Pelibatan Pemangku Kepentingan stakeholder engagement
30
» Siapa yang mungkin menyuarakan kepeduliannya terhadap
keputusan atau aktivitas perusahaan? »
Siapa yang dimasa lalu telah dilibatkan ketika kepedulian serupa perlu diketahui?
» Siapa yang dapat membantu perusahaan mengetahui dampaknya
secara spesiik? »
Siapa yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawabnya?
» Siapa yang akan mengalami kehilangan manfaat bila tidak
dilibatkan? »
Siapa yang terpengaruh dalam rantai nilai perusahaan? ISO 26000 mendeinisikan pelibatan pemangku kepentingan
sebagai aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan peluang dialog antara perusahaanorganisasi dengan satu atau lebih pemangku
kepentingannya, yang bertujuan untuk menyediakan dasar bagi pengambilan keputusan perusahaan yang didasarkan pada
informasi yang relevan. Berdasarkan pengertian tersebut, salah satu kunci utama dari pelibatan adalah dialog, yang merupakan
proses komunikasi dua arah antara dua pihak atau lebih dalam kesetaraan.
Pelibatan pemangku kepentingan perlu dilakukan secara sistematis agar mampu terus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Proses
pelibatan pemangku kepentingan secara sistematis dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut AA1000 Stakeholder Engagement
Standard, 2011:
A. Perencanaan »
Menentukan proil dan memetakan pemangku kepentingan; »
Menentukan tingkat dan metodologi pelibatan; »
Menentukan lingkup pelibatan; »
Merumuskan rencana pelibatan; dan »
Menetapkan indikator-indikator.
31
B. Persiapan »
Mobilisasi sumber daya; »
Membangun kapasitas termasuk kelembagaan; dan »
Mengidentiikasi dan mempersiapkan risiko pelibatan. C. Penerapan Rencana Pelibatan
» Mengajak pemangku kepentingan untuk dilibatkan;
» Memberi pemahaman pentingnya untuk terlibat;
» Melibatkan pemangku kepentingan;
» Mendokumentasi pelibatan dan keluarannya;
» Merumuskan rencana aksi; dan
» Mengkomunikasikan keluaran dan rencana aksi pelibatan.
D. Tinjauan dan Peningkatan »
Memantau dan mengevaluasi pelibatan; »
Melakukan pembelajaran dan peningkatan; »
Melakukan tindak lanjut atas rencana aksi; dan »
Pelaporan pelibatan pemangku kepentingan. Untuk informasi yang lebih rinci tentang tahapan pelibatan
pemangku kepentingan, dapat merujuk dokumen AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2011. Dokumen tersebut dapat diunduh secara
cuma-cuma dari laman AA1000 www.accountability.org.
Pada proses pelibatan pemangku kepentingan menghasilkan beberapa keluaran, diantaranya:
» proil dan peta pelaku kepentingan kelompok-kelompok,
pemimpin, kekuatan, konlik, kelompok rentan, dan-lain-lain, »
kepentingan, perhatian, harapan, dan persepsi para pemangku kepentingan,
» kesepakatan-kesepakatan,
» isu-isu utama, danatau
» usulan, rekomendasi, dan rencana tindak action plan.
32
Program CSR perusahaan dapat menjadi komplemen bagi program-program
pemerintah. Beberapa program yang dimiliki pemerintah diantaranya adalah:
» Millenium Development Goals
MDGs »
Program Kampung Iklim, »
Program Adiwiyata, »
Program Taman Keanekaragaman Hayati,
» Program penurunan emisi gas
rumah kaca, »
Program penggunaan bahan bakar minyak non-subsidi,
» Program - program Lingkungan
Pemerintah Provinsi, »
Program - program Lingkungan Pemerintah Kabupaten atau Kota
Agar lebih komprehensif dalam mensinergikan program CSR Bidang Lingkungan dengan
program pemerintah, perusahaan dapat membuat peta program pemerintah yang
terkait dengan pemangku kepentingan perusahaan tersebut. Peta tersebut dapat
menggambarkan apa saja program pemerintah yang ada, dimana program
tersebut berada, cakupan program, besaran program, dan faktor lainnya.
Melalui peta tersebut perusahaan juga dapat mensinergikan programnya
dengan program CSR bidang lingkungan perusahaan lain yang memiliki program
pada wilayah tersebut. Bila hal ini dapat tercapai, maka sinergi yang lebih optimal
akan dapat tercipta, sehingga program CSR akan memberikan manfaat yang lebih
besar bagi lingkungan.
Petunjuk Praktis Komplemen Terhadap Program Pemerintah