iv
4.2.3. Pelibatan Pemangku Kepentingan 4.2.4. Komplemen Terhadap Program Pemerintah
4.2.5. Tujuan dan sasaran CSR Bidang Lingkungan 4.2.6. Program dan Indikator CSR Bidang Lingkungan
4.3. Penerapan CSR Bidang Lingkungan 4.3.1. Sumberdaya Manusia CSR Bidang Lingkungan
4.3.2. Alokasi Anggaran 4.3.3. Dokumentasi Sistem
4.3.4. Prosedur 4.3.5. Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan
internal, consument, masyarakat
4.4. Pemantauan dan Evaluasi 4.4.1. Pelaksanaan Pengukuran Indikator
4.4.2. Hasil Pemantauan Terhadap Tujuan dan Sasaran 4.4.3. Hasil Evaluasi
4.4.4. Tindakan Perbaikan 4.4.5. Rekaman CSR Bidang Lingkungan
4.5. Laporan CSR Bidang Lingkungan 4.6. Keberlanjutan Program CSR Bidang Lingkungan
Bab 5. Penutup Daftar Pustaka
Lampiran:
1. Contoh-contoh penerapan CSR Bidang lingkungan di
Indonesia 2.
Daftar Periksa untuk melakukan Swa Penilaian 80
49 47
46 45
45 43
43 42
42 40
39 38
38 36
36 34
33 32
29
50 72
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corporate Social Responsibility CSR merupakan bentuk nyata kepedulian
kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya. Kegiatan CSR ini dilakukan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi,
lingkungan bahkan sosial budaya. Konsep CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan sudah mulai dikenal semenjak tahun 1970an, namun
mulai berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 2000.
Di Indonesia kegiatan CSR ini dilaksanakan dalam berbagai pendekatan antara lain seperti pemberian amal perusahaan
corporate givingcharity, kedermawanan perusahaan corporate philanthropy, relasi kemasyarakatan
perusahaan corporate communitypublicrelation, dan pengembangan masyarakat community development. Kegiatan community development atau
dikenal juga dengan ComDev adalah bentuk pelaksanaan CSR yang paling sering dilakukan di Indonesia saat ini bahkan ComDev sudah di identikkan
dengan CSR. Sebenarnya CSR bukanlah semata-mata commununity development Ambadar,2008. Kegiatan community development ComDev
ini dalam beberapa aspek sebenarnya masih diwarnai oleh konsep ilantropi yang lebih bersifat doing good to look good dan bersifat ad hoc.
Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan CSR yang bersifat ad hoc sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian besar perusahaan karena mereka
mulai menyadari bahwa ujung tombak inovasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan CSR adalah dengan ikut menanggulangi permasalahan sosial dan
lingkungan sebagai kegiatan CSR yang diintegrasikan sejak awal kedalam bisnis perusahaan.
Beberapa perusahaan yang kegiatannya berdampak terhadap lingkungan sudah mulai merintis kegiatan CSR yang peduli lingkungan dan
secara sukarela mengungkapkan kinerja CSR mereka dalam berbagai cara, baik
melalui pelaporan khusus dan terpisah, maupun menjadi bagian dari laporan tahunan. Akan tetapi, jumlah perusahaan yang telah melakukan kegiatan
CSR bidang lingkungan dan mengungkapkan informasinya masih sangat sedikit. Memperhatikan hal tersebut, maka penyampaian kinerja CSR bidang
lingkungan secara sederhana, informatif dan mudah dimengerti kepada publik sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan pendekatan dan metode
khusus agar memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikan dan menyampaikan kegiatan CSR bidang lingkungan yang telah mereka lakukan.