2. Tindakan pascapembelian Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali.
Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain. Di pihak lain, konsumen yang kecewa
mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Mereka mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi.
3. Penggunaan dan penyingkiran pascapembelian Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan
menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk, semakin cepat pembeli mengkonsumsi
sebuah produk, semakin cepat mereka kembali ke pasar untuk membelinya lagi.
2.1.4 Produk Product
2.1.4.1 Pengertian Produk
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan ataupun kebutuhan. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi, maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai
barang sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Situmorang 2011: 170.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.2 Tingkatan produk
Situmorang 2011: 171 terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Produk inti Core Product Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk
kepada konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 2. Produk yang diperluas augmented product
Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
3. Produk formal formal product Produk formal adalah produk yang merupakan” penampilan atau
perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produk. Produk formal inilah yang lebih dikenal oleh kebanyakan konsumen sebagai daya tarik
yang tampak langsung atau tangible offer dimata konsumen.
2.1.4.3 Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong 2001:354 menyatakan bahwa: “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.”
Menurut Davis dalam Yamit 2004:8, “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.”
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai kualitas Produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang
dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang
tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya akan cenderung menurun.
Dengan demikian, produsen mempunyai dua tugas dalam mengembangkan produk. Tugas yang pertama adalah memutuskan seberapa tinggi tingkat kualitas
produk yang diinginkan, yaitu seberapa tinggi kriteria kerja misalnya: manfaat, kecepatan, reliabilitas, dan lain sebagainya yang harus dipenuhi oleh produsen.
Dan tugas yang kedua adalah mewujudkan kualitas produk itu. Dalam memutuskan seberapa tinggi kualitas produk, produsen harus bertitik tolak pada
sudut pandang pemasaran untuk mempertimbangkannya, Kotler 2003: 95.
2.1.4.4 Dimensi-dimensi Kualitas Produk