1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembelian menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi
dorongan ; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan
televise untuk liburan ke Hawaii, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian.
2. Pencarian informasi
Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survey memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama,
setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30 yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Kita dapat membedakan
antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya
menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif :
mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.
Sumber informasi, sumber informasi utama di mana konsumen dibagi menjadi empat kelompok :
1. Pribad; Keluarga, teman, tetangga, rekan.
Universitas Sumatera Utara
2. Komersial; Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. 3. Publik; Media massa, organisasi, pemeringkat konsumen.
4. Eksperimental; Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. Setiap sumber informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam
mempengaruhi keputusan pembelian. Sumber komersial biasanya melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber peribadi melaksanakan
fungsi legitimasi atau evaluasi.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekolompok
atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan
perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan. Kita sering dapat mensegmentasikan pasar suatu
produk berdasarkan atribut yang penting bagi berbagai kelompok konsumen.
1. Keyakinan dan Sikap Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat mendapatkan
keyakinan dan sikap. Selanjutnya, keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan belief adalah pemikiran deskriptif
yang dipegang seseorang tentang sesuatu. Sama pentingnya dengan
Universitas Sumatera Utara
sikap attitude , yaitu evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak seseorang, perasaan emosional, dan kecenderungan
tindakan terhadap beberapa objek atau ide. 2. Model Ekspektansi Nilai
Pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan menggabungkan keyakinan merek meraka- positif
dan negative – berdasarkan arti pentingnya.
4. Keputusan Pembelian