Proses Bisnis dan Analisis Dampak

29 dianalisis berdasarkan lingkup lokal, nasional, regional, atau global. Selain menggunakan proses di atas, untuk melakukan analisis dampak, perusahaan dapat menggunakan berbagai kajian yang dilakukan terkait dengan lingkungan, misalnya: » Environmental Base Assessment EBA, » Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL, » Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan UKL-UPL, » Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup DELH dan DPLH, » dan kajian lingkungan lainnya.

4.2.3 Pelibatan Pemangku Kepentingan stakeholder engagement

Tahap proses bisnis dan analisis dampak di atas, salah satunya, menghasilkan identiikasi terhadap para pemangku kepentingan yang terkena atau terpengaruh dampak perusahan. Pemangku kepentingan stakeholders, adalah setiap orang atau kelompok yang memiliki kepentingan interest terhadap akitivitas danatau kegiatan perusahaan, menjadi subyek utama dalam penerapan CSR Bidang Lingkungan. Pemangku kepentingan dapat berasal dari dalam internal perusahaan, maupun berada di luar perusahaan eksternal. Para pemangku kepentingan ini harus sejak awal dilibatkan pada keseluruhan proses pembentukan dan penerapan sistem terintegrasi CSR bidang lingkungan. Pengalaman berbagai perusahaan telah membuktikan bahwa salah satu kunci utama keberhasilan program CSR adalah pelibatan para pemangku kepentingan sejak awal. Salah satu pendekatan untuk mengetahui siapa saja pemangku kepentingan perusahaan adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut ISO 26000: » Kepada siapa saja perusahaan memiliki kewajiban hukum? » Siapa yang dapat terpengaruh, baik secara positif maupun negatif, oleh keputusan atau aktivitas perusahaan? 30 » Siapa yang mungkin menyuarakan kepeduliannya terhadap keputusan atau aktivitas perusahaan? » Siapa yang dimasa lalu telah dilibatkan ketika kepedulian serupa perlu diketahui? » Siapa yang dapat membantu perusahaan mengetahui dampaknya secara spesiik? » Siapa yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawabnya? » Siapa yang akan mengalami kehilangan manfaat bila tidak dilibatkan? » Siapa yang terpengaruh dalam rantai nilai perusahaan? ISO 26000 mendeinisikan pelibatan pemangku kepentingan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan peluang dialog antara perusahaanorganisasi dengan satu atau lebih pemangku kepentingannya, yang bertujuan untuk menyediakan dasar bagi pengambilan keputusan perusahaan yang didasarkan pada informasi yang relevan. Berdasarkan pengertian tersebut, salah satu kunci utama dari pelibatan adalah dialog, yang merupakan proses komunikasi dua arah antara dua pihak atau lebih dalam kesetaraan. Pelibatan pemangku kepentingan perlu dilakukan secara sistematis agar mampu terus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Proses pelibatan pemangku kepentingan secara sistematis dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut AA1000 Stakeholder Engagement Standard, 2011: A. Perencanaan » Menentukan proil dan memetakan pemangku kepentingan; » Menentukan tingkat dan metodologi pelibatan; » Menentukan lingkup pelibatan; » Merumuskan rencana pelibatan; dan » Menetapkan indikator-indikator.