Hasil Evaluasi Pemantauan dan Evaluasi CSR Bidang Lingkungan

44 mencapai tujuan, sasaran dan program? Apakah sumber daya tersebut mencukupi? Apakah sumber daya tersebut berlebihan? » Dampak: Perubahan positif danatau negatif apa yang diakibatkan oleh penerapan CSR Bidang Lingkungan, terutama terhadap pemangku kepentingan dan penerima manfaat? » Keberlanjutan: Apakah program dapat berlanjut secara mandiri? Apakah program CSR Bidang Lingkungan mampu memandirikan pemangku kepentingan danatau penerima manfaat? Cara-cara yang lebih baik apa saja yang perlu dilakukan agar kinerja sistem menjadi lebih baik? Keluaran utama dari proses evaluasi adalah pembelajaran lesson learned. Berdasarkan proses evaluasi, perusahaan dapat belajar tentang kelebihan dan kelemahan Sistem Terintegrasi CSR Bidang Lingkungan. Perusahaan juga dapat mengetahui kendala dan tantangan dalam menerapkan sistem, sekaligus mempersiapkan respons terhadap kendala dan tantangan tersebut. Evaluasi dapat dilakukan pada saat program sedang berjalan misalnya evaluasi triwulanan atau evaluasi semester maupun dilakukan pada akhir suatu program.Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan, dapat dibantu oleh pihak ketiga, atau dapat dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan. Bagi yang tertarik mendalami lebih lanjut tentang evaluasi kinerja lingkungan dan indikator kinerja lingkungan secara lebih sistematis silahkan merujuk ke SNI ISO 14031:2009 Manajemen lingkungan – Evaluasi kinerja lingkungan – kinerja. Standar ini dapat diunduh secara cuma-cuma dari laman Badan Standardisasi Nasional www.bsn.or.id.

4.4.4 Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan akan melihat dua hal, yaitu kesesuaian conformance terhadap sistem dan pencapaian kinerja performance sistem. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem danatau kinerja yang tidak tercapai harus diperbaiki.Pada dasarnya terdapat dua jenis perbaikan, yaitu tindakan koreksi dan tindakan pencegahan. Tindakan koreksi berupaya untuk mencegah terulangnya recurrence suatu ketidaksesuaian, sedangkan tindakan pencegahan berupaya untuk mencegah timbulnya occurrence ketidaksesuaian. 45 Upaya tindakan koreksi umumnya mencakup: » mengidentiikasi ketidaksesuaian, » mengkaji ketidaksesuaian, » menentukan penyebab ketidaksesuaian, » mengevaluasi upaya-upaya yang diperlukan untuk memastikan agar ketidaksesuaian tidak terulang, » menerapkan tindakan yang diperlukan, » merekam hasil dari tindakan koreksi yang telah dilakukan, dan » mengkaji keefektifan tindakan koreksi yang telah dilakukan. Upaya tindakan pencegahan mencakup: » mengidentiikasi potensi ketidaksesuaian dan sumber-sumbernya, » mengevaluasi upaya-upaya yang diperlukan untuk memastikan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian, » menerapkan tindakan yang diperlukan, » merekam hasil dari tindakan pencegahan yang telah dilakukan, dan » mengkaji keefektifan tindakan pencegahan yang telah dilakukan.

4.4.5 Rekaman

Rekaman atau catatan adalah bukti pelaksanaan Sistem Terintegrasi CSR Bidang Lingkungan. Format rekaman harus dibuat pada saat perusahan menetapkan tujuan, sasaran, program dan prosedur CSR Bidang Lingkungan. Tahap-tahap pengelolaan rekaman akan mencakup hal-hal sebagai berikut: » identiikasi, » pengumpulan, » pembuatan indeks, » pengarsipan, » penyimpanan, » pemeliharaan, » pencarianpengambilan keterangan, dan » penyimpanan retention rekaman.