7
Untuk menjaga agar penerapan CSR bidang lingkungan dapat lebih sistematis dan terintegrasi, maka perlu dibentuk forum-forum CSR di setiap
wilayah, dimana para anggota perusahaan dapat saling belajar dan mendukung satu dengan yang lain. Di dalam forum tersebut perlu dikembangkan model
diskusi dengan berasaskan keterbukaan dimana setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dengan demikian, keberadaan forum CSR
tersebut akan dapat menjadi wadah yang nyaman bagi para anggota untuk menyampaikan ide-ide maupun lesson learned terkait dengan efektiitas
dan eisiensi pelaksanaan kegiatan CSR bidang lingkungan. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan pancingan kepada pengusaha lain, di luar forum
tersebut untuk dapat berbuat hal yang sama bagi kepentingan masyarakat luas, agar lingkungan lestari dan masyarakat sejahtera dapat terealisasi
dengan baik.
Untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan kegiatan CSR bidang lingkungan tidak hanya diperlukan komitmen yang kuat, namun juga partisipasi
aktif semua pihak yang peduli terhadap keberlangsungan kehidupan umat manusia kini, esok dan di masa datang.
8
BAB 3. TUJUH ALTERNATIF CSR
BIDANG LINGKUNGAN
Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan ini menguraikan secara rinci tujuh alternatif CSR Bidang Lingkungan.Ketujuh alternatif tersebut pada dasarnya
merupakan bidang-bidang CSR yang cukup penting dan cukup banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.Rincian dari masing-masing alternatif
diharapkan dapat menjadi contoh atau inspirasi bagi perusahaan yang akan menerapkan CSR Bidang Lingkungan. Selain ketujuh alternatif tersebut, masih
sangat banyak alternatif lain CSR Bidang Lingkungan yang dapat diterapkan oleh perusahaan.Sekalipun tidak semua bidang lingkungan dicakup, namun
pola penerapan ketujuh bidang pada Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk menerapkan CSR Bidang Lingkungan secara sistematis,
terintegrasi, dan berkelanjutan.
Alternatif CSR Bidang Lingkungan
Produksi Bersih
Cleaner Production
Kantor Ramah
Lingkungan
Eco Office
Konservasi Energi dan
Sumber Daya Alam
Pengelolaan Sampah
Melalui 3R Energi
Terbarukan Adaptasi
Perubahan Iklim
Pendidikan Lingkungan
Hidup 2
1
3 4
5 6
7
7
Tujuh alternatif CSR Bidang Lingkungan pada Petunjuk Pelaksanaan ini mencakup:
1. Produksi Bersih Cleaner Production 2. Konservasi Energi dan Sumber Daya Alam
3. Kantor Ramah Lingkungan Eco Office
9
4. Pengelolaan Sampah Melalui Reduce, Reuse, Recycle 3R 5. Energi Terbarukan
6. Adaptasi Perubahan Iklim 7. Pendidikan Lingkungan Hidup.
3.1 Produksi Bersih Cleaner Production
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan yang bersifat preventif, terpadu, dan diterapkan secara terus-menerus pada setiap kegiatan mulai
dari hulu sampai hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 31 Tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan di Daerah.
Berdasarkan pengertian di atas, fokus utama penerapan Produksi Bersih adalah:
a. meningkatkan eisiensi penggunaan sumber daya alam, b. mencegah pencemaran lingkungan, dan
c. mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya. Pelaksanaan produksi bersih dapat dilakukan secara internal maupun
secara eksternal. Pelaksanaan secara internal dilakukan di dalam sistem produksi danatau jasa di perusahaan itu sendiri, misalnya upaya pengurangan
jumlah limbah dari proses produksi. Pelaksanaan secara eksternal dilakukan diluar sistem produksi danatau jasa perusahaan, misalnya dengan cara
membantu Usaha Kecil dan Menengah UKM menerapkan produksi bersih dalam kegiatan usahanya.
Beberapa upaya Produksi Bersih yang dapat diterapkan diantaranya adalah:
a. Penggantian substitusi bahan baku dan bahan penolong yang lebih ramah lingkungan
Contohnya antara lain: »
penggunaan pewarna alam pada pewarnaan tekstil, »
penggantian pelarut solvent berbasis organik dengan pelarut berbasis air pada industri otomotif,