43
Manajemen Terintegrasi CSR Bidang Lingkungan.Apakah kinerja CSR perusahaan bersesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan?
Apakah tujuan dan sasaran CSR Bidang Lingkungan akan dapat dicapai?
Bentuk-bentuk informasi yang dihasilkan oleh suatu proses pemantauan diantaranya adalah:
» Kecenderungan trend, misalnya kecenderungan emisi karbon
dalam ton karbon ekivalentahun selama lima tahun terakhir, atau kecenderungan penggunaan kertas tontahun di kantor
perusahaan selama lima tahun terakhir.
» Rasio perbandingan, misalnya perbandingan antara
penggunaan energi dalam megajoule tahun sekarang terhadap penggunaan energi tahun sebelumnya atau terhadap tahun dasar
base year. Contoh lainnya adalah rasio antara penggunaan energi terbarukan dalam megajoule terhadap penggunaan
energi total dalam megajoule perusahaan.
» Sebaran distribusi, misalnya sebaran masyarakat rentan
vulnerable yang telah memperoleh pelatihan adaptasi perubahan iklim.
» Indeks, misalnya indeks kepuasan satisfaction index masyarakat
penerima manfaat terhadap progam CSR Bidang Lingkungan perusahaan.
4.4.3 Hasil Evaluasi
Evaluasi, dalam hal ini, adalah pengkajian informasi terhadap kriteria kinerja CSR Bidang Lingkungan.Proses ini akan menilai relevansi,
efektivitas, eisiensi, dampak, dan keberlanjutan penerapan sistem. Berkaitan dengan hal tersebut, evaluasi akan menjawab beberapa
pertanyaan, yaitu: »
Relevansi: Apakah sistem telah dibentuk sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Terintegrasi CSR Bidang
Lingkungan? Apakah pemangku kepentingan dan penerima manfaat CSR telah sesuai?
» Efektivitas: Apakah tujuan, sasaran dan program CSR Bidang
Lingkungan telah tercapai? Apakah kesemua pencapaian tersebut bersesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan?
» Eisiensi: Berapa besarnya sumber daya yang dikerahkan untuk
44
mencapai tujuan, sasaran dan program? Apakah sumber daya tersebut mencukupi? Apakah sumber daya tersebut berlebihan?
» Dampak: Perubahan positif danatau negatif apa yang
diakibatkan oleh penerapan CSR Bidang Lingkungan, terutama terhadap pemangku kepentingan dan penerima manfaat?
» Keberlanjutan: Apakah program dapat berlanjut secara mandiri?
Apakah program CSR Bidang Lingkungan mampu memandirikan pemangku kepentingan danatau penerima manfaat? Cara-cara
yang lebih baik apa saja yang perlu dilakukan agar kinerja sistem menjadi lebih baik?
Keluaran utama dari proses evaluasi adalah pembelajaran lesson learned. Berdasarkan proses evaluasi, perusahaan dapat
belajar tentang kelebihan dan kelemahan Sistem Terintegrasi CSR Bidang Lingkungan. Perusahaan juga dapat mengetahui
kendala dan tantangan dalam menerapkan sistem, sekaligus mempersiapkan respons terhadap kendala dan tantangan
tersebut. Evaluasi dapat dilakukan pada saat program sedang berjalan misalnya evaluasi triwulanan atau evaluasi semester
maupun dilakukan pada akhir suatu program.Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan, dapat dibantu
oleh pihak ketiga, atau dapat dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan.
Bagi yang tertarik mendalami lebih lanjut tentang evaluasi kinerja lingkungan dan indikator kinerja lingkungan secara lebih sistematis
silahkan merujuk ke SNI ISO 14031:2009 Manajemen lingkungan – Evaluasi kinerja lingkungan – kinerja. Standar ini dapat diunduh secara
cuma-cuma dari laman Badan Standardisasi Nasional www.bsn.or.id.
4.4.4 Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan akan melihat dua hal, yaitu kesesuaian conformance terhadap sistem dan pencapaian kinerja
performance sistem. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem danatau kinerja yang tidak tercapai harus diperbaiki.Pada
dasarnya terdapat dua jenis perbaikan, yaitu tindakan koreksi dan tindakan pencegahan. Tindakan koreksi berupaya untuk mencegah
terulangnya recurrence suatu ketidaksesuaian, sedangkan tindakan pencegahan berupaya untuk mencegah timbulnya
occurrence ketidaksesuaian.