi variabel nilai bahasa sebesar 0,224 0,05, ini menunjukkan bahwa nilai bahasa tidak mempengaruhi secara signifikan dalam regresi ganda.  Signifikansi variabel nilai matematika sebesar 0,899 0,05, ini menunjukkan bahwa nilai matematika tidak mempengaruhi secara signifikan dalam regresi ganda. Melalui analisa statistik, didapatkan bahwa nilai bahasa dan nilai matematika tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai fisika. Hal berarti bahwa jika seorang mendapatkan nilai bahasa dan matematika yang baik, pada pelajaran fisika ia belum tentu mendapatkan nilai yang baik pula. Seperti yang dikatakan oleh Hudson and McIntire di dalam jurnal Champagne, bahwa kemampuan matematis hanya satu dari banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan fisika, dengan demikian tingginya nilai matematika bukan jaminan seseorang juga sukses dalam fisika. Champagne, 1980:1 Hal ini juga mengindikasikan bahwa ada hal lain yang mempengaruhi kebisaan siswa dalam mengerjakan soal fisika. Seperti yang diungkapkan Winkel 1983:43, bahwa ada banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya taraf inteligensi, kemampuan belajar, cara belajar, motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikis, kondisi akibat keadaan sosiokultural dan kondisi fisik siswa, yang dipengaruhi oleh pihak siswa. Sedangkan pengaruh dari luar pihak siswa adalah kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, teacher effectiveness , fasilitas belajar, pengelompokan siswa, sistem sosial, status sosial siswa, interaksi guru dan siswa, keadaan politik-ekonomis, keadaan waktu dan tempat, serta keadaan musim-iklim.

B. Pengaruh Penguasaan Konsep Fisika Terhadap Kemampuan Mengerjakan

Soal Fisika Miskonsepsi siswa pada suatu persoalan fisika dapat dideteksi menggunakan metode CRI. Dari 88 sampel yang mengikuti tes CRI, dapat diketahui pemahaman yang dimiliki siswa melalui tabel berikut. Tabel IV.6 Interval skor pemahaman siswa Interval skor Kualifikasi Pemahaman Siswa Jumlah Siswa Prosentase 87 – 100 Sangat Baik 3 3,41 71 – 86 Baik 6 6,82 56 – 70 Cukup 15 17,05 31 – 55 Kurang 46 52,27 ≤ 30 Sangat Kurang 18 20,45 Prosentase skor dapat dicari menggunakan rumus berikut : Pada data yang didapat juga diperoleh nilai prosentase skor rata-rata, nilai prosentase skor tertinggi serta yang terendah yang diperoleh siswa, seperti pada tabel berikut: Tabel IV.7 Presentase skor tertinggi, terendah, dan rata-rata Presentase Skor Data Tertinggi 96,55 Terendah 13,79 Rata-rata 45,61 Melalui tabel IV.6 dapat kita ketahui bahwa terdapat 3 siswa yang kualifikasi pemahamannya sangat baik, 6 siswa yang kualifikasi pemahamannya baik dan 15 siswa yang kualifikasi pemahamannya cukup. Sedangkan siswa dengan kualifikasi pemahaman kurang dan sangat kurang masih menempati porsi yang tinggi, yakni sebanyak 64 orang dari 88 siswa, atau 72,73 . Banyaknya siswa yang kualifikasi pemahamannya kurang dan sangat kurang ini sesuai dengan data yang terdapat pada tabel IV.7. Pada tabel disebutkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 45,61. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa berada pada pemahaman yang kurang. Untuk dapat mengetahui pada persoalan mana saja yang terdapat kekurang- pahaman konsep, paham konsep, bahkan terjadi miskonsepsi maka kita akan meninjau persoalan atau poin-poin soal satu persatu.

1. Analisis pemahaman siswa tentang konsep analisis vektor pada gerak 1

dimensi melalui tes CRI Pada soal nomor 1.I.a siswa diminta untuk dapat menggambarkan vektor kecepatan pada benda A. Sebagian besar siswa menjawabnya dengan benar, yakni vektor kecepatan menuju arah kanan. Sebanyak 96,59 siswa yang dapat menjawabnya dengan benar. Namun cukup banyak juga siswa yang memberi skala CRI rendah, yakni sebanyak 59,09 yang memberikan skala CRI ≤ 2. Hal ini menunjukkan walaupun banyak siswa yang menjawabnya dengan benar, namun cukup banyak pula yang tidak yakin bahwa jawabannya benar, yang mengindikaskan bahwa cukup banyak yang mengalami kurang pemahaman.

Dokumen yang terkait

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

0 3 205

Kompetensi profesional guru fisika : studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 3

Kompetensi profesional guru fisika studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

0 0 124

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

0 5 203

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM POKOK BAHASAN GELOMBANG MEKANIK PADA SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 0 162

Korelasi antara lingkungan tempat tinggal siswa dan sekolah dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 160

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 176

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 2 176

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013

0 1 169