Alokasi Anggaran Dokumentasi Sistem Prosedur

39 Dokumentasi sistem manajemen umumnya mencakup: a. Visi dan misi perusahaan, b. Pernyataan kebijakan, c. Tujuan dan sasaran CSR Bidang Lingkungan d. Deskripsi dari lingkup Program CSR bidang lingkungan e. Informasi dampak penting lingkungan signiicant impact, f. Prosedur-prosedur CSR Bidang Lingkungan g. Dokumen pelibatan pemangku kepentingan, h. Struktur organisasi perusahaan, termasuk peran, wewenang, dan tanggung jawab CSR terutama CSR Bidang Lingkungan, i. Rekamancatatan tentang CSR Bidang Lingkungan, dan j. Dokumen lain yang dianggap perlu Petunjuk Praktis Dokumentasi Sistem

4.3.4 Prosedur

Prosedur adalah cara yang telah ditentukan untuk melaksanakan kegiatan atau proses. Pada dasarnya, prosedur adalah bagian dari dokumen, yang merinci tata cara untuk menerapkan Sistem Manajemen terintegrasi CSR Bidang Lingkungan. Bekerja berdasarkan prosedur akan menciptakan terlaksananya tata cara dan tata laksana secara konsisten. Pada gilirannya, konsistensi ini akan memudahkan pemantauan, evaluasi, dan proses pembelajaran untuk terus meningkatkan kinerja sistem. Umumnya prosedur CSR Bidang Lingkungan memuat hal-hal sebagai berikut: » tujuan prosedur, » ruang lingkup prosedur, » tanggung jawab, » deinisi-deinisi yang terdapat dalam prosedur, » prosedur itu sendiri umumnya terdiri atas langkah-langkah, tata cara, danatau kriteria, » dokumen terkait, dan » lampiran bila diperlukan. 40 Perusahaan dapat menetapkan berbagai prosedur CSR Bidang Lingkungan agar sistem dapat berjakan secara konsisten. Beberapa contoh prosedur CSR Bidang Lingkungan diantaranya adalah: a. Prosedur perencanaan program CSR Bidang Lingkungan; b. Prosedur penganggaran CSR Bidang Lingkungan; c. Prosedur pelibatan pemangku kepentingan CSR Bidang Lingkungan; d. Prosedur pelaksanaan program CSR Bidang Lingkungan; e. Prosedur pemantauan dan evaluasi CSR Bidang Lingkungan; f. Prosedur komunikasi CSR Bidang Lingkungan; g. Prosedur pelaporan CSR Bidang Lingkungan; atau h. Prosedur lain yang diperlukan perusahaan Petunjuk Praktis Prosedur CSR Bidang Lingkungan

4.3.5 Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

Komunikasi tentang CSR dengan pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, diantaranya: » meningkatkan kepedulian pemangku kepentingan tentang CSR Bidang Lingkungan, » menunjukkan bagaimana perusahaan memenuhi komitmennya tentang CSR Bidang Lingkungan, » memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang dampak dari kegiatan, produk, dan jasa organisasi, » membantu pelibatan para karyawan perusahaan untuk mendukung program CSR Bidang Lingkungan, dan » meningkatkan reputasi organisasi tentang upaya-upaya tanggung jawab sosialnya, keterbukaan organiasi, dan tanggung gugatnya untuk memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan. Umumnya, dari sisi pemangku kepentingan, komunikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal dilakukan kepada para pemangku 41 Berbagai media komunikasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan komunikasi CSR bidang lingkungan. Berbagai media yang dapat dipergunakan diantaranya: 1. rapat, tatap muka, diskusi kelompok, 2. acara publik, 3. forum-forum, 4. laporan, 5. newsletter, majalah, 6. poster, 7. iklan, 8. surat elektronik email, 9. video, podcast, atau 10. laman internet websites, laman blog blog sites. 11. perusahaan. Petunjuk Praktis Media Komunikasi CSR Bidang Lingkungan kepentingan internal, misalnya komunikasi kepada para karyawan dan staf manajemen perusahaan. Komunikasi eksternal dilakukan kepada pemangku kepentingan yang berada di luar perusahaan. Komunikasi eksternal dapat dilakukan kepada masyarakat sekitar, konsumen, pihak media, legislator, pemerintah daerah, atau pihak eksternal lainnya. Untuk membentuk dan menerapkan sistem komunikasi, tahap- tahap yang umum dilakukan adalah: » mengidentiikasi kelompok sasaran komunikasi, » mengidentiikasi minat dan perhatian kelompok sasaran, » mengidentiikasi dan menetapkan jenis dan kandungan komunikasi, » mengidentiikasi dan menetapkan media komunikasi yang paling sesuai berdasarkan kelompok sasaran, » melaksanakan proses komunikasi, » melakukan evaluasi dan menentukan tingkat keefektifan komunikasi secara periodik. Silahkan merujuk ke ISO 14063:2006 Environmental management – Environmental Communication – Guidelines and examples Pengelolaan lingkungan – Komunikasi lingkungan - Panduan dan contoh untuk informasi lebih jauh tentang komunikasi lingkungan.