Penutup Daftar Pustaka Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corporate Social Responsibility CSR merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya. Kegiatan CSR ini dilakukan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan bahkan sosial budaya. Konsep CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan sudah mulai dikenal semenjak tahun 1970an, namun mulai berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 2000. Di Indonesia kegiatan CSR ini dilaksanakan dalam berbagai pendekatan antara lain seperti pemberian amal perusahaan corporate givingcharity, kedermawanan perusahaan corporate philanthropy, relasi kemasyarakatan perusahaan corporate communitypublicrelation, dan pengembangan masyarakat community development. Kegiatan community development atau dikenal juga dengan ComDev adalah bentuk pelaksanaan CSR yang paling sering dilakukan di Indonesia saat ini bahkan ComDev sudah di identikkan dengan CSR. Sebenarnya CSR bukanlah semata-mata commununity development Ambadar,2008. Kegiatan community development ComDev ini dalam beberapa aspek sebenarnya masih diwarnai oleh konsep ilantropi yang lebih bersifat doing good to look good dan bersifat ad hoc. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan CSR yang bersifat ad hoc sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian besar perusahaan karena mereka mulai menyadari bahwa ujung tombak inovasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan CSR adalah dengan ikut menanggulangi permasalahan sosial dan lingkungan sebagai kegiatan CSR yang diintegrasikan sejak awal kedalam bisnis perusahaan. Beberapa perusahaan yang kegiatannya berdampak terhadap lingkungan sudah mulai merintis kegiatan CSR yang peduli lingkungan dan secara sukarela mengungkapkan kinerja CSR mereka dalam berbagai cara, baik melalui pelaporan khusus dan terpisah, maupun menjadi bagian dari laporan tahunan. Akan tetapi, jumlah perusahaan yang telah melakukan kegiatan CSR bidang lingkungan dan mengungkapkan informasinya masih sangat sedikit. Memperhatikan hal tersebut, maka penyampaian kinerja CSR bidang lingkungan secara sederhana, informatif dan mudah dimengerti kepada publik sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan pendekatan dan metode khusus agar memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikan dan menyampaikan kegiatan CSR bidang lingkungan yang telah mereka lakukan. 2 Hal terpenting lainnya, agar masyarakat bisa merasakan hasil maksimal dari kegiatan CSR bidang lingkungan perusahaan adalah terjaganya sustainability keberlanjutan kegiatan-kegiatan CSR tersebut. Merespon permasalahan tersebut, pada tahun 2011, Kementerian Lingkungan Hidup KLH meluncurkan buku Pedoman CSR Bidang Lingkungan, yang bertujuan memberikan panduan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR bidang lingkungan, sekaligus memberi informasi tentang alternatif kegiatan CSR bidang lingkungan yang aplikatif, yang dapat dipilih oleh perusahaan sesuai dengan core competence masing-masing. Keberadaan buku Pedoman CSR Bidang Lingkungan tersebut diharapkan dapat mendorong perusahaan lebih efektif dan eisien dalam melaksanakan CSR bidang lingkungan. Agar Pedoman tersebut lebih mudah diterapkan di lapangan, diperlukan sebuah petunjuk pelaksanaan yang menjabarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan CSR Bidang Lingkungan di Indonesia secara terintegrasi dan berkelanjutan.

1.2 Maksud

Buku Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang Lingkungan ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan Pedoman CSR Bidang Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2011.

1.3 Tujuan

Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan ini untuk: a. Mendorong perusahaan agar mengarusutamakan aspek lingkungan ke dalam pelaksanaan CSR. b. Melaksanakan kegiatan CSR dengan lebih efektif, eisien, terintegrasi, dan berkelanjutan 1.4 Manfaat 1.4.1 Untuk Perusahaan Agar perusahaan dapat melaksanakan CSR Bidang Lingkungan secara lebih sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan.

1.4.2 Untuk Pemerintah

Memberikan informasi tentang CSR bidang lingkungan sehingga dapat memudahkan pemerintah untuk mensinergikan program dan kebijakannya jika diperlukan.